Mohon tunggu...
Fawza Aqeela Dachlan
Fawza Aqeela Dachlan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penyuka otomotif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Kenaikan Harga BBM Subsidi Indonesia Terbaru

8 Juni 2024   21:30 Diperbarui: 8 Juni 2024   21:30 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Isu BBM Subsidi di Indonesia Terkini

Pada tahun 2022, pemerintah Indonesia mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi. Keputusan ini diambil setelah berminggu-minggu spekulasi dan disebut oleh Presiden Joko Widodo sebagai "pilihan terakhir pemerintah".

Kenaikan Harga BBM Subsidi

Mulai 3 September 2022, harga beberapa jenis BBM subsidi mengalami kenaikan. Harga Pertalite naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. Harga solar subsidi naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. Sementara harga BBM non subsidi Pertamax naik dari Rp12.500 menjadi Rp14.500. Hingga saat ini, Pertamina belum menaikkan harga bbm yang dijual meskipun perusahaan minyak lain yang ada di Indonesia mulai menaikkan harga jual bbm mereka mengikuti harga global. Sebagai contoh per tanggal 1 Mei 2024 bahan bakar minyak untuk RON 92, Pertamina memberi harga Rp12.950 per liter untuk pertamax, Shell dengan shell super dibanderol Rp 15.530 per liter, dan BP dibanderol Rp 14.600 per liter untuk BP 92.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Kenaikan harga BBM subsidi ini memiliki dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, menilai bahwa kenaikan harga BBM subsidi tidak hanya berdampak pada inflasi yang tinggi, tetapi juga meningkatkan jumlah orang miskin di Indonesia. Inflasi umum diperkirakan bisa menyentuh 7 persen lebih jika kenaikan harga 30 persen. Selain itu, kenaikan harga BBM subsidi juga berpotensi merambat ke berbagai jenis energi lainnya seperti elpiji 3 kg, kenaikan tarif listrik, dan bahkan potensi kenaikan BBM non subsidi seperti Pertamax.

Pengalihan Subsidi BBM

Sebagai bagian dari kebijakan ini, pemerintah memutuskan untuk mengalihkan sebagian subsidi BBM ke berbagai bentuk bantuan "yang lebih tepat sasaran". Pemerintah akan memberikan Rp150.000 per bulan selama empat bulan, mulai September 2022 kepada 20,65 juta keluarga tidak mampu. Bagi pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan, akan diberikan bantuan subsidi upah sebesar Rp600.000 yang dibayarkan satu kali.

Kesimpulan

Kenaikan harga BBM subsidi di Indonesia adalah isu yang kompleks dengan banyak dampak sosial dan ekonomi. Meskipun pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk mengalihkan sebagian subsidi BBM ke bantuan sosial, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Diperlukan solusi jangka panjang yang dapat menyeimbangkan kebutuhan untuk menjaga stabilitas ekonomi dengan perlindungan bagi masyarakat yang paling rentan.

Semoga artikel ini membantu Anda dalam memahami isu BBM subsidi di Indonesia terkini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun