[caption id="attachment_380985" align="aligncenter" width="553" caption="Para Kompasianer Visit AQUA di Bentara Budaya Jakarta | Dok. Pri"][/caption]
Alarm di smartphone sudah berteriak-teriak, saya pun terbangun kemudian melongok untuk mengetahui pukul berapa. Oh, baru pukul 04.00 WIB, rasa malas juga kantuk masih ada dalam mata dan badan. Akan tetapi rasa itu harus saya buang jauh-jauh, semangat untuk mengunjungi salah satu pabrik air kemasan kenamaan Indonesia lebih besar dan mengalahkan rasa itu. Kemudian saya bergegas bangun, mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke meeting point di Bentara Budaya Jakarta (selanjutnya BBJ).
Setelah siap, saya keluar rumah. Dingin menggigit, jalanan masih lengang. Ah, ini ternyata suasana Jakarta di pagi hari. Sedikit horor memang, karena saya harus keluar dari gang yang masih rimbun oleh pepohonan tinggi dan gelap, terlebih jalan raya cukup jauh dari tempat tinggal saya.
Sampai di jalan raya, permasalah belum selesai. Karena angkutan umum yang biasanya siang hari ada, tidak muncul sedikitpun “wujud”nya. Walhasil, saya harus berjalan menuju salah satu depertement store, yang biasanya disana angkutan umum berkumpul. Tapi hasilnya nihil, karena mempertimbangkan waktu, maka saya putuskan memakai ojeg menuju BBJ.
Karena jalanan lengang, mamang ojeg pun tancap gas untuk mengantar saya ke BBJ, tidak kurang dari 45 menit saya sudah sampai.
Di depan BBJ, ternyata baru hadir seorang kompasianer yaitu, Pak Tubagus Encep. Sambil menunggu yang lain kami pun ngobrol ngalor-ngidul. Hingga akhirnya, para peserta lain pun berdatangan satu persatu.
Setelah peserta berkumpul, admin memberikan beberapa informasi atas kegiatan dan lainnya. Lalu, kami di giring menuju bus untuk langsung berangkat menuju Pabrik AQUA Ciherang.
Pabrik AQUA Ciherang
Setelah melalui perjalanan yang cukup menyenangkan, 25 kompasianer sampat tepat pukul 09.40 WIB di pabrik AQUA Ciherang. Akan tetapi sebelum masuk pabrik, kami diarahakan menuju pos security terlebih dahulu. Awalnya saya heran, kenapa tidak langsung ke pabrik saja, ternyata kami diberikan pengetahuan tentang tata tertib untuk masuk pabrik terlebih dahulu. Pemberian informasi ini dilakukan dengan media audio visual berdurasi sekitar 15 menit.
Setelah mengetahui segala tata-tertib, barulah kami di arahkan menuju salah satu ruangan pabrik.
[caption id="attachment_380986" align="aligncenter" width="553" caption="Audio Visual tentang tata tertib memasuki pabrik | Dok.Pri"]
Setelah memasuki ruangan, kami dipersilahkan untuk coffe break yang menunya tradisional dan alami. Ini yang membuat saya terkesan, karena menu yang disediakan adalah menu yang sudah saya jarang temui. Moment ini menjadi ajang saya bernostalgia dengan makanan tradisional.
Mc pun memberikan komando kepada para kompasianer untuk duduk, tanda bahwa acara akan segera dimulai. Dengan antusias para kompasianer, acara pun berlangsung dengan interaktif. Materi disampaikan oleh Arman Abdurahman (Conservation Program Manager Aqua), Herry Yunarso (CSR Coordinator Aqua), Vijaya (Plan Manager Aqua). Dan ada beberapa materi sharing yang diberikan oleh dua kompasianer ulung yaitu Ibu Ngesti Prasetyo Murni yang sangat fokus dalam isu lingkungan, dan Mas Zulfikar Akbar yang memberikan pemaparan tentang kiat menulis.
CSR AQUA Bentuk Nyata Pemberdayaan Masyarakat Dan Lingkungan
Dari banyak pemaparan, yang sangat komprehensif tentang air dan lingkungan. Hal yang membuat saya tergelitik untuk dibahas dalam tulisan ini adalah, bagaimana CSR (Corporate Social Responsibility) AQUA memberikan manfaat kepada masyarakat, lingkungan dan keberlangsungan hidup air.
CSR AQUA melakukan banyak kegiatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat, lingkungan dan keberlangsungan hidup air.
Hal yang berhubungan dengan masyarakat adalah, dengan memberdayakan kegiatan usaha mikro. Kegiatan ini di jalani oleh masyarakat penuh, akan tetapi awalnya diberikan pelatihan-pelatihan oleh pihak CSR AQUA agar masyarakat mampu berjalan mandiri atas apa yang dilakukan berkelanjutan.
Pemberdayaan usaha mikro ini di wadahi oleh ko-BEM (konservasi Berbasis Ekonomi Masyarakat). Ko-BEM ini adalah wadah bagi masyarakat sekitar dalam pengembangan usaha mikro.
[caption id="attachment_380987" align="aligncenter" width="553" caption="Anggota ko-BEM CSR AQUA | Dok.Pri"]
Ko-BEM telah berdiri sejak tahun 2011 dan mempunyai anggota yang cukup banyak, sekitar 1000 anggota yang tercatat. Anggota ko-BEM ini melakukan banyak kegiatan usaha, seperti pembuatan kripik buah, bank pembibitan pohon dan juga menanam sayuran organik.
Belum habis dari situ, ko-BEM juga mempunyai rangkaian yang berkalanjutan. Dimana rangkaian itu adalah, limbah-limbah produksi pabrik pembuatan kripik di manfaatkan menjadi pakan ternak yang mereka miliki. Lalu limbah binatang ternak itu digunakan sebagai bahan produksi pupuk organik yang di kelola secara mandiri oleh ko-BEM.
Tidak hanya itu, karena ko-BEM juga telah mampu membuat pupuk organik cair, bayangkan! Pupuk organik cair yang dibuat oleh masyarakat. Sungguh luar biasa menurut saya, karena apabila ini di kembangkan secara berkelanjutan dan di dukung oleh semua pihak, hal ini akan memiliki daya jual tersendiri yang mampu menyejahterakan masyarakat.
[caption id="attachment_380989" align="aligncenter" width="553" caption="Hasil Produks ko-BEM yang diperkenalkan pada kompasianer| Dok.Pri"]
Peran ko-BEM tidak terlepas dari situ saja loh, karena para anggota ko-BEM juga berperan aktif dalam program CSR AQUA akan pohon tumbuh 100%. Hal ini dirasa perlu dilakukan oleh AQUA Group karena, banyak pohon yang hanya di tanam akan tetapi dibiarkan setelahnya. Oleh karena itu, ko-BEM menjadi salah satu refleksi, bahwa masyarakat bisa berperan aktif dan bekerjasama dalam pelestarian lingkungan dan keberlangsungan hidup pohon dan air.
Lalu bagaimana dengan peran CSR AQUA dalam lingkungan?
Selain program pohon tumbuh 100% yang dibantu oleh ko-BEM, masih ada program yang sangat serius dilakukan CSR AQUA terhadap lingkungan. Salah satunya adalah, dengan pembuatan sistem database pohon berbasis online. Program ini meliputi data tentang pohon yang tanam, pemberian indentitas kepada pohon, titik koordinat pohon yang di cocokan dengan GPS (Global Positionong System). Perlu di catat, bahwa hal ini baru dilakukan oleh CSR AQUA, bahkan hal ini diapresiasi oleh pemerintah, ini adalah bentuk keseriusan CSR AQUA dalam keberlangsungan hidup pohon dan air.
[caption id="attachment_380988" align="aligncenter" width="553" caption="Bank Pohon Bentuk Keseriusan Menjaga Lingkungan | Dok. Pri"]
Tidak selesai sampai pendataan online, pohon-pohon yang ditaman pun di monitoring secara berkala. Akan tetapi monitoring ini baru berbasis aeromodeling, hal ini karena lahan konservasi yang di tanami oleh CSR AQUA adalah lahan kritis yang sulit dijangkau seperti daerah lereng.
Itu baru sebagian kecil dari apa yang dilakukan CSR AQUA, hal ini telah berkontribusi atas keberlangsungan atas kehidupan makhluk hidup. Khususnya untuk kehidupan air dan manusia. Lalu apa langkah yang bisa kita lakukan dari detik ini? Hal yang paling mudah adalah, berikan pendidikan pelestarian pohon dan air kepada generasi muda, lakukan efisiensi air dan mari menanam pohon.
Ada hal yang perlu di perhatikan dan sangat penting adalah “Jangan sampai kita mewariskanAIR MATAke anak cucu kita.Tapi, wariskanlah MATA AIR kepada generasi penerus”. Bagi siapapun yang peduli akan lingkungan pasti merinding ketika mendengarkanya. Hal ini di sampaikan oleh Leonarda Ibnu Said selaku Water Resources Engineer KAI.
Di Buang Sayang....
[caption id="attachment_380990" align="aligncenter" width="553" caption="Pabrik AQUA Ciherang | Dok.Pri"]
[caption id="attachment_380991" align="aligncenter" width="553" caption="Bahagia itu senderhana kembali ke alam | Dok. Pri"]
[caption id="attachment_380992" align="aligncenter" width="553" caption="Kegiatan outdoor dalam visit CSR AQUA | Dok. Pri"]
[caption id="attachment_380993" align="aligncenter" width="553" caption="Tanda Pengenal Bagi Pohon Bukti Keseriusan Yang Harus Di Apresiasi | Dok. Pri"]
