Contoh dalam Konteks Audit Pajak:
- Seorang auditor yang menerima suap untuk mengabaikan pelanggaran pajak atau yang menyalahgunakan informasi rahasia untuk keuntungan pribadi.
- Kurangnya akuntabilitas dan transparansi dalam pelaksanaan audit, yang mengarah pada hasil audit yang tidak adil dan merugikan pihak-pihak tertentu.
Kepemimpinan yang buruk tidak hanya merugikan institusi, tetapi juga merusak kepercayaan publik terhadap sistem secara keseluruhan.
2. Madya (Jelas, Tahu Hak dan Kewajibannya)
Kategori Madya menggambarkan pemimpin yang memahami dengan jelas hak dan kewajibannya. Mereka kompeten dalam menjalankan tugas mereka dan menjaga standar etika yang memadai. Namun, mereka mungkin tidak selalu berinovasi atau mengambil inisiatif untuk melakukan perbaikan di luar tugas mereka yang telah ditentukan.
Contoh dalam Konteks Audit Pajak:
- Seorang auditor yang mematuhi semua aturan dan prosedur yang berlaku, melakukan audit dengan cermat dan teliti, tetapi tidak berusaha mencari cara untuk meningkatkan efisiensi atau keefektifan proses audit.
- Pemimpin yang memastikan semua anggota timnya memahami peran mereka dan bekerja sesuai dengan standar yang ditetapkan, tetapi tidak memberikan motivasi tambahan atau dorongan untuk pengembangan lebih lanjut.
Pemimpin yang memahami hak dan kewajibannya akan memastikan operasional yang stabil dan sesuai aturan, tetapi mungkin tidak selalu mencapai potensi penuh dari tim atau organisasi.
3. Utama (Beyond/Melampaui atau Terbaik)
Kategori Utama merujuk pada pemimpin yang melampaui standar yang ada dan berusaha menjadi yang terbaik. Mereka tidak hanya memenuhi tanggung jawab mereka tetapi juga menginspirasi dan memotivasi orang lain. Pemimpin dalam kategori ini cenderung inovatif, berani mengambil risiko yang diperhitungkan, dan selalu mencari cara untuk meningkatkan kinerja dan hasil.
Contoh dalam Konteks Audit Pajak:
- Seorang auditor yang tidak hanya mengikuti prosedur standar tetapi juga mencari cara baru untuk mendeteksi dan mencegah pelanggaran pajak, misalnya dengan memanfaatkan teknologi atau metode analisis data terbaru.
- Pemimpin yang mendorong timnya untuk terus belajar dan berkembang, memberikan pelatihan tambahan, dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung inovasi dan kolaborasi.
Kepemimpinan yang unggul tidak hanya tentang melakukan tugas dengan baik, tetapi juga tentang mendorong batas-batas dan mencari cara untuk terus berkembang dan memberikan hasil yang lebih baik.
Dalam konteks audit pajak, ketiga kategori ini dapat menjadi panduan untuk menilai dan meningkatkan kualitas kepemimpinan dalam tim audit:
- Menghindari Nistha: Auditor harus menghindari praktik korupsi dan memastikan integritas dan kejujuran dalam setiap aspek pekerjaan mereka.
- Memenuhi Standar Madya: Auditor harus memahami sepenuhnya hak dan kewajiban mereka, mematuhi standar profesional dan etika, serta melakukan tugas dengan cermat dan teliti.
- Berusaha Menjadi Utama: Auditor dan pemimpin tim audit harus selalu mencari cara untuk berinovasi, meningkatkan proses audit, dan memberikan hasil yang lebih akurat dan adil. Mereka harus memotivasi dan menginspirasi tim mereka untuk mencapai potensi penuh.