Setelah lama bekerja keras akhirnya Danbi (Park Ji-hyun) diterima bekerja sebagai PNS. Dia berencana untuk hidup dengan 2 identitas. Pagi sebagai PNS, malam sebagai Penulis Dongeng. Alangkah terkejutnya dia ternyata tempat dia bertugas bukan kantor Pemerintahan biasa, namun sebagai lembaga yang menyensor tayangan agar layak tayang. Dia pun dimentori oleh Jeongseok (Choi Si-won). Naas di suatu pagi dia malah menabrak mobil mewah Pak Hwang (Sung Dong-il) dan harus mengganti kerugiannya. Karna uang yang harus diganti begitu besar dia terpaksa bekerja dengan Pak Hwang sebagai Penulis konten dewasa. Danbi yang polos diberikan inspirasi oleh teman-temannya yang lebih berpengalaman dan ternyata cerita yang ditulisnya dipergoki Jeongseok yang kemudian membaca tulisannya dan mengatakan kalau cerita tersebut cukup bagus. Benar saja kisah yang ditulisnya mendapatkan sambutan hangat dalam Genre Dewasa.Â
Tentu saja kehidupan yang dijalani Danbi tidak berjalan mulus. Tulisan Danbi pun membuat pesaing perusahaan Pak Hwang bertindak untuk memanipulasi. Belum lagi Danbi pun gagal dalam ikut serta di Lomba Dongeng. Dia pun berusaha menyelamatkan perusahaan Pak Hwang dan reputasinya sendiri.Â
Film ringan ini memang penuh dengan unsur dewasa, karna memang ditujukan untuk penonton berusia 21 tahun ke atas. Adegan seksualitas ditampakan tidak selalu dengan melepaskan busana atau berhubungan seks. Sekalipun demikian pesan yang ditinggalkan dalam film ini cukup dalam. Sekalipun yang dikerjakan adalah konten dewasa tapi harus bekerja dengan jujur dan tidak merugikan orang lain atau pun melakukan kejahatan. Di Korea pun ada aturan legalitas dalam konten-konten dewasa yang harusnya disikapi dengan bijak. Walau tetap ada tabu dalam hal tersebut. PNS pun dituntut sebagai orang yang sempurna dan harus sesuai.Â
Choi Si-won Super Junior menjadi daya tarik tersendiri juga sebagai salah satu tokoh utama. Elf (fandom Super Junior) boleh senang dengan film ini, apalagi para Elf jelas bertumbuh dewasa bersama Super Junior. Selama ini Si-won yang masih menjadi icon "Oppa", seakan ingin menunjukan kalau dia sudah menjadi lelaki dewasa yang matang.Â