Masalah parkiran yang sempit dan selalu penuh di lingkungan kampus menjadi salah satu sumber ketidaknyamanan bagi mahasiswa. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi aktivitas sehari-hari, tetapi juga produktivitas mereka. Permasalahan ini sering dianggap sepele, padahal dampaknya cukup signifikan.
Parkiran sempit sering kali membuat mahasiswa kesulitan menemukan tempat parkir, terutama pada jam-jam sibuk. Studi yang dilakukan oleh Universitas Indonesia (2023) mencatat bahwa 65% mahasiswa sering merasa stres dan tidak fokus karena harus menghabiskan waktu hingga 15-30 menit hanya untuk mencari parkiran. Kondisi ini diperburuk oleh jumlah kendaraan mahasiswa yang terus meningkat setiap tahun, tidak sebanding dengan perluasan fasilitas parkir.
Masalah lainnya adalah tata kelola parkir yang buruk, seperti kendaraan yang diparkir sembarangan, parkiran yang terlalu padat, atau tempat parkir yang tidak cukup aman dari risiko kehilangan dan kerusakan kendaraan.
Dampak terhadap Mahasiswa
Kondisi parkiran yang tidak ideal dapat:Â
1. Mengganggu jadwal kuliah: Mahasiswa sering terlambat mengikuti kelas atau kegiatan akademik karena waktu yang terbuang untuk parkir.
2. Menimbulkan stres: Kegelisahan mencari parkiran sebelum kelas menambah tekanan bagi mahasiswa yang sudah memiliki beban akademik berat.
3. Risiko kerusakan kendaraan: Karena keterbatasan ruang, motor sering kali harus diparkir terlalu berhimpitan sehingga menimbulkan risiko kendaraan berdempet atau tergores. Mahasiswa sering kali mendapati kendaraannya rusak, seperti cat tergores, kaca spion patah, atau bahkan bagian tertentu kendaraan menjadi tidak berfungsi dengan baik.
Solusi yang Harus Dilakukan
Untuk mengatasi masalah ini, pihak kampus dapat mengambil beberapa langkah strategis, di antaranya
1. Perluasan dan pembangunan fasilitas parkir Meningkatkan kapasitas parkir untuk mengakomodasi jumlah kendaraan yang terus bertambah.