PENGALAMAN
Dalam pengamatan sehari-hari ketika berinteraksi dengan orang banyak, ada pemahaman yang muncul, jika orang yang fasih dalam berbahasa Inggris akan dianggap lebih pintar dari pada mereka yang memberikan keterangan hanya dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Pengalaman ini bukan satu /dua kali saya temui, tetapi sudah berkali-kali, contoh di dalam forum-forum seminar atau diskusi, para peserta cendrung menilai pemateri yang berbobot itu, yang menggunakan bahasa-bahasa ilmiah dan bahasa Inggris, sedangkan pemateri yang menggunakan bahasa Indonesia dianggap lebih rendah, padahal seminar tersebut berlangsung menggunakan bahasa Indonesia/seminar nasional bukan seminar Internasional.
Dengan pengalaman ini saya sempat terpikir, apakah orang-orang Indonesia sudah mulai tidak mencintai bahasanya ya? Atau orang-orang Indonesia malu dengan bahasanya ya? Sebenarnya apa yang terjadi dengan kita?, mengapa kita lebih bangga kepada bahasa Negara lain?, kenapa kita bisa lebih bangga dengna budaya Negara lain?
Ternyata setelah di telusuri lagi, bahkan sering kita temui pemuda saat ini tidak lagi mengerti bahasa sukunya sendiri, dan terkadang dalam berbahasa Indonesia juga tidak begitu bagus, namun niatnya untuk belajar bahasa Inggris cukup dapat kita apresiasi.
Tidak hanya bahasa juga, pemuda sekarang juga banyak yang tidak mengetahui budayanya lagi, bahkan dia lebih hapal bagaimana budaya-budaya Negara lain, dan bahkan dia hidupi dengan gayanya sehari-hari, melalui fashion yang dia gunakan.
RESOLUSI
Dengan penjelasan diatas penulis bukan hendak mengatakan bahasa Inggris itu tidak penting, tetapi yang ingin dikatakan memahami bahasa ibu (Bahasa Indonesia dan Bahasa Suku) itu juga penting agar kita tidak kehilangan jati diri/identitas kita selaku warga Negara Indonesia dan suku bangsa yang ada di Indonesia.
Kita juga harus mampu melihat secara objektif, tidak serta-merta yang menggunakan bahasa Inggris akan lebih pintar/cerdas. Jika kita sendiri selaku orang Indonesia tidak bangga dengan bahasa kita sendiri, bagaimana lagi dengan Negara-negara lain.
Namun terkadang kita juga dikejutkan dengan hal-hal yang unik, di Indonesia banyak kampus yang menerapkan masuk menjadi mahasiswanya/yang ingin mendapatkan beasiswa dari negara harus memiliki Toefl bahasa Inggris, padahal kuliahnya di Indonesia, dosennya orang Indonesia, literatur buku Indonesia, tetapi ada standar bahasa Inggris.