Mohon tunggu...
Faza Adzia
Faza Adzia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif UIN Sunan Kalijaga Yogyakatta

Hobi Fotografi Dan Penyuka Seni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tradisi Nyekar: Ungkapan Rasa Hormat bagi Seorang yang Telah Tiada

20 April 2024   23:20 Diperbarui: 20 April 2024   23:26 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam momen bulan suci Ramadhan dan saat menjelang hari raya ini ada satu kebiasaan atau tradisi yang dilakukan oleh Sebagian orang Indonesia khususnya bagi para kaum muslim yang tak boleh luput dan dilupakan dalam momen satu tahun sekali ini yaitu adalah tradisi nyekar. Istilah "nyekar" berasal dari Bahasa jawa yang mempunyai arti "menyekar" yang dalam artian ini merujuk kepada sesajen atau sesuatu tanda penghormatan kepada keluarga maupun sanak saudara yang telah meninggal. "Sekar" sendiri dalam Bahasa Jawa berarti bunga atau kembang, menambahkan dimensi simbolis tentang keindahan dan kesucian

Tradisi Nyekar merupakan salah satu adat yang ada pada kalangan masyarakat jawa dan khususnya di daerah jawa timur, tradisi ini merupakan dilakukannya ziarah kubur tujuannya adalah untuk mendoakan para anggota keluarga yang telah tiada atau meninggal, tradisi ini biasanya di lakukan dua kali, yang pertama dilakukan saat akan memasuki saat-saat bulan puasa selanjutnya yang kedua di lakukan menjelang hari raya idul fitri atau saat memasuki bulan syawal.

Dalam tradisi ini kita sebagai keluarga yamg mengunjungi sanak saudara atau keluarga kita yang telah meninggal, seyogianya bkita datang pada saat sebelum puasa dimana kita datang dan biasanya para keluarga dianjurkan untuk membawa bunga bunga untuk penghormayan pada kuburnya .

Nyekar atau ziarah kubur, yang menjadi kebiasaan turun-temurun di masyarakat Indonesia, merupakan suatu tradisi yang memperlihatkan kedalaman makna filosofis serta nilai-nilai yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Praktik ini tidak sekadar tentang kunjungan kepada makam leluhur semata, melainkan juga memuat simbolisme yang kaya serta pengertian yang dalam dalam tradisi dan kepercayaan lokal. Di balik ritual ini terdapat warisan budaya yang kaya serta kearifan lokal yang memberi makna kepada kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian, pemahaman yang mendalam terhadap tradisi nyekar atau ziarah kubur ini sangatlah penting agar dapat menggali hikmah dan makna yang tersembunyi di dalamnya. Dalam tulisan ini, kami akan menjelaskan secara rinci dan mendalam tentang praktik nyekar atau ziarah kubur yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan tradisi masyarakat Indonesia.

Selain itu, nyekar juga menjadi sarana untuk menjaga dan memperkuat ikatan emosional antara generasi yang hidup saat ini dengan leluhur mereka. Melalui nyekar, para keturunan dapat merenungkan perjuangan serta pengorbanan yang telah dilakukan oleh leluhur dalam membentuk serta mempertahankan keluarga dan budaya mereka. Dengan demikian, nyekar bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga memiliki makna sosial dan kultural yang dalam dalam kehidupan masyarakat.

Selain itu, nyekar juga dapat menjadi momentum untuk mempererat hubungan antar anggota keluarga yang masih hidup. Prosesi nyekar seringkali dijadikan sebagai kesempatan bagi keluarga untuk berkumpul, berbagi cerita, serta saling menguatkan dalam menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian, nyekar tidak hanya mengenai penghormatan terhadap leluhur, tetapi juga merupakan bagian penting dari dinamika kehidupan keluarga dan masyarakat secara luas.

Dalam konteks budaya Indonesia, nyekar memiliki peran yang sangat penting dalam memelihara dan melestarikan nilai-nilai tradisional serta spiritualitas yang turun-temurun. Melalui nyekar, generasi muda diharapkan dapat menghargai serta memperpetuasi warisan budaya yang ditinggalkan oleh para leluhur, sehingga tradisi ini dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun