Mohon tunggu...
FAUZY RAMADHAN
FAUZY RAMADHAN Mohon Tunggu... -

Penggagas dan penggerak Komunitas Mengedit Kota Jogja. Mahasiswa DKV Institut Seni Indonesia Yogyakarta angkatan 2013. Anggota Komunitas Pohon Antikorupsi Pelajar. Anggota Persahabatan Wartawan Cilik Yogyakarta. Salah satu penulis buku (1) Kesaktian Super Surat Kabar Versus Kerakusan Super Ganas Koruptor. (2) GKR Hemas dalam Bianglala Pelajar Indonesia. (3) Y. B. Mangunwijaya, Puspa Pena Anak Muda. \r\nTwitter: @ramarmn_\r\nFacebook: Fauzy Ramadhan\r\nInstagram: @ramarmn

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bundaran UGM Versi Belanda

2 April 2014   22:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:10 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13964288852024891440

[caption id="attachment_318181" align="aligncenter" width="504" caption="Foto di atas terlihat seperti suasana sebuah kota pada era tahun 70-an. Padahal saat ini kita telah memasuki era modern."][/caption]

Bundaran UGM yang menjadi salah satu etalase kota Jogja ini terletak persis di depan pintu gerbang Universitas Gadjah Mada yang notabene perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Tampak sangat biasa saja dan tak terurus. Seandainya bundaran UGM terletak di negeri Belanda, bisa dipastikan bundaran UGM telah dikelola secara kreatif dengan ditanami bunga tulip yang segar membahagiakan setiap mata memandang, kincir angin disekelilingnya dan air mancur cantik di tengah-tengah bagai mata air pembawa kehidupan.  Atau seandainya terletak di negeri matahari terbit, pasti telah dijadikan titik berkunjungnya para turis mancanegara dengan ditanami bunga sakura yang anggun dan patung origami pesumo yang gagah berani menghadap matahari pagi.

Banyak dari warga Jogja sendiri yang setiap harinya sliwar-sliwer melewati bundaran UGM tidak memperhatikan dan tidak berpikir kritis mengenai kondisi fisik dari bundaran UGM. Apakah warga Jogjanya sendiri malah yang mungkin berpendapat bahwa memang ya begitulah bentuk yang dirasa cukup membuat standar mereka terhadap wibawa jota Jogja sebagai kota terpelajar. Dan juga mungkin para lulusan arsitektur UGM yang hampir setiap hari kuliah di perguruan tinggi ternama itu belum terpikirkan atau belum muncul imajinasi untuk lebih mengoptimalkan bundaran UGM yang merupakan etalase kota Jogja agar menjadi terlihat MENARIK, BERKARAKTER, dan MODERN. Memasukkan unsur-unsur budaya lokal ke dalam desain bundaran UGM, sehingga ikon Jogja sebagai kota terpelajar itu sendiri tidak hanya berhenti pada proses akademiknya saja tapi juga merupakan sebuah simbol nyata desain kota yang memiliki sensasi, berensi, berestetika, kreatif, dan menjadi trendsetter bagi kota lain.

^^Komunitas Mengedit Kota Jogja^^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun