Sub-CPMK 4. Pemeriksaan Sektor Usaha Perkebunan Sawit; secara umum dapat dibagi audit terbagi menjadi empat tahapan yaitu, tahap perencanaan dan identifikasi risiko, strategi dan penilaian risiko, eksekusi, serta kesimpulan dan pelaporan. Misalnya KAP Meruya Illir, dan Rekan akan melaksanakan audit laporan keuangan Perkebunan Sawit PT Gua Selomangleng.
Penerapan PSAK 69 atas Aset Biologis, dimana pada 16 Desember 2015 DSAK IAI telah mengesahkan Exposure Draft (ED) PSAK 69: Agrikultur yang telah disepakati berlaku efektif untuk laporan keuangan tahunan yang dimulai atau setelah tanggal 1 Januari 2018. PSAK 69 merupakan adopsi dari IAS (International Accounting Standard) 41 mengenai perlakuan akuntansi untuk sektor agrikultur yang meliputi pengungkapan, penyajian, pengukuran dan pelaporan mengenai aset biologis.
Berikut ini adalah SA 530 (Revisi 2021) : Sampling Audit, Standar Audit (SA) ini diterapkan ketika auditor telah memutuskan untuk menggunakan sampling audit dalam pelaksanaan prosedur audit. Hal ini berkaitan dengan penggunaan sampling statistik maupun nonstatistik ketika pendesainan dan pemilihan sampel audit, pelaksanaan pengujian pengendalian, dan pengujian rinci, serta pengevaluasian hasil sampel tersebut. Tujuan penggunaan sampling audit oleh auditor adalah untuk memberikan basis yang memadai bagi auditor untuk menarik kesimpulan mengenai populasi yang menjadi sumber pemilihan sampel. Auditor harus menentukan suatu ukuran sampel yang cukup untuk mengurangi risiko sampling sampai ke tingkat rendah yang dapat diterima. Untuk pengujian rinci, auditor harus memproyeksikan kesalahan penyajian yang ditemukan dalam sampel ke populasi.
Sesuai dengan Standar Audit ("SA") No. 530 berikut ini adalah data dan persamaan math yang diperoleh oleh KAP KAP Meruya Illir, dan Rekan, atas audit kliennya PT Gua Selomangleng:
Pertanyaan (1) adalah tentukan jumlah sampling, jika jumlah popolasi transaksi kliennya PT Gua Selomangleng tidak diketahui (Cochran's Sample Size Formula).
Jawaban ke-1 :
Untuk menentukan jumlah sampel ketika jumlah populasi tidak diketahui, kita dapat menggunakan Rumus Ukuran Sampel Cochran. Rumus ini adalah sebagai berikut:
Dimana:
n0 Â = Â Ukuran sampel
Z Â = Â Z-score, yang berhubungan dengan tingkat kepercayaan yang dipilih (misalnya, Z=1.96 untuk tingkat kepercayaan 95%)
P Â = Â Proporsi yang diharapkan (misalnya, p=0.5 yang memberikan ukuran sampel maksimum)
E Â = Â Margin of error (kesalahan margin yang diinginkan, misalnya, e=0.05 untuk margin error 5%)
Dengan menggunakan Z-score 1.96, proporsi yang diharapkan 0.5, dan margin of error 0.05, maka perhitungan ukuran sampel adalah sebagai berikut:
Jadi, ukuran sampel yang diperlukan adalah sekitar 384 transaksi.
SA 530 (Revisi 2021) mengatur tentang penggunaan sampling audit dalam prosedur audit. Salah satu tujuan utama dari sampling audit adalah untuk memberikan basis yang memadai bagi auditor untuk menarik kesimpulan mengenai populasi yang menjadi sumber pemilihan sampel.
Dalam konteks ini, ukuran sampel yang telah kita hitung dengan Rumus Cochran membantu auditor dalam memastikan bahwa ukuran sampel tersebut cukup untuk mengurangi risiko sampling sampai ke tingkat rendah yang dapat diterima. Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error 5%, auditor dapat yakin bahwa hasil dari pengujian sampel tersebut dapat diandalkan untuk memberikan gambaran yang akurat mengenai populasi transaksi yang lebih besar.
Penting untuk dicatat bahwa penerapan SA 530 juga memerlukan auditor untuk melakukan evaluasi dan penyesuaian lebih lanjut berdasarkan kondisi dan risiko spesifik yang terkait dengan audit klien tertentu, dalam hal ini PT Gua Selomangleng. Proses ini mencakup:
- Mendesain dan memilih sampel yang representatif.
- Melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian rinci pada sampel yang dipilih.
- Mengevaluasi hasil pengujian dan memproyeksikan kesalahan penyajian yang ditemukan dalam sampel ke seluruh populasi.
Dengan demikian, penerapan Rumus Cochran dalam menentukan ukuran sampel yang sesuai adalah langkah awal yang penting dalam proses audit, yang kemudian diikuti oleh penerapan standar SA 530 untuk memastikan bahwa seluruh prosedur audit dilakukan dengan integritas dan akurasi yang memadai.
SA 320 (Revisi 2021): seusai Standar Audit (SA) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor untuk menerapkan konsep materialitas dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan audit atas laporan keuangan. Tujuan auditor adalah menerapkan konsep materialitas secara tepat dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan audit. Auditor harus menetapkan materialitas pelaksanaan untuk menilai risiko kesalahan penyajian material dan menentukan sifat, saat, dan luas prosedur audit lanjutan.
Persamaan math 2: SA 320 adalah: Log 3 (27) + log 4 (16). Tentukan nilai materialitas pertimbangan auditor pada auditee tersebut !
Jawaban Soal ke-2 :
Berdasarkan perhitungan  nilai materialitas pertimbangan auditor pada auditee adalah 5
Kita akan menggunakan nilai 5 yang diperoleh dari persamaan matematika sebagai dasar untuk interpretasi hermeneutis dalam konteks audit. Materialitas adalah konsep yang penting dalam audit karena membantu auditor menentukan apa yang signifikan bagi pengguna laporan keuangan. Menurut SA 320, auditor harus menetapkan materialitas untuk menilai risiko kesalahan penyajian material dan menentukan sifat, saat, dan luas prosedur audit lanjutan.
Penerapan dalam Kasus PT Gua Selomangleng
Berikut adalah interpretasi hermeneutis yang relevan untuk KAP Meruya Illir dan Rekan saat mengaudit PT Gua Selomangleng:
- Menetapkan Tingkat Materialitas: Angka 5 bisa mewakili tingkat materialitas yang ditetapkan oleh auditor. Misalnya, ini bisa berarti 5% dari total aset, ekuitas, atau laba bersih PT Gua Selomangleng. Dalam praktik, auditor KAP Meruya Illir dan Rekan akan menganalisis laporan keuangan PT Gua Selomangleng untuk menentukan angka yang sesuai sebagai batas materialitas.
- Menilai Risiko Kesalahan Penyajian Material: Nilai 5 juga bisa digunakan sebagai tolok ukur untuk menilai risiko kesalahan penyajian material. Auditor akan menilai apakah ada kemungkinan kesalahan atau penyimpangan yang melebihi tingkat materialitas ini. Dalam audit PT Gua Selomangleng, auditor perlu mengidentifikasi area-area yang berisiko tinggi dan memastikan bahwa prosedur audit yang memadai diterapkan untuk mengatasi risiko tersebut.
- Menentukan Prosedur Audit Lanjutan: Seperti dalam logaritma yang menghasilkan nilai konstan 5, auditor harus menentukan prosedur audit yang konsisten dan proporsional dengan tingkat materialitas yang ditetapkan. Untuk PT Gua Selomangleng, ini bisa berarti melakukan pengujian substantif yang lebih rinci pada transaksi atau saldo akun yang dianggap material atau berisiko tinggi.
- Pengambilan Keputusan yang Berbasis Data: Logaritma digunakan dalam matematika untuk menghitung nilai berdasarkan basis tertentu. Dalam audit, keputusan auditor harus berbasis data dan analisis yang jelas. Auditor KAP Meruya Illir dan Rekan akan menggunakan data keuangan dan non-keuangan PT Gua Selomangleng untuk membuat penilaian yang tepat mengenai materialitas dan risiko.
Nilai 5 dari persamaan matematika bisa diinterpretasikan sebagai simbol dari tingkat materialitas dalam audit PT Gua Selomangleng oleh KAP Meruya Illir dan Rekan. Auditor harus menetapkan tingkat materialitas yang tepat, menilai risiko kesalahan penyajian material, dan menentukan prosedur audit lanjutan yang sesuai berdasarkan standar SA 320. Interpretasi hermeneutis ini membantu memahami pentingnya materialitas dalam memastikan laporan keuangan yang andal dan bebas dari kesalahan yang signifikan.
SA 330 (Revisi 2021): Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai. Standar Audit (SA) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor untuk mendesain dan menerapkan respons terhadap risiko kesalahan penyajian material yang diidentifikasi dan dinilai oleh auditor berdasarkan SA 315 (Revisi 2021) dalam suatu audit atas laporan keuangan.
Persamaan math 3: SA 330 , dimana x = 2, pada fungsi y = mx + b atau garis fungsi risiko dan tangen (disarankan)
f(x) = 4x pangkat 3 -- 10xÂ
f(2) =12
Tentukan nilai negative risiko yang harus dihindari/dikelola pada kemungkinan salah saji material pada laporan keuangan akibat lemahnya pengendalian intern klien-nya.
Jawaban Soal ke-3 :
Nilai Negatif Risiko:
Turunan fungsi f(x) pada x=2 menghasilkan nilai positif 38. Untuk mengidentifikasi nilai negatif risiko yang harus dihindari atau dikelola, kita akan melihat faktor-faktor yang dapat mengakibatkan salah saji material pada laporan keuangan, terutama karena lemahnya pengendalian internal.
Interpretasi Hermeneutis:
- Identifikasi Risiko: Nilai positif dari turunan f(x)= 38 menunjukkan risiko yang dapat meningkat signifikan tanpa pengendalian yang memadai. Auditor harus mengidentifikasi area dengan potensi risiko tinggi pada PT Gua Selomangleng.
- Respons terhadap Risiko: Garis singgung dengan gradien 38 mewakili respons aktif terhadap risiko. Auditor harus merancang dan menerapkan prosedur audit yang memadai untuk mengelola risiko salah saji material.
- Pengendalian Internal: Lemahnya pengendalian internal yang tidak dikelola dapat menyebabkan peningkatan risiko secara signifikan. Auditor harus menilai efektivitas pengendalian internal PT Gua Selomangleng dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan.
- Tindakan Korektif: Nilai y=38x-64 menunjukkan hubungan antara tindakan korektif yang diambil dan dampak potensial pada risiko. Auditor perlu memastikan bahwa tindakan korektif yang diusulkan akan efektif dalam mengurangi risiko ke tingkat yang dapat diterima.
Dalam konteks audit PT Gua Selomangleng oleh KAP Meruya Illir dan Rekan, interpretasi hermeneutis dari data matematika menunjukkan pentingnya identifikasi, evaluasi, dan respons yang tepat terhadap risiko salah saji material. Auditor harus merancang prosedur yang efektif dan memastikan pengendalian internal yang kuat untuk mengelola risiko tersebut sesuai dengan standar SA 330.
SA450 (Revisi 2021): Pengevaluasian atas  Kesalahan  Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit. Standar Audit (SA) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor untuk mengeva luasi dampak kesalahan penyajian  yang diidentifikasi dalam audit dan kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi, jika ada, terhadap laporan keuangan.Tujuan auditor adalah untuk mengevaluasi: [a] Dampak kesalahan penyajian yang diidentifikasi atas audit; dan [b] Dampak kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi, jika ada, terhadap laporan keuangan.
Persamaan 4: SA 450:
x3 – 4x -6 = 0Â
x1 3 +x 2 3 + x3 3 = ?
Berapa nilai Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit PT Gua Selomangleng
Jawaban Soal ke-4 :
Nilai Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit PT Gua Selomangleng berdasarkan persamaan matematika tersebut adalah 18.
- Konsep Dasar SA 450:
- SA 450 mengharuskan auditor untuk mengevaluasi dampak dari kesalahan penyajian yang ditemukan selama audit, baik yang telah dikoreksi maupun yang tidak dikoreksi, terhadap laporan keuangan.
- Auditor harus mempertimbangkan dua hal utama:
- Dampak dari kesalahan penyajian yang diidentifikasi.
- Dampak dari kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi terhadap laporan keuangan.
- Analogi dengan Persamaan Matematika:
- Akar-akar Persamaan: Akar-akar dari persamaan x3−4x−6=0x^3 - 4x - 6 = 0x3−4x−6=0 dapat diinterpretasikan sebagai kesalahan-kesalahan penyajian yang ditemukan dalam laporan keuangan PT Gua Selomangleng. Setiap akar mewakili sebuah kesalahan spesifik.
- Jumlah Akar (x1 + x2 + x3 = 0): Jumlah akar yang nol menunjukkan bahwa total dampak dari kesalahan-kesalahan tersebut mungkin seimbang atau netral secara agregat. Ini bisa diinterpretasikan bahwa meskipun ada beberapa kesalahan penyajian, dampaknya secara keseluruhan terhadap laporan keuangan mungkin tidak signifikan.
- Jumlah Kubus Akar (x1^3 + x2^3 + x3^3 = 18): Nilai ini menunjukkan dampak gabungan dari kesalahan-kesalahan tersebut. Meskipun total dampak (jumlah akar) adalah nol, dampak gabungan (jumlah kubus akar) adalah positif dan signifikan (18). Ini mengindikasikan bahwa meskipun kesalahan-kesalahan tersebut mungkin saling menyeimbangkan dalam beberapa aspek, dampak keseluruhannya masih perlu diperhatikan karena ada nilai signifikan yang harus diperhitungkan.
- Implikasi untuk Audit PT Gua Selomangleng:
- Identifikasi Kesalahan: KAP Meruya Illir dan Rekan harus memastikan bahwa semua kesalahan penyajian telah diidentifikasi dengan tepat, mirip dengan menemukan akar-akar persamaan matematika.
- Evaluasi Dampak Keseluruhan: Meskipun kesalahan-kesalahan tersebut mungkin terlihat seimbang secara total (jumlah nol), dampak keseluruhannya (jumlah kubus akar) masih signifikan. Ini berarti auditor harus mengevaluasi apakah kesalahan-kesalahan tersebut, meskipun secara individual tidak besar, dapat memiliki dampak material terhadap laporan keuangan.
- Koreksi Kesalahan: Jika ada kesalahan yang tidak dikoreksi, auditor harus mempertimbangkan dampaknya terhadap laporan keuangan, mirip dengan mempertimbangkan nilai positif dari jumlah kubus akar (18).
Dalam konteks SA 450, hasil dari persamaan matematika ini membantu auditor untuk memahami bahwa meskipun kesalahan penyajian secara total mungkin tampak tidak signifikan (jumlah nol), dampak kumulatif dari kesalahan tersebut bisa signifikan (jumlah kubus akar = 18). Auditor harus memastikan bahwa semua kesalahan diidentifikasi dan dievaluasi dengan baik, dan mempertimbangkan apakah ada kesalahan yang perlu dikoreksi untuk memberikan laporan keuangan yang akurat dan andal.
SA 501 (Revisi 2021) : Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan: Standar Audit (SA) ini mengatur tentang pertimbangan spesifik oleh auditor dalam memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat berdasarkan SA 330 (Revisi 2021), SA 500 (Revisi 2021), dan SA lainnya yang relevan, berkaitan dengan aspek tertentu atas persediaan, litigasi dan klaim yang melibatkan entitas, serta informasi segmen dalam suatu audit atas laporan keuangan.
Soal ke-5 Persamaan 5: SA 501 bukti audit, dan barang audit diaman f((g(1)), berikut ini:Â
f(x) = x ^2 – 10
g(x) = x + 5
Tentukan berapa nilai pertimbangan spesifik pada unsur pilihan yang dibuat oleh KAP pada persamaan ini.
Jawaban Soal ke-5
Nilai pertimbangan spesifik pada unsur pilihan yang dibuat oleh KAP pada persamaan matematika diatas adalah 26.
SA 501 (Revisi 2021) mengatur tentang pertimbangan spesifik oleh auditor dalam memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat. Ini mencakup aspek-aspek seperti persediaan, litigasi dan klaim yang melibatkan entitas, serta informasi segmen dalam audit atas laporan keuangan. Dalam konteks ini, nilai 26 yang diperoleh dari persamaan tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
- Proses Perhitungan sebagai Metafora untuk Proses Audit:
- Identifikasi Informasi (Fungsi g(x)): Langkah pertama adalah mengidentifikasi informasi spesifik yang diperlukan, mirip dengan fungsi g(x). Dalam kasus ini, g(1) mengidentifikasi bahwa kita harus memeriksa nilai 6.
- Evaluasi Bukti (Fungsi f(x)): Langkah kedua adalah mengevaluasi bukti tersebut, seperti yang dilakukan fungsi f(x). Evaluasi ini memberikan hasil akhir dari nilai informasi yang kita cari, yaitu f(6)=26.
- Pertimbangan Spesifik dalam Konteks Audit:
- Auditor harus memastikan bahwa informasi yang diperoleh (mirip dengan nilai 6 dalam contoh ini) diverifikasi dan diukur dengan benar untuk memastikan keakuratannya.
- Hasil akhir 26 menunjukkan pentingnya memperoleh bukti audit yang tepat dan andal. Ini mencerminkan hasil dari proses audit yang tepat, di mana semua informasi yang relevan diperiksa dan diverifikasi.
- Relevansi Nilai 26 dalam Proses Audit:
- Cukup dan Tepat: Seperti nilai 26 yang cukup tinggi, bukti audit harus memadai dan sesuai dengan standar yang berlaku untuk mendukung opini auditor.
- Pertimbangan Spesifik: Nilai tersebut menunjukkan bahwa auditor telah mempertimbangkan semua faktor yang relevan dan telah melakukan evaluasi yang tepat sesuai dengan SA 501.
Dalam konteks SA 501, perhitungan f(g(1))=26 dapat diinterpretasikan sebagai proses di mana auditor mengidentifikasi, memverifikasi, dan mengevaluasi bukti audit dengan cara yang tepat dan sesuai. Nilai 26 menunjukkan bahwa pertimbangan spesifik yang dilakukan oleh KAP Meruya Illir dan Rekan dalam audit atas PT Gua Selomangleng adalah mendalam dan sesuai dengan standar audit yang berlaku.
SA 505 (Revisi 2021): Konfirmasi Eksternal, Standar Audit (SA) ini mengatur tentang penggunaan prosedur konfirmasi eksternal oleh auditor untuk memeroleh bukti audit berdasarkan ketentuan SA 330 (Revisi 2021) dan SA 500 (Revisi 2021). Tujuan auditor, ketika menggunakan prosedur konfirmasi eksternal, adalah untuk mendesain dan melaksanakan prosedur tersebut untuk memeroleh bukti audit yang relevan dan andal. Ketika prosedur konfirmasi eksternal digunakan, auditor harus tetap menjaga pengendalian atas permintaan konfirmasi eksternal, termasuk: [a] Menentukan informasi yang akan dikonfirmasi atau diminta; [b] Memilih pihak yang tepat untuk dikonfirmasi; [c] Mendesain permintaan konfirmasi, termasuk menentukan apakah permintaan telah dialamatkan dengan tepat dan berisi informasi jawaban untuk dikirimkan secara langsung kepada auditor; dan [d] Mengirimkan permintaan, termasuk permintaan tindak lanjut jika berlaku, kepada pihak yang dikonfirmasi.
Persamaan 6; SA 505 Konfirmasi Eksternal adalah sebagai berikut:
x + y + z = 30
x2 + y2 + z2 = 300
tentukan besaran konfirmasi eksternal yang dilakukan KAP
Jawaban Soal ke-6 :
Berdasarkan perhitungan di atas, kita menemukan bahwa nilai x, y, dan z yang memenuhi kedua persamaan adalah 10. Dalam konteks SA 505 (Revisi 2021), ini menunjukkan bahwa besaran konfirmasi eksternal yang dilakukan oleh KAP Meruya Illir dan Rekan memiliki  nilai konfirmasi eksternal untuk setiap pihak adalah 10. Ini berarti bahwa KAP telah menentukan dan melaksanakan 30 konfirmasi eksternal dengan total nilai 300, yang terbagi rata menjadi 10 untuk setiap konfirmasi. Dengan ini, KAP telah memperoleh bukti audit yang relevan dan andal sesuai dengan ketentuan SA 505.
- Konsep Konfirmasi Eksternal:
- Dalam audit, konfirmasi eksternal adalah prosedur yang digunakan untuk memperoleh bukti langsung dari pihak ketiga mengenai informasi yang relevan dengan laporan keuangan klien.
- Tujuan utama adalah memastikan keakuratan dan keandalan informasi yang disajikan oleh klien.
- Analogi dengan Hasil Matematis:
- Persamaan x+y+z=30 mengindikasikan bahwa total nilai konfirmasi yang perlu dikumpulkan oleh auditor adalah 30. Ini mencerminkan upaya auditor dalam mengumpulkan bukti yang cukup dari berbagai sumber.
- Persamaan x2+y2+z2=300 menunjukkan bahwa nilai kuadrat dari setiap konfirmasi harus sesuai dengan total 300, yang menunjukkan ketelitian dan akurasi yang harus dicapai dalam proses konfirmasi.
- Interpretasi Nilai x = y = z = 10:
- Menentukan bahwa setiap elemen konfirmasi (x, y, dan z) memiliki nilai yang sama (10) menunjukkan bahwa auditor memastikan bahwa setiap sumber konfirmasi memberikan informasi yang sama penting dan relevan.
- Nilai yang sama untuk setiap elemen juga mencerminkan konsistensi dan keandalan dalam prosedur konfirmasi eksternal yang dilakukan oleh KAP Meruya Illir dan Rekan.
- Relevansi dengan SA 505:
- Menentukan Informasi yang Dikonfirmasi: Auditor harus menentukan informasi spesifik yang akan dikonfirmasi dari pihak ketiga. Nilai x = y= z = 10 menunjukkan bahwa auditor memberikan bobot yang sama untuk setiap informasi yang dikonfirmasi.
- Memilih Pihak yang Tepat untuk Dikonfirmasi: Pemilihan pihak yang tepat untuk konfirmasi adalah krusial. Dengan memastikan bahwa y,x,y, dan z memiliki nilai yang sama, auditor menunjukkan bahwa setiap pihak yang dikonfirmasi memberikan kontribusi yang sama terhadap bukti audit yang relevan.
- Mendesain Permintaan Konfirmasi: Permintaan konfirmasi harus didesain dengan baik untuk memastikan respons yang akurat dan relevan. Hasil matematis menunjukkan bahwa auditor melakukan upaya yang konsisten dalam mendesain permintaan konfirmasi yang efektif.
- Mengirimkan Permintaan dan Tindak Lanjut: Pengiriman permintaan konfirmasi dan tindak lanjut jika diperlukan, untuk memastikan bahwa auditor menerima bukti yang diperlukan untuk mencapai kesimpulan audit yang dapat diandalkan.
Dalam konteks SA 505, hasil matematis dari persamaan x+y+z=30 dan x2+y2+z2=300 mengindikasikan bahwa auditor KAP Meruya Illir dan Rekan telah melakukan prosedur konfirmasi eksternal dengan teliti, relevan, dan konsisten. Setiap konfirmasi memberikan kontribusi yang sama dalam mengumpulkan bukti audit yang relevan dan andal, yang merupakan esensi dari SA 505.
Dengan memastikan bahwa setiap elemen konfirmasi memiliki nilai yang sama, auditor menunjukkan bahwa mereka telah mengelola dan mengendalikan proses konfirmasi eksternal secara efektif, memberikan bobot yang sama pada setiap informasi yang dikonfirmasi, dan memastikan keandalan serta relevansi bukti audit yang diperoleh. Ini mencerminkan praktik audit yang baik dan sesuai dengan standar yang berlaku.
SA 540 (Revisi 2021) ; Standar Audit (SA) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor atas estimasi akuntansi, dan pengungkapan terkait dalam suatu audit atas laporan keuangan. SA ini juga mencakup ketentuan dan panduan tentang pengevaluasian atas kesalahan penyajian pada estimasi akuntansi (dan pengungkapan terkait), dan indikator kemungkinan bias manajemen. Tujuan auditor adalah memeroleh bukti yang cukup dan tepat tentang apakah estimasi akuntansi dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan adalah wajar dalam konteks kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
Persamaan math 7: untuk SA 540 (Revisi 2021) ; Standar Audit (SA) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor atas estimasi akuntansi dengan urutan sebagai berikut:
25/28 , 53/59, 41/45, 93/105
Tentukan nilai terkecil dalam estimasi akuntansi, dan pengungkapan terkait dalam suatu audit atas laporan keuangan PT Pandawa Kurawa;
Jawaban Soal ke-7
Berdasarkan perhitungan nilai terkecil dalam estimasi akuntansi adalah 93/105 atau 0.0885714.
- Konsep Estimasi Akuntansi:
- Estimasi akuntansi adalah perkiraan yang dibuat oleh manajemen untuk mencerminkan nilai wajar dari suatu aset atau kewajiban dalam laporan keuangan.
- Estimasi ini sering kali mengandung unsur ketidakpastian dan memerlukan penilaian profesional dari auditor untuk memastikan kewajaran dan keandalan.
- Analogi dengan Hasil Matematis:
- Pecahan-pecahan yang diberikan dapat diinterpretasikan sebagai berbagai estimasi yang dibuat oleh manajemen.
- Nilai terkecil dari pecahan ini 93/105 dapat diartikan sebagai estimasi terendah yang dibuat oleh manajemen, yang harus dievaluasi oleh auditor.
- Evaluasi dan Validasi oleh Auditor:
- Auditor harus memverifikasi bahwa estimasi terendah ini 0.885714 adalah wajar dalam konteks kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
- Ini melibatkan penilaian terhadap asumsi yang mendasari estimasi tersebut, data historis, dan informasi pasar yang relevan.
- Indikator Bias Manajemen:
- Jika estimasi terkecil ini terlalu rendah dibandingkan dengan nilai-nilai lain, ini bisa menjadi indikator kemungkinan bias manajemen.
- Auditor perlu menyelidiki lebih lanjut untuk memastikan bahwa tidak ada upaya dari manajemen untuk meremehkan nilai aset atau kewajiban secara tidak wajar.
- Tanggung Jawab Auditor:
- Auditor bertanggung jawab untuk memperoleh bukti yang cukup dan tepat mengenai kewajaran estimasi akuntansi.
- Ini termasuk memastikan bahwa estimasi tersebut bebas dari kesalahan penyajian material dan mencerminkan realitas ekonomi yang sebenarnya.
Berdasarkan analisis matematis dan interpretasi hermeneutis ini, kita dapat menyimpulkan bahwa dalam konteks SA 540 (Revisi 2021), auditor KAP Meruya Illir dan Rekan harus:
- Menilai Kewajaran Estimasi: Memastikan bahwa estimasi terendah 0.885714 yang dibuat oleh manajemen adalah wajar dan didukung oleh bukti audit yang cukup.
- Identifikasi Bias Manajemen: Waspada terhadap kemungkinan bias manajemen yang dapat mempengaruhi kewajaran estimasi akuntansi.
- Evaluasi Asumsi dan Data: Mengevaluasi asumsi yang digunakan oleh manajemen dalam membuat estimasi, serta memverifikasi data historis dan informasi pasar yang relevan.
- Penyajian Laporan Keuangan: Menjamin bahwa pengungkapan terkait estimasi akuntansi dalam laporan keuangan adalah lengkap, akurat, dan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
Dengan demikian, auditor dapat memastikan bahwa estimasi akuntansi dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan PT Pandawa Kurawa adalah wajar, bebas dari kesalahan penyajian material, dan mencerminkan realitas ekonomi yang sebenarnya.
SA 570 (Revisi 2021): Kelangsungan Usaha (Going Concern). Standar Audit (SA) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor dalam audit atas laporan keuangan yang berkaitan dengan kelangsungan usaha dan implikasinya terhadap laporan auditor.
Tujuan auditor adalah: [a] memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat mengenai, serta menyimpulkan bahwa, ketepatan penggunaan basis akuntansi kelangsungan usaha oleh manajemen dalam penyusunan laporan keuangan; [b] menyimpulkan, berdasarkan bukti audit yang diperoleh, apakah terdapat suatu ketidakpastian material yang terkait dengan peristiwa atau kondisi yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya;
Persamaan 8 adalah SA 570 (Revisi 2021) : Kelangsungan Usaha (Going Concern) dengan menguji persamaan math konvergen dan divergen (math. Alfa C Chiang 1984:587) berikut ini:
Tentukan dengan kategori konvergen dan divergen apakah SA 570 (Revisi 2021): Kelangsungan Usaha (Going Concern) PT Pandawa Kurawa !
Jawaban Soal ke-8 :
Untuk menentukan apakah suatu entitas, dalam hal ini PT Pandawa Kurawa, dapat mempertahankan kelangsungan usahanya berdasarkan SA 570 (Revisi 2021) dengan menggunakan persamaan matematika konvergen dan divergen, kita perlu menghubungkan konsep konvergensi dan divergensi ini dengan konsep kelangsungan usaha.
Interpretasi Matematis dalam Konteks SA 570
Konvergensi
- Dalam konteks matematika, jika suatu deret konvergen, berarti total nilai dari deret tersebut akan mendekati suatu nilai tertentu ketika jumlah suku-sukunya tak terhingga.
- Dalam konteks kelangsungan usaha, ini dapat diartikan bahwa entitas memiliki prospek keuangan yang stabil atau membaik, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya tanpa ketidakpastian material yang signifikan.
Divergensi
- Dalam konteks matematika, jika suatu deret divergen, berarti total nilai dari deret tersebut akan terus meningkat tanpa batas atau tidak mendekati suatu nilai tertentu.
- Dalam konteks kelangsungan usaha, ini dapat diartikan bahwa entitas memiliki prospek keuangan yang tidak stabil atau memburuk, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki ketidakpastian material yang signifikan yang dapat menyebabkan keraguan atas kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya
Analisis Deret Matematika
- Tahun 2019 dan 2020: Deret divergen, yang dapat mengindikasikan adanya ketidakpastian material yang signifikan terhadap kelangsungan usaha.
- Tahun 2021 dan 2022: Deret konvergen, yang dapat mengindikasikan prospek keuangan yang stabil atau membaik.
Dalam konteks SA 570, kesimpulan dari analisis ini adalah bahwa PT Pandawa Kurawa mungkin menghadapi ketidakpastian material terkait kelangsungan usaha pada tahun-tahun 2019 dan 2020, tetapi menunjukkan stabilitas pada tahun 2021 dan 2022. Auditor perlu menyelidiki lebih lanjut peristiwa atau kondisi yang mendasari temuan ini untuk menyimpulkan kelangsungan usaha secara keseluruhan.
Pertanyaan 9:
Sesuai data dan persamaan math dengan kasus PT. Pandawa Kurawa, maka tentukanlah dikaitkan dengan Opini audit mana yang akan dilakukan oleh KAP Meruya Illir, dan Rekan: berikan penjelasan anda dengan mengacu pada 4 pertimbangan:
- SA 700 (Revisi 2021): Perumusan Suatu Opini dan Pelaporan atas Laporan Keuangan
- SA 701 (2021): Pengomunikasian Hal Audit Utama dalam Laporan Auditor Independen
- SA 705 (Revisi 2021): Modifikasi terhadap Opini dalam Laporan Auditor Independen
- SA 706 (Revisi 2021): Paragraf Penekanan Suatu Hal dan Paragraf Hal Lain dalam Laporan Auditor Independen;
Jawaban Soal ke-9 :
Untuk menentukan opini audit yang akan diberikan oleh KAP Meruya Illir dan Rekan terkait laporan keuangan PT Pandawa Kurawa, kita akan mengacu pada empat pertimbangan sesuai dengan standar audit yang berlaku. Berikut adalah analisis berdasarkan SA 700, SA 701, SA 705, dan SA 706:
SA 700 (Revisi 2021): Perumusan Suatu Opini dan Pelaporan atas Laporan Keuangan, SA 700 mengatur tentang tanggung jawab auditor untuk membentuk opini mengenai apakah laporan keuangan disusun, dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Berdasarkan analisis deret konvergen dan divergen serta estimasi akuntansi:
- Konvergensi (tahun 2021 dan 2022) menunjukkan stabilitas keuangan.
- Divergensi (tahun 2019 dan 2020) menunjukkan potensi ketidakpastian material yang signifikan.
Auditor harus mempertimbangkan apakah laporan keuangan secara keseluruhan memberikan gambaran yang wajar dari posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas.
SA 701 (2021): Pengomunikasian Hal Audit Utama dalam Laporan Auditor Independen, SA 701 mengharuskan auditor untuk mengomunikasikan hal audit utama (key audit matters) dalam laporan auditor independen. Hal audit utama adalah hal yang paling signifikan dalam audit laporan keuangan:
- Hal Audit Utama: Auditor perlu mengomunikasikan ketidakpastian material terkait kelangsungan usaha pada tahun 2019 dan 2020.
- Estimasi Akuntansi: Evaluasi estimasi akuntansi yang dilakukan untuk menentukan nilai terkecil (misalnya, 93/105) juga harus diungkapkan sebagai hal audit utama.
SA 705 (Revisi 2021): Modifikasi terhadap Opini dalam Laporan Auditor Independen, SA 705 memberikan panduan untuk memodifikasi opini auditor jika terdapat kesalahan penyajian material atau ketidakmampuan untuk memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat. Berdasarkan analisis:
- Ketidakpastian Material: Divergensi pada tahun 2019 dan 2020 menunjukkan adanya potensi ketidakpastian material.
- Opini Modifikasian: Jika auditor tidak yakin tentang kemampuan PT Pandawa Kurawa untuk mempertahankan kelangsungan usahanya, auditor dapat memberikan opini modifikasian (qualified opinion), opini tidak wajar (adverse opinion), atau pernyataan penolakan opini (disclaimer of opinion).
SA 706 (Revisi 2021): Paragraf Penekanan Suatu Hal dan Paragraf Hal Lain dalam Laporan Auditor Independen, SA 706 mengatur tentang penggunaan paragraf penekanan suatu hal (emphasis of matter) dan paragraf hal lain (other matter) dalam laporan auditor untuk menarik perhatian pengguna terhadap hal-hal tertentu:
- Paragraf Penekanan Suatu Hal: Auditor dapat memasukkan paragraf penekanan terkait ketidakpastian material yang signifikan pada tahun 2019 dan 2020.
- Paragraf Hal Lain: Jika ada informasi tambahan yang relevan (misalnya, rencana manajemen untuk mengatasi ketidakpastian tersebut), ini juga bisa dimasukkan.
Berdasarkan analisis di atas, opini audit yang mungkin diberikan oleh KAP Meruya Illir dan Rekan untuk PT Pandawa Kurawa adalah opini modifikasian (qualified opinion) dengan paragraf penekanan suatu hal terkait ketidakpastian material mengenai kelangsungan usaha pada tahun 2019 dan 2020. Ini akan mencakup:
- SA 700: Menyatakan bahwa laporan keuangan memberikan gambaran yang wajar kecuali untuk dampak dari masalah yang diidentifikasi.
- SA 701: Menyertakan hal audit utama terkait ketidakpastian material dan evaluasi estimasi akuntansi.
- SA 705: Memberikan opini modifikasian karena ketidakpastian material yang signifikan.
- SA 706: Menyertakan paragraf penekanan untuk menarik perhatian pengguna terhadap ketidakpastian material tersebut.
Dengan pendekatan ini, auditor memberikan informasi yang cukup dan transparan tentang kondisi keuangan PT Pandawa Kurawa dan implikasinya terhadap kelangsungan usaha, sesuai dengan standar audit yang berlaku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H