Mohon tunggu...
Fawwaz Azmi Iltizam
Fawwaz Azmi Iltizam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif semester 5 Universitas Komputer Indonesi Bandung Fakultas FISIP Program Studi Ilmu Komunikasi

On Instagram: @fawwaziltzm_

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Modus Penipu Cinta Aplikasi Kencan Berujung Petaka

16 Februari 2024   07:47 Diperbarui: 16 Februari 2024   07:54 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Tribun Medan.Com

Di zaman sekarang perkembangan teknologi berkembang secara pesat salah satunya pada media. Banyak hal yang mudah kita lakukan dan dapat kita akses dimanapun berkat perkembangan teknologi dan media. Hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya perubahan-perubahan yanng terjadi di lingkungan masyarakat dan mempengaruhi budaya yang terjadi di masyarakat. Kemajuan teknologi dan media dimanfaatkan oleh beberapa masyarakat, baik masyarakat menengah atas maupun menengah kebawah dengan memanfaatkannya untuk bisnis, mencari informasi, mendapatkan teman online, berbelanja dan sebagainya. Namun dengan kemajuan teknologi dan media ini tidak hanya memberikan dampak positif, ada juga dampak negatif dari perkembangan teknologi dan media yang terjadi seperti adanya penipuan, berita hoax yang menyebar dan pelecehan. Hal ini tentunya harus kita waspadai karena hal ini biasanya terjadi pada media sosial dan menargetkan pada orang yang awam dan kurang mengerti tentang mengggunakan media sosial.

Banyak aplikasi yang bisa kita gunakan di media sosial untuk mempermudah mobilitas atau hanya untuk sekedar mencari kesenangan. Di zaman sekarang banyak sekali orang yang bahkan bisa memiliki teman online melalui aplikasi ataupun media sosial dan berkomunikasi dengan mudah melalui handphone. Dan bahkan banyak sekali orang yang mendapatkan teman kencan ataupun jodoh melalui aplikasi kencan yang tersedia. Walaupun hanya berinteraksi secara online, tetapi kita harus tetap waspada dengan siapapun kita berinteraksi karena sekarang kejahatan tidak saja dilakukan di dunia nyata namun bisa juga terjadi di dunia maya.

Ada banyak sekali aplikasi kencan yang bisa digunakan untuk mencari kekasih ataupun hanya sekedar mencari teman online. Hal ini juga dilakukan oleh salah satu teman saya bernama Jajang (nama samaran) berumur 19 tahun yang tinggal di Ciwidey, Kabupaten Bandung. Ia memggunakan salah satu aplikasi kencan karena ingin memiliki seorang kekasih. Ia pun mencari orang yang dirasa cocok dengannya di aplikasi tersebut dan akhirnya menemukan seseorang. Dari obrolannya yang bermula hanya melalui aplikasi kencan, akhirnya karena mereka saling merasa cocok akhirnya merekapun melanjutkan obrolannya via WhatsApp. 

Seiring berjalannya waktu, mereka mulai saling akrab dan merasa cocok satu sama lain. Akhirnya karena terpincut dan mulai percaya pada teman kencannya, Jajang memutuskan mengajak kenalannya itu untuk bertemu secara langsung dan kenalannya pun menyetujuinya. 

Tanpa berpikir panjang mereka pun bertemu pada siang hari di suatu tempat di daerah Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung karena daerah tersebut merupakan titik tengah antara tempat tinggal mereka. Walaupun mereka baru saja saling mengenal, tetapi Jajang sudah mempercayai orang yang ia temui di aplikasi kencan tersebut. Karena terlalu percaya, akhirnya Jajang tertimpa musibah dimana Jajang dijebak dan di tipu oleh teman kencannya itu. Hal ini terjadi pada tanggal (7/12/2023), Jajang yang pada saat itu kurang waspada dan terlalu percaya pada orang baru akhirnya harus merasakan cobaan yang berat di pertemuan pertamanya dengan orang yang sudah ia percaya. Ia dihipnotis oleh teman kencannya yang ia temui di aplikasi kencan lalu pelaku membawa kendaraan bermotor dan handphone Jajang lalu kabur meninggalkan Jajang. 

Tak menunggu waktu yang lama, saat Jajang menyadari teman kencannya sudah pulang, ia pun berencana untuk pulang. Namun Jajang pun menyadari bahwa kendaraan yang ia bawa dan handphone nya tidak ada. Jajang bingung harus bagaimana dan akhirnya ia menyusuli temannya yang sedang bekerja tak jauh dari tempat kejadian lalu menceritakan kejadiannya tersebut kepada temannya. Temannya pun bingung harus berbuat apa karena kondisi pada saat itu Jajang sangat histeris dan teman Jajang sedang bekerja. Akhirnya Jajang dibawa oleh temannya ke tempat tinggalnya agar lebih tenang. Jajang pun mengabari keluarganya dan akhirnya Jajang dijemput oleh pamannya pada pukul 23.00.

Pada kejadian tersebut dapat disimpulkan bahwa kita harus tetap waspada dan bijak dalam memanfaatkan perkembangan teknologi dan media yang terjadi pada saat ini. Jangan terlena oleh hal hal yang dapat mengancam diri kita. Apalagi di zaman sekarang banyak oknum yang menipu melalui medis sosial dengan berbagai cara guna mendapatkan informasi dan data pribadi kita lalu menyalahgunakannya untuk kepentingan yang menguntungkan oknum. Banyak sekali kasus penipuan yang telah terjadi di media sosial, maka dari itu kita harus waspada dan bijak dalam bermedia sosial juga jangan mudah percaya dalam hal apapun. Kita juga perlu mengecek informasi yang kita dapatkan atau orang yang baru saja kita temui di media sosial karena kejahatan pada media sosial sudah meraja lela.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun