Mohon tunggu...
fayyaza aliya
fayyaza aliya Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kombucha Minuman Fermentasi yang Menyehatkan

24 Juni 2024   19:56 Diperbarui: 24 Juni 2024   19:58 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kombucha, minuman fermentasi yang terbuat dari teh, gula, dan kultur bakteri serta ragi, telah lama dikenal dan dikonsumsi selama ribuan tahun. Minuman ini kini semakin populer karena kandungan probiotiknya yang tinggi dan potensinya untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Proses pembuatan kombucha cukup sederhana, dimulai dengan menyeduh teh (biasanya teh hitam atau hijau) dan menambahkan gula. Setelah teh dingin, kultur kombucha yang dikenal sebagai "SCOBY" (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast) ditambahkan, dan campuran ini dibiarkan berfermentasi selama 7-14 hari. Kombucha, yang sering disebut sebagai "teh jamur", memiliki sejarah panjang yang diyakini berasal dari Manchuria, Tiongkok sekitar 2.000 tahun yang lalu. Minuman ini kemudian menyebar ke Jepang, Rusia, dan akhirnya ke seluruh dunia melalui jalur perdagangan Sutra.

SCOBY dalam kombucha mengonversi sukrosa dalam teh menjadi alkohol dan asam asetat, memperkaya minuman dengan asam organik, vitamin, mineral, dan senyawa bioaktif. Proses ini menghasilkan alkohol dalam jumlah kecil dan memberikan kombucha rasa asam yang khas serta sifat antibiotik alami dari asam asetat, yang menekan pertumbuhan mikroorganisme patogen. Kombucha dihargai karena manfaat kesehatannya, popularitas kombucha di era modern sering dikaitkan dengan tren gaya hidup sehat dan minat terhadap probiotik serta minuman fungsional yang mendukung kesehatan holistik, menjadikannya pilihan minuman alami yang menarik. Berikut beberapa mamfaat kombucha bagi kesehatan:

  • Probiotik untuk Kesehatan Usus

Kombucha kaya akan probiotik, yaitu mikroorganisme yang bermanfaat untuk kesehatan usus. Probiotik dalam kombucha membantu meningkatkan pencernaan, mengurangi peradangan, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Kombucha mengandung berbagai jenis bakteri asam laktat yang bermanfaat, serupa dengan yang ditemukan dalam yogurt dan kefir.

  • Antioksidan yang Melawan Radikal Bebas

Teh hijau atau hitam yang digunakan dalam pembuatan kombucha mengandung antioksidan yang dapat melawan radikal bebas dalam tubuh. Antioksidan ini berperan penting dalam melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif dan mengurangi risiko penyakit kronis. Kombucha memiliki aktivitas antioksidan yang signifikan, terutama saat dibuat dari teh hijau.

  • Detoksifikasi Tubuh

Selain probiotik dan antioksidan, kombucha mengandung asam glukuronat yang membantu proses detoksifikasi tubuh. Asam ini berfungsi mengikat racun dan memfasilitasi ekskresinya melalui urine. Kombucha dapat membantu melindungi hati dari racun.

  • Meningkatkan Kesehatan Jantung

Penelitian menunjukkan bahwa kombucha dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik), yang berdampak positif pada kesehatan jantung. Konsumsi kombucha secara teratur dapat meningkatkan profil lipid dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

  • Pengaturan Gula Darah

Kombucha yang dibuat dari teh hijau juga dapat membantu mengatur kadar gula darah. Studi menunjukkan bahwa kombucha dapat memperlambat pencernaan karbohidrat, yang membantu menurunkan kadar gula darah. Teh hijau yang difermentasi seperti kombucha dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi kadar gula darah.

Kombucha biasanya dikonsumsi dalam jumlah kecil, mulai dari 100 hingga 250 ml per hari. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi kombucha. Kombucha harus dibuat dalam kondisi yang bersih dan higienis untuk menghindari kontaminasi bakteri atau jamur berbahaya. Kandungan alkohol dalam kombucha hasil fermentasi biasanya rendah, tetapi beberapa produk dapat mengandung lebih dari 0.5% alkohol, sehingga penting diperhatikan bagi mereka yang sensitif terhadap alkohol, termasuk anak-anak dan ibu hamil. Selain itu, karena kombucha bersifat asam, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan masalah pada gigi dan pencernaan.

Referensi

Aulesa, C., & Gngora, C. (2024). Assessing Kombucha: A Systematic Review of Health Effects in Human. Journal of CAM Research Progress, 2(1), 115. https://doi.org/10.33790/jcrp1100115

Batista, P., Penas, M. R., Vila-Real, C., Pintado, M., & Oliveira-Siva, P. Kombucha: Challenges for Health and Mental Health. Food, 12, 3378. https://doi.org/10.3390/foods12183378

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun