“Selamat siang Bu, ada yang bisa dibantu?” tanya seorang petugas loket Puskesmas itu.
“Oh, iya Bu!” jawab Ibuku.
“Siapa yang sakit?”
“Oh tidak ada yang sakit ibu, cuma mau menindikkan kuping anak saya!”
“Loh dimana bayinya?” Petugas Puskesmas itu clingak clinguk mencari sosok bayi.
“Lah ini, yang mau ditindik!” sambil menunjukkan keberadaanku yang malu-malu kucing.
“Waaah, apanya neh yang mau ditindik? Hidungnya apa bibirnya?” tanya petugas Puskesmas itu dengan nada sindiran. Sontak saja membuat beberapa Petugas Puskesmas itu cengar cengir.
“Ini Bu, anak saya ini semenjak SMA tak mau memakai anting, jadi buntet deh kupingnya!”
“Biarin aja deh, kuping buntet asal ga budeg aja, iya ga?” petugas loket yang satunya ikutan nimbrung. Dan seperti biasa cuma dapet senyum aja dariku, yah meskipun agak jengkel seh.
“Hehehehe…..” tawa petugas itu bersautan.
“Lurus, belok kiri ya Bu!”