Mohon tunggu...
FAWER FULL FANDER SIHITE
FAWER FULL FANDER SIHITE Mohon Tunggu... Penulis - Master of Arts in Peace Studies
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tidak cukup hanya sekedar tradisi lisan, tetapi mari kita sama-sama menghidupi tradisi tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Catatan Jejak Perjalanan di Bumi Saruma

13 Mei 2021   22:25 Diperbarui: 13 Mei 2021   22:27 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan perjalanan yang cukup jauh, ada beberapa kami yang tidak puasa mulai merasa lapar, karena sudah tidak mampu ditahan lagi, maka makanan dan minuman pun dikeluarkan, awalnya saya segan karena pak bupati dan istrinya pasti puasa, ternyata beliau sangat pengertian.

Sebelum tiba di Obi pak bupati mulai bergegas hendak Menganti pakaian, eh ternyata pakaiannya tinggal di mobil dan tidak ikut dibawa, alhasil beliau menggunakan kaos dan rompi (Tanpa marah yang berlebihan kepada ajudan).

Setibanya kami di Obi, sambutan yang meriah telah dipersiapkan oleh panitia sidang Klasis GPM Pulau-pulau Obi, disambut dengan tarian Cakalele suku Tobelo Galela dan disematkan kain sarung adat.

Dengan sangat mahir pak Bahrain memainkan tarian Cakalele nya, dan disambut teriakan meriah dari seluruh masyarakat yang menyaksikan.

Kamudian kami masuk ke dalam Gereja untuk mengikuti pembukaan sidang Klasis, mulai dari sambutan ketua Klasis (Pdt. Hersom Lakoruhut) dan pembukaan yang dibawakan oleh Pdt. Yohanis yang mewakili MPH Sinode GPM, semua memperlihatkan kekompakan dan keharmonisan gereja dengan pemerintah selama kepemimpinan pak Bahrain.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Suku Tobelo Galela merupakan suku terbesar di Maluku Utara, dan pak bupati Bahrain Kasuba merupakan bagian dari suku tersebut.

Pada sambutannya pak Bahrain tidak lupa menyapa GMKI dan GAMKI, serta sesekali beliau menggunakan bahasa Tobelo Galela, dan hal itu menjadi nilai lebih tersendiri ditengah masyarakat yang sudah mulai tidak memperhatikan budaya atau adat nya lagi.

Saat di gereja kami didudukkan bersampingan kembali dan ibu Nurlaila mengatakan kalau anak beliau ada kuliah di kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Usai pembukaan saya juga bertemu dan berfoto bersama dengan para senior-senior GMKI yang pendeta, dan disitu hadir juga Ketua Forum Senior GMKI Bacan Bang Pdt. Edi Karamaha.

Kemudian kami pulang menuju Bacan, tetapi karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat mengharuskan kami untuk berhenti disuatu tempat, untuk beristirahat hingga cuaca membaik, ditempat itu kami saur bersama, pukul 04.00 WIT kami melanjutkan perjalanan menuju Bacan dan tiba pukul 06.30 WIT.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
13 Mei 2021 kami bertemu kembali dengan Bahrain Kasuba di dampingi senior Leo, korwil 15 dan Kecab Jefrri. Dalam pertemuan itu banyak hal yang kami bicarakan, layaknya seperti orang yang sudah lama kenal. Dipertemuan tersebut pak Bahrain memberikan saya satu buah cincin batu bacan yang menjadi ciri khas daerah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun