Mohon tunggu...
Nur Fatih
Nur Fatih Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi

Selanjutnya

Tutup

Nature

Implementasi Business Intelligence pada Portofolio Saham untuk Investasi yang Optimal

3 Juni 2010   05:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:47 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pendahuluan

Perkembangan ilmu pengetahuan di bidang teknologi informasi (TI) telah menunjukkan tren peningkatan selama dua dekade terakhir (Fasli Jalal: 2010). Perkembangan ilmu IT pun tak melulu di bidang perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) namun tren perkembangan ilmu IT saat ini juga mencakup piranti cerdas dan peralatan elektronika. DisiplinIlmu lain seperti ilmu fisika, matematika, astronomi, geografi, dan sebagainya terkena dampak positif dari perkembangan ilmu IT, tak terkecuali ilmu ekonomi yang di dalamnya mencakup tentang investasi.

Investasi

Investasi menurut Husnan dalam skripsi Yuli (2007: 22) investasi adalah setiap pengguna dana dengan maksud memperoleh penghasilan (1998: 3). Sedangkan menurut Halim(2003: 2) investasi adalah penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Dari beberapa pengertian investasi dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan kegiatan dalam bidang finansial sebagai sebuah cara alternatif untuk meningkatkan nilai aset di masa depan.

Dari pengertian di atas, investasi bisa dijadikan sebagai salah satu pilihan untuk memperoleh jaminan finansial di masa depan. Namun seiring dengan banyaknya orang yang melakukan investasi atau biasa disebut investor, ternyata banyak mereka (investor) mengalami kegagalan investasi. Tak jarang investasi yang mereka lakukan tidak mengalamipeningkatan nilai bahkan mengalami penurunan nilai.

Sebelum melangkah ke pembahasan yang lebih jauh, mari kita mengenal beberapa istilah umum di bidang investasi:

·Saham adalah surat berharga yang merupakan bukti kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Saham merupakan tanda bukti pengambilan pengambilan bagian saham, juga merupakan tanda bukti pengambilan bagian peserta dalam suatu perusahaan (Yuli, 2007: 28)

·Portofolio adalah kumpulan saham/ aset lain yang dimiliki oleh pemodal perorangan atau lembaga (Yuli, 2007: 33)

·Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi (Jogiyanto,1998:85)

·Risiko dapat didefinisikan sebagai kemungkinan untuk luka, rusak, atau hilang. Dalam investasi risiko selalu dikaitkan dengan variabilitas return yang dapat diperoleh dengan surat berharga (Yuli, 2007:27)

·Capital gain (loss), merupakan keuntungan (kerugian) yang didapatkan oleh investor atas selisih harga beli dengan harga jual di pasar sekunder (Puji, 2009)

·Yield, merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima investor secara periodik, baik berupa bunga maupun deviden (Puji, 2009)

Menurut Puji (2009) Kegagalan para investor dalam membentuk portofolio yang optimal pada umumnya disebabkan karena investor mendapatkan informasi yang terlalu banyak (overload informasi), sehingga investor tidak bisa mengambil informasi yang paling relevan dan paling dibutuhkan dalam membuat portofolio set dan menganalisis prospek jangka panjangnya.Untuk membentuk portofolio yang optimal (memaksimalkan return dan meminimalkan resiko), biasanya para investor menggunakan model analisis portofolio.Ada 3 model analisis optimasi portofolio yang paling sering digunakan yaitu Markowitz, Single Index Model, dan CAPM.

Selain tiga model yang telah disebutkan di atas masih ada banyak metode analisis untuk menentukan investasi yang merupakan hasil penyempurnaan dari ketiga metode tersebut. Disinilah peran teknologi informasi diharapkan bisa menjadi alat bantu untuk memonitor dan menganalisis portofolio saham serta menampilkan informasiyang diperlukan oleh investor, sehingga bisa mengambil langkah yang menguntungkan. Dengan bantuan piranti cerdas, para investor dimungkinkan untuk mengamati portofolio saham dari sisi yang berbeda dan bahkan akan menemukan data berharga yang belum diketahui sebelumnya. Piranti cerdas yang bisa kita gunakan untuk mendukung portofolio saham yang optimal adalah Business Intelligence.

Business Intelligence (BI)

Adapun Business Intelligence (BI) adalah sebuah sistem dan aplikasi yang berfungsi untuk mengubah data-data dalam suatu perusahaan atau organisasi (data operasional, data transaksional, atau data lainnya) ke dalam bentuk pengetahuan. Aplikasi ini melakukan analisis data-data di masa lampau, menganalisisnya dan kemudian menggunakan pengetahuan tersebut untuk mendukung keputusan dan perencanaan organisasi. Menurut Carlo Vercellis (2009: 3) dalam buku Business Intelligence:Data Mining and Optimization for Decision Making, BI dapat didefinisikan sebagai kumpulan model matematis dan metode analisis untuk mengeksplorasi data yang tersedia untuk menghasilkan informasi dan pengetahuan yang berguna untuk proses pengambilan keputusan yang kompleks.

BI memiliki 4 komponen utama berupa (1) Data Warehouse adalah data yang ringkas dan terorganisir dengan baik.(2) Business Analytics atau yang biasa disebut OLAP yang berperan untuk menganalisa perbedaan dimensi dari data multidimensi seperti time series dan trend analysis. (3) Business Performance Management berdasarkan pada metode Balance Scorecard yang bertujuan untuk mengoptimalkan performa organisasi secara menyeluruh. (4) Graphical User Interface sebagai sarana untuk menampilkan BI ke pengguna, biasanya ditampilkan dalam bentuk Dashboard.

BI untuk Investasi

Untuk komponen BI yang pertama yaitu Data Warehouse(DW), kita bisa mengambil data-data transaksi serta perubahan harga semua saham yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang merupakan gabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Dari data tersebut kita lakukan Extract, Transform, and Load (ETL) agar bisa disimpan di dalam DW, singkatnya proses ETL ini adalah: Pertama, melakukan pembacaan data dari berbagai database (Extract). Kedua, menyeragamkan format data yang ada menjadi format yang diperlukan (Transform) dan menyeleksi data-data yang tidak penting. Ketiga, menempatkan data ke DW (Load).

Sejenak kita tinggalkan DW, beralih ke komponen yang kedua, Business Analytics (BA) atau biasa disebut OLAP (Online Analytical Processing). OLAP memungkinkan untuk mengakses semua data dan informasi yang relevan untuk analisis keputusan. Menampilkan query yang diminta, mengeksekusi laporan ad-hoc beserta grafik yang diminta, melakukan analisis statistik tradisional dan modern, dan membuat visualisasi adalah aktivitas yang dilakukan oleh OLAP. Termasuk di dalam BA adalah Data Mining yang dimaksudkan untuk menemukan pola tersembunyi (hidden pattern) pada kumpulan data untuk memprediksi kebiasaan di masa datang (future behavior).

Jadi dari DW yang berisi data transaksi saham di BEI, kita bisa mengetahui saham yang paling banyak diperdagangkan, siapa saja pialang yang paling aktif, saham mana yang memiliki tren naik atau turun, dan lain-lain. Serta dengan Data Mining (DM) kita bisa menemukan pola-pola data berupa klasifikasi atau klastering. Dimungkinkan untuk bisa mengkombinasikan DM dengan model-model analisis optimasi di investasidengan memvariasikan function, rule, learning rate, weight dan opsi lain yang ada di DM, sehingga bisa menghasilkan informasi yang prediktif.

Komponen ketiga adalah Business Performance Management(BPM). Pemilihan metode BPM tergantung dari tujuan tiap-tiap organisasi dalam hal ini investor, apa saja kinerja yang perlu diukur. Namun secara umum dalam menentukan portofolio set yang optimal adalah dengan memperhatikan return dan resiko, return sendiri terbagi menjadi capital gain/loss dan yield. Dari ketiga komponen BI, hasilnya ditampilkan dalam Dashboard untuk mempermudah investor dalam melihat hasil analisis dan mengambil keputusan. Tentunya hasil analisis yang ditampilkan di dashboard adalah yang mendukung investor untuk bisa mengambil keputusan dalam portofolio sahamnya, seperti bagaimana performa investasinya (berisi informasi harga beli saham, harga jual saham, capital gain/loss dan yield), daftar saham-saham yang paling sering diperdagangkan, serta prediksi saham-saham yang harga belinya masih rendah tetapi memiliki tren naik.

Kesimpulan

Setiap investor menginginkan return yang tinggi dari saham yang mereka investasikan, namun mau tidak mau mereka harus menghadapi risiko atas ketidakpastian harga saham yang mereka miliki. Untuk itu membuat portofolio saham dianggap sebagai sarana untuk meminimalkan risiko. Namun poftofolio saham saja tidak cukup untuk menghasilkan return yang diharapkan, perlu adanya analisis dan pengambilan keputusan yang tepat agar investasi bisa menghasilkan keuntungan secara kontinyu. Oleh karena itu BI adalah salah satu jawaban yang tepat untuk para investor yang visioner.

REFERENSI

Hammergren, Thomas C. and Alan R. Simon. 2009.Data Warehousing For Dummies®, 2nd Edition.Wiley Publishing, Inc.

Vercellis, Carlo. 2009. Business Intelligence:Data Mining and Optimization for Decision Making. John Wiley & Sons

Fitriani, Puji. 2009. Pembentukan Portofolio Saham yang Optimal dengan Menggunakan Beberapa Model Analisis. Diakses 20 Mei 2010 dari :http://artikel.staff.uns.ac.id/2009/01/05/pembentukan-portofolio-saham-yang-optimal-dengan-menggunakan-beberapa-model-analisis/

Kurniyati,Yuli. 2007. Analisis Portofolio Saham yang Optimal di BEJ dengan Menggunakan Indeks Beta.Diakses 20 Mei 2010 dari :http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH5139.dir/doc.pdf .

Mukhlason, Ahmad. 2009. Data Warehouseing. Diakses 3 September 2009 dari: http://websi.its-sby.edu/apps/elearning/

Mukhlason, Ahmad. 2009. The Essentials of Business Intelligence. Diakses 3 September 2009 dari: http://websi.its-sby.edu/apps/elearning/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun