"I promise I'll make you proud." merupakan judul yang digunakan untuk episode terakhir dari rangkaian seri konten 00:44 Weekly Vlog di kanal Youtube Pandji Pragiwaksono. Lebih menarik lagi, video ini berisi tentang tahapan awal perjuangan Pandji untuk dapat hidup dan tinggal di Ney York, Amerika Serikat. Seri konten ini sangat menarik bagi saya karena menawarkan sajian berupa video yang berisi kegiatan Pandji ketika berperan sebagai entrepreneur dan entertainer. Selain itu, hal yang menarik bagi saya di dalam seri konten ini adalah bahwa Pandji dapat memberikan sebuah visualisasi pewujudan mimpi seorang komika untuk hidup dari karya.
Apa arti dari "Komika Hidup dari Karya"?
Menikmati seri konten ini dari episode pertama hingga episode terakhir, yaitu episode 44 merupakan sebuah pengalaman membuang waktu yang tidak akan pernah saya sesali. Hal ini disebabkan salah satunya oleh adanya sebuah motivasi maupun pemicu yang disajikan melalui seri konten ini bagi saya untuk terus menjalani hidup sebagai seorang yang terus memperjuangkan mimpinya agar dapat terwujud. "Komika Hidup dari Karya" merupakan salah satu ekspresi yang bermakna bahwa seorang komika, bagaimanapun caranya, harus sampai kepada jenjang karir yang merepresentasikan dirinya sebagai seorang pelawak tunggal.
Stand-up Comedy merupakan salah satu karya tampil yang muncul pada tahun 2011 di Indonesia. Ketika skena ini meledak, banyak orang yang memulai bermimpi untuk memiliki karir sebagai seorang komika. Pada awal kemunculannya, fenomena ini tidak dibarengi dengan kemampuan para komika untuk mengelola bisnis ataupun berperan secara profesional untuk memanfaatkan kemampuannya dalam menghibur sekaligus menjadikannya sebagai sebuah sumber penghasilan finansial untuk menggantungkan hidupnya dalam sebuah profesi bernama komedian.
Pandji mulai menyadari fenomena ini dan berusaha untuk memberikan solusi dengan mulai merintis perusahaan dalam sektor komedi, yaitu Comika. Ia mulai berusaha untuk memberikan ekosistem bisnis yang mumpuni bagi setiap komika agar mereka dapat hidup dengan cara mempertontonkan penampilan komedi tunggal atau lebih dikenal dengan Stand-up Specials ataupun karya seni lainnya. Selain itu, Pandji juga memiliki harapan agar setiap komika dapat mulai memperhatikan bagaimana dunia bisnis yang dapat mereka manfaatkan sebagai pelestarian karya seni mereka.
Buat apa Pandji pindah ke New York?
Jika anda merupakan penikmat seri konten ini dari episode pertama, anda pasti beberapa kali telah mendengar kalimat "Gue punya rencara di tahun depan" atau "Gue punya rencana yang harus gue lakuin di 2022" di setiap episode seri konten ini. Saya pun penasaran terhadap apa yang akan Pandji lakukan ketika kalimat tersebut terlontar. Lucunya, saya punya satu prediksi terhadap rencana itu adalah berupa persiapan Pandji untuk sesuatu yang berbau pemerintahan, entah itu dia akan nyalon jadi anggota dewan, gubernur, bahkan presiden. Prediksi ini tentu dilatarbelakangi oleh riwayat politik yang dimiliki oleh Pandji. Namun ternyata bukan itu rencananya.
Didapat dari episode 42 00:44 Weekly Vlog, Pandji menjelaskan latar belakang kepergiannya dari Jakarta ke New York. Ia menyatakan bahwa pada saat ini, Indonesia belum mempunyai sosok komika yang dikenal secara internasional. "Kita saat ini belum punya perwakilan komika yang dikenal oleh dunia. Filipina punya Jokoy, Singapura (atau) Malaysia punya Ronny Chieng, dan lain sebagainya. Setelah gue liat-liat, kayaknya cuma gue yang mau dan mampu untuk mewujudkan mimpi itu." pungkas Pandji.
Perwujudan mimpi itu diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) tahap oleh Pandji. Yang pertama adalah menjadi lucu, kedua mencari pekerjaan dan terakhir adalah tinggal menetap sekeluarga di New York. Pelaksaan tahap pertama dapat kita lihat dari beberapa video penampilan open mic Pandji (yang tentunya berbahasa Inggris) di beberapa tempat di New York yang tersedia di media sosial. Pandji berusaha untuk merangkai jokes agar dapat dipahami oleh orang sana dan menghibur para pengunjung di tempat itu. Saya kagum ketika melihat dan mendengar banyak tawa dari orang-orang bule yang mendengarkan penampinal open mic Pandji. Hal ini tentu membuktikan bahwa Pandji sudah mulai diakui lucu oleh orang asli sana.
Tahapan pertama dan kedua diekspektasikan oleh Pandji dapat dicapai dalam kurun waktu 6 bulan hingga akhirnya dia merasa pantas untuk mulai melaksanakan tahap ketiga. Namun, secara mengejutkan, Pandji menyatakan bahwa tahapan pertama dan kedua telah dipastikan telah ia lalui hanya dalam kurun waktu 2 minggu terakhir. Dalam pernyataannya, ia juga menjelaskan bahwa salah satu faktor yang memuluskan perjuangannya adalah memiliki etos kerja yang baik. Teguh, gigih dan sedikit keras kepala menjadi bekal baginya untuk memulai karir sebagai seorang komika di Amerika Serikat.