Mohon tunggu...
Faza Nailun
Faza Nailun Mohon Tunggu... Psikolog - Younger Mom

Merubah hobi sambat menjadi hobi baca dan nulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Semangat Menjadi Mama Muda yang Asyik

12 Februari 2020   15:33 Diperbarui: 12 Februari 2020   15:35 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Perkembangan kognitif masing masing anak tentu berbeda-beda, sebagai orang tua seharusnya tidak memandang perbedaan itu. Terkadang ada anak seusia buah hati kita tetapi perkembangan kognitifnya sudah lebih berkembang, oke tak apa. Dengan adanya kejadian atau masalah ini, maka sebagai orang tua harusnya tidak menjudge bahwa anak kita bodoh,lola, atau apalah kata yang lain itu.

Namun, sebagai orang tua harusnya memikirkan bagaimana cara agar perkembangan kognitif anak kita berkembang. Otak adalah bagian terpenting dari manusia, pemberian dari Allah yang hanya ada pada manusia. Otak berkembang pesat pada saat kita berumur 0-6 tahun, atau yang biasa disebut juga dengan masa Golden Age. 

Perkembangan kognitif sendiri memiliki arti cara berpikir manusia. Dimana dalam hal ini, manusia memproses penggunaan mental yang meliputi perolehan,penyimpanan,pengambilan dan penggunaan pengetahuan. Supaya kognitif anak dapat berkembang dengan pesat, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti makan makanan yang bergizi dan menstimulus anak agar kognitifnya terasah. Ada beberapa macam stimulus untuk kognitif anak, diantaranya adalah :

Bermain puzzle 

Permainan ini menjadi salah satu opsi untuk menstimulus kognitif anak, karena pada permainan ini membutuhkan berpikir, memecahkan masalah yaitu bagaimana menyusun atau membuat gambar pada puzzle menjadi sempurna. Sehingga bagi anak permainan ini masuk pada level yang agak susah, karena harus menggabungkan puzzle yang sudah diacak menjadi puzzle yang sempurna.

Calistung (baca tulis berhitung)

Membaca, fase ini menjadi posisi yang sulit. Mengapa? Karena terkadang anak usia 5 atau 6 pun ada yang belum bisa membaca. Maka sebagai orang tua baiknya mengenalkan macam macam huruf agar anak seiring berjalannya waktu dapat membaca. 

Menulis, banyak anak diluar sana sudah bisa membaca namun dalam hal menulis belum bisa. Maka untuk mengimbangi nya sembari mengajari membaca alangkah lebih baik untuk mengajarkan menulis juga. Berawal dari menulis nama nya sendiri, menulis apa yang telah ia baca dll. 

Berhitung, belajar berhitung tidak melulu didalam kelas menghadap papan tulis. Bisa juga dengan mengajak anak bermain ditaman lalu ada pohon atau bunga sembari mengajaknya menghitung ada berapa jumlah bunga yang berada ditaman, namun berhitungnya harus sesuai dengan umurnya. Karena kebanyakan anak usia dini mudah bosan jika harus belajar didalam kelas menghadap papan dan buku tulis, maka perlu edukasi yang lain untuk menarik minat belajar anak.

Bermain peran 

Dalam permainan ini anak akan memiliki banyak kosa kata ketika ia berkomunikasi dengan teman main nya. Memahami karakter yang ia perankan tentu tidak mudah bagi anak usia dini. Sehingga permainan ini bisa dijadikan stimulus untuk perkembangan kognitif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun