Tahun baru memberikan efek yang berbeda-beda bagi setiap orang. Ada yang gembira, menyambut tahun baru dengan penuh gairah. Tipe orang yang pertama ini sepertinya lebih banyak menyorot diri di sosial media, terutama di sekitar saya. Mereka dengan bahagia membagi pencapaian-pencapaian tahun ini dan menghitung berapa hari lagi pergantian kalender akan terjadi.Â
'New Year New Me' adalah slogan yang sering terdengar setiap tahun baru. Tahun baru, semangat baru, resolusi baru, diri yang baru!
Sungguh mengagumkan spesies kita ya, padahal hanya mengganti satu angka menjadi angka lain, tetapi seluruh dunia megah meriah merayakannya. Namun mungkin kita juga berusaha mengapresiasi bumi karena akhirnya, sekali lagi, telah selesai mengelilingi matahari.Â
Seringkali fenomena ini menjadi titik kita berhenti dan termenung sebentar, "Aku udah ngapain aja ya?"
Teman-teman sudah melaju, umur bertambah maju, bahkan bumi pun memulai perjalanan baru, kita kok tetep terpaku? Tipe yang kedua adalah yang cemas dan khawatir menyambut tahun baru.Â
Banyaknya akses untuk melihat perjalanan hidup orang lain kadang membuat kita FOMO, tetapi nggak apa-apa kok untuk jalan di orbit kita sendiri. Layaknya bumi yang gak berlomba dengan planet lain, ia meluncur sesuai dengan porosnya, dan masih saja dirayakan oleh 8 triliun manusia di bumi, dirinya sendiri.Â
Pencapaian kamu nggak harus secepat atau semewah yang lain, yang penting pas dan cocok sesuai yang kamu butuh dan inginkan. Saat nanti ada pencapaian, bahkan yang terasa 'biasa' rayakan untuk apresiasi diri. Â Tahun ini juga nggak usah memaksakan membentuk diri kamu yang baru, kalau diri yang lama belum diselesaikan urusannya. Nggak apa-apa, pelan-pelan, satu-satu. Berdiri tegak di porosmu dan putari orbitmu sendiri dengan gagah berani!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H