Mohon tunggu...
Fazarul Pratama
Fazarul Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Journalism Student at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Jurnalistik. Memiliki ketertarikan dalam bidang media, terutama foto dan desain grafis. Selain itu, memiliki hobi terhadap hal-hal tentang otomotif dan transportasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dimensi Holistik Tasawuf: Ajaran Asli dan Pengaruh Luar Dalam

4 Desember 2023   11:51 Diperbarui: 4 Desember 2023   12:00 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam perjalanan spiritualitas Islam, Tasawuf menjelma sebagai suatu dimensi yang penuh kedalaman dan misteri. Untuk memahaminya secara holistik, kita dapat merinci pembahasannya menjadi dua aspek utama yaitu ajaran asli dalam Islam dan pengaruh luar yang meresap dalam tradisi ini.

Ajaran asli dalam Islam yang terlibat dengan Tasawuf membawa kita ke pemahaman mendalam terhadap konsep-konsep kunci. Penghayatan terhadap tauhid, keyakinan, dan iman menjadi pondasi utama. Lebih dari itu, tasawuf mengajarkan pemahaman yang mendalam terhadap fiqh, syariah, dan implementasi Al-Islam dalam kehidupan sehari-hari. Tasawuf juga membawa kita pada pemahaman mendalam di balik akhlak, membimbing individu menuju tingkat Ihsan, yaitu mencapai keindahan dalam ibadah dan perbuatan.

Namun, Tasawuf tidak terbatas pada ajaran asli Islam saja. Seiring berjalannya waktu, tradisi ini menyerap pengaruh dari berbagai sumber luar. Filsafat Yunani, tradisi petapa Yahudi dan Nasrani, serta jejak dari Majusi, Budhisme, dan Hinduisme memberikan warna unik pada Tasawuf, menjadikannya lebih universal dalam pendekatannya terhadap kebijaksanaan hidup.

Variabel-variabel dalam Tasawuf memberikan nuansa khusus. Sumbernya terbagi antara Tasawuf Qur'ani yang bersumber dari Al-Quran dan Tasawuf Sunni yang bersandar pada sunnah nabi. Tujuannya adalah pengembangan akhlak dengan metode yang mencakup aspek ilmu dan amal sebagai sarana mencapai tujuan tersebut. Modelnya merujuk pada Salafi, dengan contoh-contoh dari generasi Sahabat, Tabiin, Tabiat, dan Ulama Soleh Jaman Sekarang.

Integrasi semua variabel ini membentuk corak unik Tasawuf, mencakup dimensi Qur'ani, Sunni, Akhlaki, Amali, dan Salafi. Lebih dari sekadar aspek mistis, tasawuf memperlihatkan prinsip-prinsip dasar seperti BERSIH, DEKAT, dan SADAR. Bersih tidak hanya terkait dengan kebersihan fisik, melainkan juga membersihkan diri dari kufur, kemusyrikan, dosa besar, dan perbuatan tercela. Dekat menggambarkan hubungan yang erat dengan Allah melalui ibadah dan pengabdian, sementara sadar menyoroti pentingnya kesadaran diri dan taubat.

Keseluruhan dari pemahaman tasawuf ini membentuk suatu pandangan yang utuh dan holistik terhadap kehidupan spiritual dalam Islam. Tasawuf bukanlah sekadar tambahan mistis, melainkan sebuah jalan mendalam untuk mendalami ajaran Islam dengan lebih mendalam, mencapai kedekatan dengan Allah, dan meraih kebahagiaan yang hakiki. Dalam perjalanan spiritual ini, Tasawuf membimbing kita pada suatu eksplorasi yang menggugah hati dan jiwa.

Penulis: Fazarul Yundha Pratama (Mahasiswa Semester Tiga Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Asep Usman Ismail M.Ag

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun