Mohon tunggu...
Fawwaz Ibrahim
Fawwaz Ibrahim Mohon Tunggu... Lainnya - Aktivis Pendidikan

Belajar untuk menulis kembali

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kasih dan Sayang Sekitar Taman

18 Februari 2015   00:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:00 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_369416" align="aligncenter" width="614" caption="Walau hujan tanpa henti sedari malam, namun rasa untuk bertemu tetap lebih besar dan menggebu dari pada menahan rindu. Berbagi memberikan energi yang hanya bisa dirasakan tak mampu di ungkap | Dok. Pri"][/caption]

[caption id="attachment_369419" align="aligncenter" width="461" caption="Hujan kembali mengguyur bumi, namun ia tetap lelap dalam kehangatan dalam dekapan malaikat yang tetap memberikan kehangatan dalam lelahnya, tak peduli seberapa ramainya di luar sana, sang malaikat itu tetap memberikan kehangatan dalam suhu yang dingin. Satu hal yang membuatku lunyuh saat itu "]

14241669251042010859
14241669251042010859
[/caption]

[caption id="attachment_369420" align="aligncenter" width="461" caption="Dengan cara apapun dan bagaimana pun, kasih sayang itu tetap terasa dalam lelapnya. Walau lelah, ia tetap dengan kerelaannya berkorban memberikan segalanya, untuk asa yang telah ditanamkan dalam diri si kecil. Kalimat yang ingin terungkap hanya "]

1424167368674265030
1424167368674265030
[/caption]

[caption id="attachment_369422" align="aligncenter" width="614" caption="Akan ada waktunya seorang anak harus mengabdikan dirinya secara penuh kepada orang tuanya, akan tetapi itu tidak akan pernah cukup membalas atas apa yang pernah orang tua berikan. | Dok. Pri"]

1424167800188263871
1424167800188263871
[/caption]

[caption id="attachment_369424" align="aligncenter" width="614" caption="Tak lupa dedikasi seorang Ayah yang tak pentingkan diri, keringat dan lelahnya, yang ia pikirkan adalah bagaimana mereka yang dirumah mampu tersenyum dihadapannya, walau ia harus banyak diam dalam juta kekhawatiran. Untuk Ayah "]

14241683621282649585
14241683621282649585
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun