Mohon tunggu...
farah fairuzzain
farah fairuzzain Mohon Tunggu... Lainnya - pekerja ulung

Traveling in jompo mode

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aspek Keperilakuan dalam Pengambilan Keputusan: Mengapa Pemahaman dan Kesadaran Penting

22 Juni 2023   12:11 Diperbarui: 22 Juni 2023   12:15 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1.         Sedikitnya informasi yang dimiliki oleh individu

2.         Tanggung jawab kesalahan ada di individu

Aspek keperilakuan dalam pengambilan keputusan merujuk pada faktor-faktor psikologis dan sosial yang mempengaruhi cara seseorang memproses informasi, mengevaluasi pilihan, dan akhirnya membuat keputusan. Berikut ini adalah beberapa contoh aspek keperilakuan yang relevan dalam pengambilan keputusan:

Bias Kognitif: Bias kognitif merujuk pada distorsi dalam cara seseorang memproses informasi dan membuat penilaian. Contohnya, ada kecenderungan untuk mengandalkan informasi yang tersedia secara mudah diingat (availability heuristic) atau terpengaruh oleh penilaian orang lain (bandwagon effect). Bias kognitif dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang tidak rasional dan tidak efektif.

Pengaruh Sosial: Keputusan sering dipengaruhi oleh faktor sosial dan tekanan dari lingkungan sekitar. Misalnya, ada kecenderungan untuk mengikuti arus mayoritas (conformity) atau dipengaruhi oleh orang-orang yang dianggap berpengaruh (authority bias). Pengaruh sosial dapat mempengaruhi keputusan secara tidak langsung dan menyebabkan ketidakrasionalan.

Pengelolaan Emosi: Keputusan dapat dipengaruhi oleh emosi yang dirasakan pada saat pengambilan keputusan. Emosi seperti kecemasan, rasa takut, atau kegembiraan dapat mempengaruhi pemikiran rasional dan menyebabkan keputusan yang tidak tepat. Penting untuk mengelola emosi dengan baik dan mengambil waktu untuk merenung sebelum membuat keputusan penting.

Persepsi Risiko: Cara seseorang mempersepsikan risiko juga memainkan peran dalam pengambilan keputusan. Ada individu yang cenderung mengambil risiko (risk-seeking) dan yang cenderung menghindari risiko (risk-averse). Persepsi risiko yang tidak tepat dapat menyebabkan keputusan yang tidak seimbang atau terlalu konservatif.

Etika dan Nilai: Nilai-nilai pribadi dan etika individu juga mempengaruhi pengambilan keputusan. Beberapa orang mungkin lebih mementingkan aspek moral dan etika, sementara yang lain lebih fokus pada hasil yang praktis. Konflik nilai dapat muncul dan mempengaruhi keputusan yang diambil.

Pemahaman dan kesadaran akan aspek keperilakuan ini penting dalam pengambilan keputusan yang baik. Dengan mengenali dan mengelola bias kognitif, pengaruh sosial, emosi, dan persepsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun