Kami mengecek secara berkala tanaman akuaponik di teras Balai Desa. Ada pergantian air di dalam ember karena airnya sudah mulai kotor, lalu ada tanaman yang kering karena kurangnya volume air di dalam ember sehingga ditukar terlebih dahulu dengan tanaman yang segar dan menambahkan volume airnya.
Lalu kami bermain ke salah satu petani (Pak Acep) lalu kami diajak ke sawah milik petani tersebut. Beliau menceritakan tentang teknik mina padi yang pernah beliau terapkan di sawahnya. Teknik mina padi yaitu beliau menggunakan ikan nila sebelum penanaman bibit di sawah dan dibiarkan sampai waktunya untuk persemaian. Saat tanaman sudah mulai tumbuh tinggi, ikan nilanya dipindahkan untuk dibudidayakan dan akhirnya petani tersebut mendapatkan dua keuntungan.
Diakhiri dengan ngobrol bersama Karang Taruna dan membicarakan terkait program kerja ketahanan pangan. Pihak BPP sudah menyanggupi waktu pelaksanaan untuk penyuluhan pupuk organik yang kami buat, dan untuk percobaannya akan kami uji di sawah Pak Acep. Kami berencana melakukan penyuluhan tersebut di tanggal 29 Juli 2024. Terkait dengan pemberdayaan UMKM dan e-commerce sudah mendapatkan persetujuan dan hanya menunggu waktu untuk foto produk dan workshop yang direncanakan setelah monitoring evaluasi desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H