Ekonomi politik internasional merupakan kajian ilmu hubungan internasional yang menggabungkan aktivitas ekonomi dan politik. Aktor ekonomi seringkali menjadikan ajang politik sebagai peluang meraih kepentingan, maupun sebaliknya. Fokus utama EPI adalah interaksi pasar dan aktor-aktor politik di dalamnya, seperti negara, perusahaan multinasional, dan organisasi internasional. EPI mempelajari bagaimana pertarungan politik yang terjadi antara yang kuat dan yang lemah dari bursa ekonomi, serta bagaimana negara berjalan melalui logika sistem pasar.
Misalnya pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa tahun silam merealisasikan system lockdown untuk mengurangi angka penyebaran virus. Dimana dari kondisi lockdown tersebut berdampak buruk bagi masyarakat baik dibidang sosial, kesehatan, ekonomi dan sebagainya. Â Oleh karena itu, pemerintah melakukan berbagai macam cara agar dapat memulihkan kondisi ekonomi tersebut. Di ranah internasional, beberapa negara tergabung dalam G20 untuk mengatasi permasalahan krisis global yang sedang dihadapi.Â
Selain menghadapi tantangan krisis global, G20 juga meliputi tiga agenda prioritas, yaitu penguatan arsitektur global, transformasi digital dan transisi energi. Indonesia memiliki kesempatan untuk bergabung dan menjadi tuan rumah pada KTT G2O tersebut yang mewakili lebih dari 60% populasi dunia, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Indonesia juga termasuk negara 'upper middle income countries' setelah pandemi COVID-19 dan menunjukkan kemajuan ekonominya (Saputra, 2023). Bersamaan dengan kondisi pemulihan ekonomi dunia, invasi Rusia ke Ukraina terjadi sehingga membawa dunia dalam krisis multimediasi. Invasi Rusia ke Ukraina telah mempengaruhi ekonomi politik global, khususnya pasar minyak, gas, biji-bijian, energi, pangan, dan pupuk sehingga berdampak pada lonjakan harga pasar.Â
Kondisi ini mengakibatkan ketegangan politik dunia. Meski tidak dibahas secara intens, kondisi ini menjadi tantangan Indonesia selaku tuan rumah pada pertemuan tersebut. KTT G20 yang diselimuti oleh konflik menurunkan ekspektasi pejabat Indonesia mengenai kesuksesan agenda tersebut, pasalnya dengan konflik geopolitik tidak mungkin untuk melaksanakan negosiasi maupun diskusi pada forum tersebut. Dalam hal ini, diperlukan posisi netral Indonesia untuk menyelesaikan perselisihan tersebut. Direktur Jenderal Kedua Eropa Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemul RI), Winardi Hanafi Lucky menegaskan, prinsip kebebasan dan bergerak yang dijunjung Indonesia tidak identik dengan netralitas dalam pembahasan terkait konflik Rusia-Ukraina melainkan kebebasan bertindak sesuai dengan kepentingan nasional. Meski begitu, sikap Indonesia tidak sekadar mengikuti jejak negara lain, namun menunjukkan pentingnya menghormati norma-norma hukum internasional (Katriana, 2022). Adapun  Indonesia memposisikan dirinya dalam konflik tersebut untuk memberikan kontribusi terhadap solusi, khususnya deeskalasi, agar proses perundingan lebih efektif dan membuka saluran kemanusiaan. Konflik Rusia-Ukraina yang merupakan perang saudara maka seharusnya diselesaikan secara damai dan kekeluargaan.
Disamping Indonesia yang mulai menarik perhatian Internasional akibat peran pentingnya dalam forum tersebut, terlintas kepentingan nasional dari pertemuan KTT G20. Strategi Indonesia untuk menarik perhatian dunia tak luput dari kepentingan nasional yang dimiliki dan berdampak pada sektor ekonomi, politik dan pembangunan nasional. Meningkatnya pendapatan devisa negara merupakan salah satu manfaat langsung yang dirasakan Indonesia karena G20 akan menciptakan kontribusi US$ 533 juta atau sekitar Rp7,4 triliun pada PDB Indonesia termasuk juga peningkatan konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun (Pariwisata Kota Denpasar, 2022). Selain itu, Indonesia juga mendapat pengakuan di dunia internasional sebagai negara dengan kekuatan menengah yang mampu memperoleh kredibilitas atau kepercayaan dunia dalam memimpin pemulihan global. Langkah inilah yang kemudian menjadi peluang bagi Indonesia dalam memulihkan kondisi ekonomi domestik pascapandemi. Bergabungnya Indonesia menjadi anggota G20 membuktikan bahwa Indonesia mampu menjadi aktor penting dalam dinamika ekonomi politik internasional  serta membuka peluang Indonesia untuk memasuki pasar global.  Dengan menjadi bagian dari forum ini, Indonesia digadang-gadang mampu untuk bersaing dengan negara lain dan menciptakan ide dan terobosan baru yang memprioritaskan teknologi energi berkelanjutan.
Refrences
Katriana. (2022, March 13). Peran Indonesia dalam konflik Rusia-Ukraina. Retrieved from www.antaranews.com: https://www.antaranews.com/berita/2756353/peran-indonesia-dalam-konflik-rusia-ukraina
kemnlu. (2022, october saturday). Indonesia Usung Semangat Pulih Bersama dalam Presidensi G20 Tahun 2022. Retrieved from kemlu.go.id: https://kemlu.go.id/portal/id/read/3288/berita/presidensi-g20-indonesia
Pariwisata Kota Denpasar. (2022, November Thursday). KTT G20 Berkontribusi pada PDB Indonesia. Retrieved from www.pariwisata.denpasarkota.go.id: https://www.pariwisata.denpasarkota.go.id/berita/ktt-g20-berkontribusi-pada-pdb-indonesia
Saputra, B. (2023, July Thursday). Menko Airlangga sampaikan Indonesia siap jadi anggota OECD. Retrieved from www.antaranews.com: https://www.antaranews.com/berita/3644139/menko-airlangga-sampaikan-indonesia-siap-jadi-anggota-oecd
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H