Lupa sudah berapa lama aku ikut membersamai KoMiK. Walau 3 dari 4 adminnya adalah bestie paling asyik, aku bisa lihat sendiri kinerja mereka sangat profesional di tengah kesibukan dalam keseharian. Selalu mengamati bagaimana mereka atur waktu antara KoMiK dan keseharian, rasanya jadi ingin terlibat lebih banyak dalam KoMiK.Â
Sudah 9 tahun KoMiK berjalan, rasanya ingin sekali KoMiK membuat Festival Film KoMiK, yang melibatkan sineas amatir untuk memacu mereka membuat film walau hanya berbekal kamera ponsel kemudian karya terbaiknya ditonton bersama-sama.Â
Selain itu berharap sekali bisa ada KoMiK Movie Weeks di mana film terbaik karya anak bangsa yang sulit mendapatkan layar diberikan kesempatan lagi untuk filmnya tayang kembali walau cuma 1-2 hari.Â
Aku juga ingin program kerja KoMiK yang sudah ada tetap berjalan tentunya, seperti KoMiK Award dan Liga KoMiK bisa lebih seru lagi daripada sebelumnya, ditambah dengan memberikan beberapa Award kepada KoMiKer yang aktif sekali dalam kegiatan komunitas dan memberikan Lifetime Achievements Award tapi diberikan kepada anggota KoMiK sendiri. Karna menghargai orang yang sudah aktif turut serta dalam komunitas akan menjadi next level tersendiri dalam KoMiK.Â
Aku pun merasa bahwa bakat-bakat yang ada dalam KoMiK butuh penyaluran yang terarah, selain membuat workshop akting, juga mengadakan workshop skenario juga workshop cinematografi singkat yang mungkin bisa bekerja sama dengan Institut Kesenian Jakarta (IKJ).Â
Ditambah adanya diskusi atau talkshow dengan para Sineas muda atau dengan pemain film dan mungkin juga Produser film Indonesia tapi dikemas dengan cara yang tidak biasa untuk memacu ide-ide fresh di kancah perfilman Indonesia yang belakangan cenderung hanya ikutan tren.
KoMiK memang sudah punya beberap buku. Tapi kalau KoMiK bisa mengeluarkan buku skenario yang diambil dari Skenario film pendek dari finalis Festival Film KoMiK aku rasa akan lebih keren lagi.Â
Dengan demikian akan semakin menarik minat anak-anak muda yang ingin beraktifitas dan berkomunitas. Karna jika hanya kampus atau mengandalkan Festival Film yang sudah ada, apa yang dimiliki belum menjadi wadah kreatifitas yang maksimal.Â
Dan harapanku KoMiK juga bisa menjadi wadah untuk mereka yang sedang berkembang dan bertumbuh jadi bukan sekedar komunitas Movie Enthusiasts belaka.