Mohon tunggu...
Fawwaz Ibrahim
Fawwaz Ibrahim Mohon Tunggu... Lainnya - Aktivis Pendidikan

Belajar untuk menulis kembali

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Puncak Gunung Ijen Hadirkan Keindahan Tak Ternilai

16 Mei 2016   11:38 Diperbarui: 16 Mei 2016   11:46 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pri | Kawah Gunung Ijen Di Pagi Hari

Jeep 4x4 WD menembus malam yang begitu gelap, tepat pukul 00.22 wib rombongan blogger bersama pihak Kementrian Pariwisata bergerak menuju Gunung Ijen. Badan rasanya ingin tumbang karena waktu sudah sangat larut, tapi semangat menuju Puncak Gunung Ijen untuk mendapatkan blue fire tetap menggelora dalam hati. Hanya ada suara tiga mobil Jeep yang beriringan, kesunyian pula temani rombongan menuju gerbang Gunung Ijen yang akan kami lalui malam itu.

Menurut beberapa informasi yang saya dapatkan, blue fire yang hadir di dasar kawah Gunung Ijen adalah api abadi yang hanya ada dua di dunia, satu di Jawa Timur, Indonesia, yang tidak lain di Gunung Ijen, dan satu lagi berada di Iceland, Benua Eropa. Maka, bersyukurlah karena Indonesia miliki pesona yang tidak kalah dengan negara destinasi wisata lainnya.

Kurang lebih pukul 02.45 wib kami masuk pelataran parkir pos 4 Gunung Ijen, dingin begitu menusuk badan, bahkan jaket dan sarung tangan yang saya pakai pun rasanya tak begitu banyak berguna melawan dingin.

Pelataran parkir pos 4 Gunung Ijen saat itu begitu ramai, ramai oleh berbagai mobil Jeep berbagai jenis, juga dengan orang-orang yang mempunyai tujuan sama, yaitu Puncak Gunung Ijen.

Dok. Pri | Asap Belerang Yang Terus Hadir Tanpa Henti
Dok. Pri | Asap Belerang Yang Terus Hadir Tanpa Henti
Sebelum rombongan berangkat menuju Puncak Ijen, kami mendapatkan pengarahan terlebih dahulu dari Pak Jarot Erdiyanto, kabarnya beliau adalah salah seorang yang cukup paham akan kondisi Gunung Ijen. Oleh karenanya, kami begitu serius mendengarkan pengarahan yang beliau sampaikan, karena pengarahan tersebut akan sangat membantu dalam berbagai kondisi jalan menuju Puncak Ijen.

Setelah pengarahan selesai, Pak Jarot membagi kami menjadi dua rombongan, hal tersebut dilakukan untuk berjaga satu sama lain, juga untuk kesuksesan dalam pendakian. Walau perjalanan terbilang pendek, hanya tiga kilometer lebih, namun perjalanan malam untuk berburu blue fire bisa dikatakan berat, apabila kita tidak mempunyai kondisi fisik yang bugar.

Jadi, apabila ingin mendaki Gunung Ijen atau gunung apapun itu, siapkanlah fisik sebaik-baiknya, agar kita mampu sampai puncak dengan selamat.

Langkah pertama menuju Gunung Ijen dimulai pukul 03.00, saya masuk dalam rombongan pertama bersama beberapa teman blogger dan Pak Jarot, rombongan kedua hanya berada beberapa meter di belakang kami.

Dok. Pri | Kondisi Puncak Gunung Ijen Yang Terus Di Hiasi Oleh Asap Belerang Dari Dasar Kawah
Dok. Pri | Kondisi Puncak Gunung Ijen Yang Terus Di Hiasi Oleh Asap Belerang Dari Dasar Kawah
Dalam perjalanan menuju puncak Gunung Ijen, saya melihat banyak sekali orang yang juga ingin menuju puncak Gunung Ijen, baik wisatawan domestik juga wisatawan mancanegara. Setidaknya saya bertemu wisatawan mancanegara seperti Jepang, Rusia dan Denmark. Pun wisatawan domestik yang saya temui lebih banyak dari organisasi kemahasiswaan dari Malang, Lumajang, Surabaya dan juga rombongan keluarga yang sedang berlibur.

Perjalanan menuju Puncak Gunung Ijen begitu sepi, sangat sepi juga sunyi. Tidak ada suara bising suara mobil, motor atau klakson yang mengganggu telinga. Hanya ada suara angin semilir, gesekan satu ranting dengan ranting lainnya, juga suara langkah kaki yang perlahan tanpa terburu-buru. Tak lupa, suara napas kami rombongan kami yang saling bersautan.

Malam di kawasan Taman Nasional Gunung Ijen memang begitu dingin, namun entah mengapa, dingin itu perlahan hilang ketika kita memulai langkah menuju Puncak Ijen. Rasanya keringat mengalir di sekujur tubuh, akan tetapi alam memaksa saya untuk tetap menggunakan jaket agar kondisi saya tetap bugar setelah pulang dari Puncak Ijen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun