Mohon tunggu...
Aldian Faxa
Aldian Faxa Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Aku adalah aku yang sedang mencari siapakah aku. Aku mungkin budak, aku mungkin sarjana, aku mungkin hanya rakyat biasa. Tetapi aku punya mulut punya otak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Saatnya Berdikari Jawa Tengah

7 September 2013   13:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:13 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko resmi dilantik pada hari Jumat (23/8) sebagai gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah untuk periode 2013-2018. Setelah masa kepemimpinan Bibit-Rustriningsih, masyarakat seolah mengidamkan sesuatu yang baru, gebrakan atau terobosan yang mampu menjadikan Jawa Tengah lebih baik. Setidaknya harapan itu selalu ada dalam setiap terpilihnya pemimpin baru, terutama di Jawa Tengah.

Sebagaimana lazimnya kepala daerah, seberkas visi dan misi selalu dijadikan acuan dalam melaksanakan program unggulannya. Masyarakat dapat melihat sejauh mana ketercapaiannya melalui seratus hari pertama kepemimpinan Ganjar-Heru. Meskipun begitu, penilaian tersebut tidak dapat dijadikan generalisasi untuk masa kepemimpinannya hingga 2018.

“Membangun Jawa Tengah Berdikari”, adalah visi yang diusung oleh Ganjar dengan slogan “Mboten Korusi, Mboten Ngapusi”. Dapat dipahami bahwa pemerintahan yang bersih dan jujur adalah prioritas utama dalam melaksanakan sembilan program unggulan sebagai pengejawantahan visi Ganjar. Target yang hendak dicapai adalah titik-titik penting dalam kehidupan masyarakat Jawa Tengah, yakni menyangkut usaha kecil dan menengah, pengentasan kemiskinan petani dan nelayan, pelayanan kesehatan, transportasi publik dan kebudayaan.

Melalui progran unggulan itu kepedulian pemerintah terhadap nasib masyarakat miskin dan menengah semakin besar. Kepedulian itu ,misalnya, diwujudkan dalam pengentasan kemiskinan dan pengangguran dengan membangun Jawa Tengah berbasis ekonomi rakyat dan berdaulat pangan. Kebijakan disektor ini juga diharapkan mampu membangkitkan geliat perekonomian rakyat, sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan.

Langkah lain juga dilakukan dan bergerak dalam bidang usaha kecil dan menengah, yakni memberi modal usaha rakyat. Tentu saja kita berharap dengan adanya kemudahan modal, minimal, muncul banyak pelaku usaha baru yang dapat mengurangi pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja.

Pada akhirnya interaksi timbal balik antara pemerintah dan partisipasi masyarakat menjadi faktor utama terwujudnya visi Jawa Tengah. Apalagi secara tidak langsung Ganjar berpesan bahwa masukan dari berbagai pihak adalah pengawal yang setia dalam menjalankan masa kepemimpinannya. Dalam Suara Merdeka (27/8) Ganjar berpesan dihadapan ormas islam, “Tolong saya diberi masukan. Kritik saya. Kalau dianggap melenceng tolong saya diingatkan, kalau perlu dijewer. Jangan biarkan saya salah”.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun