Pada dasarnya anak semua anak itu pintar, tidak ada yang namanya anak bodoh. Karena terkadang anak memang tidak ahli dalam satu hal, namun merka pasti memiliki keahlian pada bidang lain. Misalnya, si A kurang ahli dalam bidang matematika, tapi si A ini ahli dalam ilmu verbal atau bahasanya bagus.Â
Di sinilah yang dinamakan kecerdasan anak itu berbeda-beda. karena, sebenernya kecerdasaan itu ada Sembilan macam menurut Gardner, yang biasa disebut dengan kecerdasan majemuk atau multiple intelligences. Seperti yang sudah dijelaskan oleh Howard Gardner bahwa dalam bukunya yang berjudul Frames of Mind: Teori Multiple Intelegences tahun 1983 mendefinisikan kecerdasan sebagai kemampuan untuk memecahkan suatu masalah, menciptakan suatu (produk) yang bernilai dalam suatu budaya. Berikut adalah macam macam multiple intelligences :
Kecerdasan linguistic
Kemampuan berpikir dengan jelas yang mampu diutarakan dengan kata-kata (verbal), misalnya : menulis.
Kecerdasan matematis-logis
Kemampuan berpikir dalam bilangan atau hitung hitungan, serta dapat berfikir secara ilmiah.
Kecerdasan kecerdasan visual
Kemampuan untuk melihat suatu objek dengan detail.
Kecerdasan kinestetis
Kemampuan berfikir yang menggabungkan dengan suatu gerak tubuh yang kemudian menjadi gerak yang sempurna.
Kecerdasan musical
Kemampuan berfikir dalam hal seni music yang mengembangkan dan mengekspresikan music, irama, nada dan suara.
Kecerdasan interpersonal
Kemampuan yang dimana pada hal ini dapat memahami dan mengerti orang lain.
Kecerdasan intrapersonal
Kemampuan mengenai pengetahuan akan diri sendiri yang akan bertanggung jawab atas dirinya.
Kecerdasan kecerdasan naturalis
Kemampuan akan cinta dengan alam, lingkungan dan hal hal yang berbau flora dan fauna.
Kecerdasan spiritual
Kemampuan merasakan keberagaman orang dan macam macam seseorang.
Kecerdasan majemuk atau multiple intelligences tidak akan berkembang jika tidak distumulus atau dikembangkan sejak anak masih dini. Berikut beberapa cara untuk pengembangan multiple intelligences :
Factor biologis : berkaitan dengan gender dan pemenuhan nutrisi. Hal ini sangat penting dalam pengembangan kecerdasan majemuk.
Sejarah hidup pribadi : mengenai pengalaman hidup anak kepada guru, orang tua, dan teman sebayanya.
Latar belakang cultural dan historis : mencakup dalam dua waktu pada saat perkembangan di lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar.
Maka, sebagai seorang pendidik harusnya senantiasa mengembangkan kecerdasan kecerdasan anak supaya dapat berkembang secara maksimal. Yang kemudian akan bermanfaat bagi kehidupan anak sendiri kelak.