30/07/2022 -- SUKOREJO. Tri dharma perguruan tinggi terdiri dari pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Tiga hal ini adalah poin yang krusial dalam mewujudkan esensi perguruan tinggi. Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa dikenal dengan singkatan KKN termasuk dalam salah satu dari ketiga aspek tersebut, lebih tepatnya pada aspek pengabdian kepada masyarakat.Â
Program ini bertujuan untuk mengajak mahasiswa untuk langsung terjun ke dalam masyarakat dan berkontribusi di dalamnya. Masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat yang kurang maju atau sedang menghadapi isu-isu, entah dari segi sosial, ekonomi, kesehatan, budaya, dan lainnya.Â
Oleh karena itu, mahasiswa-mahasiswa Kabupaten Jember diturunkan untuk membantu masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan mereka. Sama seperti halnya Kelompok 210 KKN Kolaboratif Jember yang terdiri dari gabungan antara Universitas Jember, Universitas dr. Soebandi, dan Universitas Muhammadiyah Jember, dengan jumlah anggota 10 orang, yaitu Muhammad Fawzi Abdullah Aziz, Nadhira Hanindhiya Putri, Siti Zainab Al-Adawiyah, Dieva Erlia Putri, Maulidya Fatimah Ganda Sari dari UNEJ, Sofia dari UNMUH Jember, dan Ahmad Yusuf Nur Arifin, Achmad Hafiz Auni Iswanto, Diana Kholifah, Diana Rezhanti dari Universitas dr. Soebandi.. Mereka ditugaskan di Desa Sukorejo, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember.
Desa Sukorejo adalah salah satu dari dua belas desa yang terletak di Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember. Desa Sukorejo terbagi menjadi dua dusun yaitu, Dusun Krajan dan Dusun Tamanrejo yang terdiri dari total lima belas RW, dimana setiap RW melingkupi mulai dari dua sampai tiga RT, dengan Bapak Rudianto sebagai Kades Desa Sukorejo.Â
Jumlah penduduk di Desa Sukorejo mencakup sekitar tiga ribu empat ratusan jiwa dan mayoritas warga lokalnya adalah Suku Madura. Desa Sukorejo mempunyai satu adat istiadat yaitu selamatan desa berupa pawai obor saat satu muharom. Selamatan desa ini dilaksanakan tiap setahun sekali pada saat akhir tahun.Â
Pada hari Minggu, 24 Juli 2022, Kelompok 210 KKN Kolaboratif Jember melakukan pertemuan dengan Kepala Desa, Bapak Rudianto, dan Sekretaris Desa, Bapak Slamet, serta perangkat desa lainnya seperti kedua Kasun (Kepala Dusun).
 Dalam pertemuan tersebut, yang dipimpin oleh Kepala Desa, diharapkan mahasiswa KKN dapat membantu menyelesaikan beberapa permasalahan yang ada di Desa Sukorejo melalui program kerja (proker) yang akan direalisasikan. Proker tersebut menyangkut akan penyuluhan tentang Stunting dan Peningkatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Desa Sukorejo. Â
Kondisi wilayah geografis Desa Sukorejo yang berbukit-bukit dan berjajar gugusan dataran tinggi merupakan suatu kelebihan tersendiri. Dari hal ini, pekerjaan mayoritas masyarakat di Desa Sukorejo adalah sebagai petani. Komoditas saat ini kebanyakan adalah tembakau, jagung, dan padi, namun juga ada tanaman lainnya seperti sawi dan cabai. Adapula pekerjaan lain masyarakat Desa Sukorejo adalah memproduksi batu bata.
Berdasarkan survei lapangan pada hari Senin, 25 Juli 2022, proses produksi batu bata ini dilakukan, dimiliki, dan dikembangkan sendiri oleh warga secara individu dan beberapa dari mereka merekrut pekerja untuk mengurus proses produksi batu bata dengan sistem kontrak.Â
Batu bata diproduksi setiap hari untuk proyek-proyek pembangunan seperti perumahan dan semacamnya. Sistem penjualan batu bata ini dijual per-seribu biji dengan harga yang telah ditentukan penjual. Produk batu bata di Desa Sukorejo ini sudah menyebar hingga ke luar wilayah seperti Jember, Bondowoso, dan Probolinggo.