Mohon tunggu...
Fayza Andin
Fayza Andin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Semester 2 Universitas Airlangga

Seorang mahasiswa yang ingin cepat lulus.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Mahasiswa UNAIR Surabaya Dukung Zero Stunting

21 Desember 2023   15:20 Diperbarui: 21 Desember 2023   19:18 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada awal tahun 2023, kasus stunting di Surabaya sebanyak 923 kasus. Kini, pada Bulan September 2023, kasus stunting turun menjadi 529 kasus (Kominfo Jatim). 

Pemerintah Kota Surabaya terus bertekad menjadikan Surabaya sebagai kota zero stunting. Oleh karena itu, Pemerintah Surabaya bersama Dinas Kesehatan dan Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga yang dikoordinasi oleh  Prof. Dr. Sri Sumarmi, S.KM., M.Si menerjunkan lebih dari 400 mahasiswa untuk melakukan pendataan, pendampingan, penyuluhan, dan edukasi. Kegiatan ini bertajuk "KKN Tematik Belajar Bersama Kelompok Kampung Emas 2.0".

Kegiatan Kampung Emas adalah upaya Pemerintah Kota Surabaya mengatasi stunting dari hulu yaitu Ibu Hamil dan Calon Pengantin (Catin). Zero stunting adalah langkah awal dalam rangka mewujudkan Poin ke-13 Sustainable Development Goals ke- 13, yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Upaya tersebut dilakukan melalui LADUNI (Layanan Terpadu Pra-Nikah) yaitu pemberian pil multi-micronutient kepada Ibu Hamil dan Calon Pengantin Wanita, SBCC-Bestiez yaitu pengubahan perilaku Ibu Hamil dalam praktik makan, manajemen stress, dan kesehatan mental. Sedangkan program yang terakhir adalah Formula Pangan Beriman yaitu pengembangan formula pangan tinggi protein hewani untuk mendukung program Dapur Sehat.

Pada kesempatan kali ini, kami Kelompok 11 Kampung Emas yang beranggotakan Aulia, Diana, dan Wahyu ditempatkan di Kelurahan Tandes dan Puskesmas Balongsari. Setelah melakukan turun lapangan sebanyak 16 kali, kami menemukan bahwa kondisi Ibu Hamil di Kelurahan Tandes cukup baik. Hal ini ditunjukan oleh ketaatan 8 dari 11 Ibu Hamil dalam mengonsumsi Pil LADUNI dan memeriksakan kehamilan secara rutin.  Catin juga tak kalah, sebanyak 3 dari 7 Catin mengonsumsi Pil LADUNI secara rutin juga melakukan pemeriksaan pra-nikah di Puskesmas Balongsari.

Di akhir kegiatan, kami melaksanakan penyuluhan kepada Ibu Hamil dan Catin terkait Baby Blues pada ibu yang baru melahirkan dan menayangkan video Formula Pangan Beriman untuk memberikan inspirasi masakan tinggi protein.

Kami berharap melalui penyuluhan, edukasi, dan pendataan yang kami lakukan ini dapat berperan besar atas zero stunting Kota Surabaya. Kami mengucapkan terima kasih kepada jajaran Puskesmas Balongsari, Kelurahan Tandes, Kecamatan Tandes, dan tidak lupa Dosen Pembimbing Lapangan Kami yaitu Ibu Miyayu, serta supervisor kami Mbak Rizki. Jaya selalu Kota Surabaya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun