Di tengah berbagai skandal birokrasi yangterkuak belakangan ini, ada kabar menggembirakan dari United Nation Conference on Trade and Development (UNCTAD). Menurut laporan UNCTAD yang dikutip Bank Indonesia dalam Laporan Perekonomian Indonesia 2009 yang dirilis Rabu (7/4) lalu, Indonesia berada di peringkat 9 dalam daftar 15 negara yang paling diminati investor. Dalam laporan tersebut Indonesiamasih lebih baik dibanding Kanada, Vietnam, Meksiko dan Prancis.
Naiknya peringkat Indonesia dalam survey UNCTAD adalah imbas dari pertumbuhan dan kapasitas pasar domestik disamping akses terhadap sumber daya alam dan upah tenaga kerja yang lebih murah. Di samping itu, kinerja ekspor Indonesia setahun terakhir juga turut memberikan kontribusi. Untuk pertama kalinya Indonesia menembus pasar ekspor global sebesar1%, sebelumnya Indonesia hanya bisa menembus pasar ekspor global paling tinggi dilevel 0,92%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, nilai ekspor pada Februari lalu mencapai 11,2 miliar dolar. Terjadi kenaikan sebesar 57,05% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Presestasi ini agaknya merupakan setitik oase ditengah terpuruknya kinerja birokrasi kita setelah terkuaknya berbagai skandal birokrasi belakangan ini. Prestasi ini juga memberikan optimisme tersendiri terhadap pertumbuhan ekonomi nasional ditengah ancaman kegagalan reformasi birokrasi. Tentunya masih lekat di ingatan kita, Gayus Tambunan dan Bahasjim yang tertangkap menyimpan puluhan miliar uang hasil korupsi pajak. Bila tidak segera diselesaikan, skandal ini akan menjadi “bom waktu” yang setiap saat dapat memporak-porandakan perekonomian kita karena makin hilangnya kepercayaan publik. Sehingga prestasi peringkat 9 yang baru didapat dapat melorot lagi seperti tahun-tahun sebelumnya. Karena kepercayaan publik merupakan syarat mutlak bagi suatu negara untuk meningkatkan daya saingnya.
Oleh karena itu, pemerintah selayaknya segera menuntaskan berbagai kasus yang berpotensi mengganjal pertumbuhan ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H