Mohon tunggu...
FAUZY RAMADHAN
FAUZY RAMADHAN Mohon Tunggu... -

Penggagas dan penggerak Komunitas Mengedit Kota Jogja. Mahasiswa DKV Institut Seni Indonesia Yogyakarta angkatan 2013. Anggota Komunitas Pohon Antikorupsi Pelajar. Anggota Persahabatan Wartawan Cilik Yogyakarta. Salah satu penulis buku (1) Kesaktian Super Surat Kabar Versus Kerakusan Super Ganas Koruptor. (2) GKR Hemas dalam Bianglala Pelajar Indonesia. (3) Y. B. Mangunwijaya, Puspa Pena Anak Muda. \r\nTwitter: @ramarmn_\r\nFacebook: Fauzy Ramadhan\r\nInstagram: @ramarmn

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Cara Cerdas Anak Muda Melawan Korupsi dan Intoleransi

1 April 2018   04:58 Diperbarui: 1 April 2018   07:57 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lihat saja, KPK terkesan hanya menjadi pemadam kebakaran. Negara terlanjur rugi setelah api menjalar dan membumihanguskan keuangan negara. KPK seharusnya menguatkan peran di sektor pencegahan.

Selain dengan penguatan sistem aparatur pemerintahan, KPK harus memberantas bibit-bibit korupsi di kalangan anak muda sejak usia dini, terutama meminimalisir berkembangnya sifat dasar korupsi yakni hedonisme. Salah satu pemicu perilaku hedonis adalah tontonan di televisi.

KPK didorong bersinergi dengan KPI agar memiliki kekuatan mengintervensi tayangan televisi dengan dipayungi oleh undang-undang. Intervensi ini bertujuan memilah dan memilih tayangan televisi yang terindikasi dapat mengganggu proses penanaman nilai-nilai antikorupsi.

Sikap intoleransi lewat kasus ujaran kebencian dewasa ini kian marak terjadi di sekitar kita. Untuk melawannya, dibutuhkan kesadaran sikap toleransi melalui sebuah aksi.

Pancasila sebagai dasar negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara kita, menjadi pondasi utama dalam menopang semangat toleransi antar suku, agama, ras, antar golongan. Namun, kita membutuhkan praktik nyata untuk mewujudkan nilai-nilai luhur tersebut. 

Anak muda sebagai pemilik sah masa depan bangsa memiliki posisi sangat strategis dalam upaya memberantas sifat-sifat intoleransi. Untuk itu, saya mengajak anak muda ikut aktif berkegiatan positif di berbagai komunitas.

Pengalaman saya, banyak dampak manfaat yang dapat dipetik dari kehidupan berkomunitas: kesempatan berkenalan dengan anak muda lain lintas suku, agama, ras, dan antar golongan; terbukanya ruang berdiskusi guna meluaskan wawasan kebangsaan;  meminimalkan praduga stigma; membangun empati. Seperti kata pepatah, "Tak kenal, maka tak sayang". 

Harus kita sadari betul, akar permasalahan dari intoleransi adalah sifat memaksakan kehendak dan antipati. Sedangkan tonggak kokoh toleransi adalah empati. Komunitas menjadi alat menyamakan frekuensi agar segala perbedaan paham di tengah masyarakat dapat didiskusikan dengan penuh rasa kekeluargaan dan teredam dengan elegan, merubah antipati menjadi empati.

Kemajemukan yang terdapat di lingkup komunitas melatih anak muda untuk saling menghargai perbedaan. Anak muda memiliki semangat dan gagasan, namun tidak memiliki anggaran. Untuk itu, perlu dukungan dari seluruh stakeholder, khususnya Pemerintah.

Pemerintah melalui Perda dapat membuat kebijakan aturan wajib berkomunitas bagi seluruh anak muda, tentu dengan mengalokasikan anggaran dana yang memadai. Alhasil, budaya berkomunitas dapat tumbuh subur merawat keberagaman dan melatih kepedulian terhadap sesama manusia sebagai negarawan.

Negarawan itu orang yang berpikir bahwa negara ini didirikan bukan untuk kepentingan suatu golongan, tapi untuk seluruh lapisan masyarakat. Negarawan itu orang yang berpikir bahwa negara ini bukan didirikan hanya untuk 10, 20, atau 100 tahun, tapi untuk ribuan tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun