Shiba inu memproklamirkan dirinya sebagai "Doge Killer", dan apakah akan memiliki nilai yang sama bahkan melebihi pendahulunya?
Bagi teman-teman pembaca yang belum tahu, shiba inu merupakan koin yang dibuat untuk menyaingi ketenaran Dogecoin yang sempat melambung tinggi harganya karena twit Elon Musk pada awal tahun ini.
Pada awalnya shiba inu di buat oleh seorang anonymous dengan nama "Ryoshi" pada Agustus tahun 2020. Dimasa awal kemunculannya koin ini hanya memiliki sedikit kapitalisasi pasar, bahkan pada bulan april tahun ini, tercatat kapitalisasi pasar yang dimiliki koin ini sebesar US$0 merujuk pada CoinMarketCap. Namun pada bulan oktober ini terjadi kenaikan angka kapitalisasi pasar shiba sebesar 1.234% dengan puncak tertinggi pada(28/10) senilai US$52,13 miliar.
Lantas  bagaimana prospek jangka panjang shiba koin?
Menurut Christopher Tahir yang dikutip dari web investasi kontan kapitalisasi pasar Shiba koin terjadi karena digoreng dengan kabar bahwa harga Shiba Koin akan lebih baik dari Doge koin. Untuk saat ini, Christopher menyarankan apabila ingin melakukan investasi pada aset Shiba lebih baik menunggu projek Decentralized Finance (DeFi) SHIB rampung terlebih dahulu. Hal ini akan membuat demand menjadi lebih tinggi sehingga harga bisa terkerek naik. Ditambah dengan mulai legalnya pembayaran menggunakan Shiba Koin dibeberapa negara akan memberikan nilai tambah bagi perilaku pasar.
Selain itu, berdasarkan Twitter Official Shiba Koin projek lain yang sedang dilaksanakan guna meningkatkan value Shiba Koin adalah pengurangan coin atau burn coin yang berkerja sama dengan Steven Cooper sehingga jumlah supply yang beredar bisa berkurang dan mendorong kenaikan harga. Menurut CoinMarketCap total supply koin Shiba sebesar 589,738,956,207,004 dengan jumlah koin yang beredar sebesar 549,095.51B SHIB.
Apabila syarat (burn koin) dapat tercapai, Projek DeFi dapat berjalan, dan pembayaran legal menggunakan Shiba Koin dapat terus meluas maka mimpi Shiba Koin US$1 dapat tercapai.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H