Mohon tunggu...
FAWER FULL FANDER SIHITE
FAWER FULL FANDER SIHITE Mohon Tunggu... Penulis - Master of Arts in Peace Studies
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tidak cukup hanya sekedar tradisi lisan, tetapi mari kita sama-sama menghidupi tradisi tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Technology as God: Bersyukur Kepada Teknologi atau Kepada Tuhan (Part 1)

9 April 2020   23:19 Diperbarui: 12 April 2020   09:31 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterangan gambar: Ilustrasi Teknologi, Sumber: Kompas.com

Technology as God : Bersyukur Kepada Teknologi atau Kepada Tuhan

REALITA

Kemajuan teknologi di dunia merupakan suatu hal yang niscaya, banyak terobosan-terobosan yang telah dilahirkan oleh para ilmuan-ilmuan terkemuka yang membuat terkagum-kagum.

Contohnya, apakah anda pernah mengetahui tentang teknologi yang hidupkan orang yang sudah mati.

Seperti yang pernah dirilis oleh popsci.com, pada Februari 2011 lalu, seorang yang bernama Kelly Dwyer tenggelam di kolam es dekat rumahnya, Hooksett, New Hampshire. Suaminya, David menemukannya dalam keadaan membeku lalu berusaha menahan kepalanya agar gak tenggelam.

Ia segera melarikan Kelly ke rumah sakit. Suhu tubuhnya kurang lebih 15 derajat Celsius dan denyut nadinya redup. Akan tetapi, sebelum mencapai ambulans, jantung Kelly telah berhenti.

Lalu mereka merujuknya ke rumah sakit dekat Manchester, emergency medical technician (EMT) mencoba CPR, sebuah proses lanjutan penanganan dokter selama tiga jam. Mereka pun menghangatkan tubuh Kelly yang dingin. David sudah berpikir bahwa Kelly sudah meninggal dunia.

Kemudian Seorang dokter merujuk Kelly ke Pusat Medis Katolik terdekat.

Mereka pun menghangatkan Kelly dengan mesin cardiac bypass. Tujuannya agar dapat menghangatkan, menyaring dan menyalurkan darah Kelly sehingga dengan cepat tersebar ke seluruh badan. Akhirnya, suhu tubuh Kelly naik kembali. Ajaibnya, setelah lima jam, dokter mematikan mesin cardiac bypass dan dengan spontan jantung Kelly mulai berdetak.

Peristiwa ini menjadi sangat menarik untuk dibahas, apakah benar sudah ada teknologi yang mampu menghidupkan orang mati? Berdasarkan peristiwa diatas, jelas dengan kemajuan teknologi saat ini, hal tersebut pasti akan selalu dicari.

ANALISA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun