Buku ini menjelaskan bagaimana kebiasaan terbentuk. Misalnya saja ada seorang pria paruh baya yang terserang virus yang tidak terlalu berbahaya namun dalam kasus yang jarang terjadi dapat mempengaruhi otak. Hal inilah yang dialami Eugne Pauly yang lupa banyak hal, terutama nama putranya dan di mana ia meninggalkan barang-barangnya. Namun, dia masih menemukan jalan pulang dan masuk ke dapur rumahnya. Memang benar, otak mencoba menyesuaikan banyak kebiasaan kita untuk menghemat energi.
Buku ini juga menceritakan bagaimana kebiasaan baru terbentuk. Misalnya, merek Pepsodent berusaha mengalahkan pesaingnya di pasar pasta gigi dengan cara tertentu, seperti halnya merek Febreze yang mengubah cara orang membeli produk beraroma dengan memperkenalkan konsep "nafsu keinginan".
Pada bab ketiga, buku ini menunjukkan bahwa menjadi seorang juara tidak selalu membutuhkan tindakan yang luar biasa. Biasanya hanya melakukan hal biasa dengan cepat sehingga lawan tidak sempat bereaksi.
Bab keempat menjelaskan mengapa daftar dapat menjadi kunci sukses dalam bisnis besar. Kepercayaan pada daftar adalah salah satu rahasia sukses bisnis ini.
Selanjutnya, buku ini membahas tentang tekad, kekuatan pendorong penting yang menciptakan kesuksesan seseorang. Bab keenam menjelaskan bagaimana pemimpin dapat menciptakan kebiasaan, baik disengaja maupun tidak disengaja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H