Mohon tunggu...
Fawwaz nidhom Siddiq
Fawwaz nidhom Siddiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

JFC Mampu Mendongkrak Ekonomi Kreatif di Jember

29 September 2023   20:12 Diperbarui: 29 September 2023   20:41 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengembangan kepariwisataan di indonesia saat ini sudah banyak mengalami kemajuan, tidak hanya di kota kota besar tetapi juga pengembangan bidang sektor pariwisata sudah masuk ke daerah-daerah pelosok negeri.Kabupaten jember merupakan salah satu kabupaten yang ada di jawa timur,jember sendiri banyak di kenal sebagai kota dengan penghasil sektor pertanian dan perkebunan,selain itu jember sendiri juga memiliki kekayaan alam yang melimpah seperti watu ulo,papuma,rembangan dan lain sebagainya.namun jika jember hanya mengandalkan sektor wisata alam sendiri akan kalah dengan beberapa kota tetangga yang jauh lebih banyak memiliki kekayaan alam seperti banyuwangi,bondowoso sampai pulai bali.

tapi jember mempunyai ikon tersendiri yang mampu mengguncangkan dunia dan menjadi acara dengan sektor pengembangan ekonomi kreatif yang cukup tinggi,Jember Fashion Carnaval. JFC merupakan salah satu produk lokal Jember (wisata budaya ekonomi kreatif) yang sudah mendapat pengakuan dari pemerintah pusat yang juga termasuk naungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. JFC merupakan perpaduan antara produk fashion dan karnaval pertama di Indonesia.

tak heran banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang datang berkunjung setiap tahunnya ke Jember Ide ini digagas pertama kali oleh Dynand Fariz, seorang desainer fashion kelahiran Jember dan dilaksanakan pertama kali pada tanggal 1 Januari 2003. JFC ini bermula dari keberadaan rumah mode yang didirkan Dynand Fariz pada tahun 1998 Rumah mode yang bernama Dynand Fariz International High Fashion Center itu didirikan sebagai wujud apresiasi dan konstribusi Dynand fariz di dunia fashion. JFC Kini telah berusia lebih dari satu dekade dan terus berkembang menjadi event bertaraf internasional Karena acara inimemiliki beberapa keunikan yang membedakan carnaval yang lainnya

* Para peserta yang tampil bukanlah seorang desainer, model, maupun penari profesional. Mereka justru datang dari berbagai kalangan seperti pelajar dan mahasiswa, pegawai swasta, duta, bahkan ibu rumah tangga.

* Peserta yang tampil mendesain sendiri baju rancangannya atas arahan dari JFC dengan memanfaatkan bahan bekas pakai atau daur ulang.

* Merupakan yang pertama di Indonesia dan belum pernah ada di kota lain, serta tampil di sebuah kota kecil yang relatif jauh dari ibu kota negara maupun ibu kota provinsi.Catwalk terpanjang di Indonesia (3,6 km) dan tercatat di Museum Rekor Indonesia  (MURI).

Sebanyak 2.000-an peserta berkarnaval dalam 4 hari penyelenggaraan acara meliputi Kids Carnival,Artwear Carnival, Waci, dan Grand Carnival. Karnaval ini biasanya diselenggarakan di jalan utama kota Jember yang berjarak 4,6 kilometer dan disaksikan oleh penonton di kanan dan kiri jalan. Mereka terbagi dalam 10 defile yang masing-masing defile mencerminkan tren busana pada tahun yang bersangkutan. Defile pertama adalah defile Archipelago yang mengangkat tema busana nasional dari daerah tertentu secara berkala seperti Jawa, Bali, Madura, Dayak, Papua, Sumatra, dan seterusnya. Defile lainnya mengangkat tema fashion yang sedang tren apakah dari suatu negara, kelompok tertentu, film, kejadian atau peristiwa global lainnya. Semua busana dibuat dalam bentuk kostum yang kesemuanya dikompetisikan untuk meraih penghargaan-penghargaan.

Pada gelaran tahun ini sendiri JFC mengangkat tema ti Timelapse, Journey of The Earth" diperkuat lagi dengan adanya konsep tambahan "JFC for Democration". Konsep tambahan ini merupakan sebuah semangat untuk menyambut pesta demokrasi yang tidak lama lagi akan digelar. Nantinya peserta akan berjalan sepanjang 3,8 kilometer dengan finish alun-alun jember pada tahun ini JFC diikuti sekitar 12 negara.pengunjung yang ingin menikmati acara ini datang dari berbagai kalangan mulai dari anak-anak remaja sampai orang dewasa pun turut ikut menyaksikan pagelaran tahunan ini.

para pengunjung yang datang tidak hanya dari masyarakat jember sendiri banyak wisatawan luar kota bahkan mancanegara yang ikut memeriahkan acara ini,bisa di pastikan wisatawan yang ada di jember sangat meningkat di kala itu,karena wisatawan tentunya datang untuk menginap di jember yang pasti akan mendongkrak tingkat keramaian hotel-hotel yang ada di jember tidak hanya itu mereka juga bisa di pastikan akan berkunjung ke beberapa tempat wisata yang ada di jember sendiri.

Selain perhotelan, harapannya JFC bisa mendongkrak bidang ekonomi kreatif yang ada di Jember. Ajang Jember Fashion Carnaval merupakan sarana promosi yang masif, untuk mengenalkan bidang ekonomi kreatif yang ada di Jember kepada para wisatawan. Terdiri atas 31 kecamatan dengan karakter topografi yang berbeda-beda membuat pengalaman tersendiri untuk dikunjungi. Entah ingin menikmati keindahan alam maupun ingin berinvestasi. Tentunya wisatawan akan dibuat terpukau dengan ciri khas keunikan yang ada di Jember. Ekonomi kreatif sendiri merupakan sebuah konsep ekonomi yang mengintensifkan informasi dan kreativitas melalui sarana ide dan knowledge dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama. Konsep ini menjadi tolak ukur kekuatan dari perkembangan industri kreatif. 

Jika dahulunya informasi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk penyebarannya, berbanding terbalik dengan keadaan saat ini. Karena informasi disebarkan dengan begitu cepat. Beberapa di antaranya yang menunjang ekonomi kreatif yaitu diperlukannya kolaborasi antara berbagai aktor yang berperan dalam industri kreatif, di antaranya kaum intelektual, dunia usaha, dan pemerintah. Tidak cukup di itu saja, pola perkembangan ekonomi kreatif saat ini didukung pula oleh kecanggihan digital marketing. Kemampuan digital marketing melalui sosial media perlu diakui begitu cepatnya dalam merangkul pasar dari berbagai segmen.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun