Mohon tunggu...
Fauzyana Luthfiani
Fauzyana Luthfiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Everything is possible even the impossible.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menembus Ruang dan Waktu di Museum Angkut

22 April 2021   13:00 Diperbarui: 22 April 2021   13:12 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota Batu, sebuah kota di Jawa Timur yang udaranya sangat sejuk, memiliki kuliner yang dicintai banyak orang serta beragam objek wisata unik yang mengesankan. Tidak aneh lagi jika Kota Batu sering dipilih oleh warga lokal maupun mancanegara sebagai destinasi liburan atau sekedar menyegarkan diri dari penatnya aktivitas, seperti yang saya lakukan beberapa tahun lalu, tepatnya saat liburan akhir tahun 2014. Sudah sangat lama memang, tetapi saya masih bersemangat untuk bernostalgia, apalagi disaat pandemi seperti ini. 

Objek wisata yang saya kunjungi di Batu adalah Museum Angkut. Yap! Kata 'angkut' pada nama museum tersebut merujuk pada transportasi. Ada lebih dari 500 koleksi transportasi dari seluruh dunia dengan berbagai macam jenis tentunya. Mulai dari gerobak, sepeda, motor, mobil, hingga pesawat. Mulai dari yang tradisional hingga yang modern. Museum dengan desain interior yang luar biasa ini juga menawarkan sensasi berkeliling dunia sambil mengetahui sejarah transportasi, loh! Dengan dibagi menjadi beberapa zona, pengunjung akan merasakan perkembangan transportasi dari masa ke masa. 

Saat memasuki bagian dalam museum, saya melihat koleksi mobil dan motor klasik yang ada di seluruh dunia. Ada pula miniatur mobil dan motor klasik yang tertata rapi dalam kotak kaca. Perhatian saya berhasil ditarik oleh beberapa kereta kencana cantik dan artistik yang terparkir di zona pertama yang saya masuki, yaitu Zona Hall Utama. 

Naik ke lantai 2, ada Zona Edukasi yang sangat cocok bagi anak-anak bahkan orang dewasa untuk mengetahui informasi sekaligus mempelajari sejarah transportasi dari berbagai penjuru dunia. Tentunya dengan cara yang menyenangkan! Kedua zona itu adalah zona indoor. 

Setelah melewati zona indoor, saya pun tiba di zona outdoor, Zona Batavia dan Pecinan. Zona ini membuat saya merasakan masa dimana Indonesia belum merdeka. Di kanan-kiri jalan terdapat lanskap Stasiun Jakarta Kota, Sunda Kelapa, dan pertokoan dengan gaya dan ornamen khas pecinan. Tak lupa, beberapa transportasi pada masa itu juga terparkir di sepanjang pinggir jalan zona tersebut. 

Masih di luar ruangan, saya memasuki Zona Gangster and Broadway Street. Zona yang membuat saya ingin berfoto di setiap sudutnya. Instagramable banget, deh! Disini, pengunjung akan merasakan suasana yang biasa dilihat di film-film negeri Paman Sam. Zona ini merupakan cerminan daerah California dan New York yang terkenal dengan gangster dan broadway.

Memasuki zona indoor lagi, ada Zona Eropa yang dipenuhi oleh cahaya-cahaya, khususnya di bagian negara Perancis karena ada replika Menara Eiffel. Yap! Zona ini ada di dalam ruangan. Di bagian negara Inggris, ada foto The Beatles yang cukup besar dan replika mobil Mr.Bean. Selanjutnya, saya dibawa ke Zona Istana Buckingham. Saya takjub melihat replika istana kerajaan Inggris itu. Di dalamnya, saya berfoto dengan patung Ratu Elizabeth. Perkembangan transportasi di Inggris juga bisa dilihat disini.

Keluar dari Istana Buckingham, saya disambut oleh Zona Las Vegas. Tidak begitu luas seperti zona lainnya, namun zona ini tetap memberikan kesan bahwa saya sedang berada di Las Vegas sungguhan, loh! Tidak lupa saya berswafoto bersama patung King of Pop, Michael Jackson. Lalu, zona terakhir ada Zona Hollywood dengan replika Hulk yang terbuat dari onderdil bekas dari berbagai jenis transportasi. Replika Hulk nya sangat besar, persis seperti di filmnya! 

Museum ini ditata dengan apik, sehingga pengunjung dapat dengan mudah berjalan mengikuti arah tanpa melewatkan satu zona pun. Soal fasilitas, anda tidak perlu khawatir. Dijamin, anda tidak akan kesulitan mencari toilet. Kalau anda lelah saat berkeliling, anda bisa duduk di bangku yang sudah disediakan di setiap zona. Tidak sulit juga untuk menemukan petugas museum jika anda ingin bertanya sesuatu. Tentunya petugas-petugas Museum Angkut ini ramah. Untuk tiket masuk nya pada saat itu seharga Rp70.000 di hari biasa dan Rp100.000 di akhir pekan. Tidak menutup kemungkinan bahwa harga tiketnya sekarang sudah berubah. 

Sebuah wisata singkat yang sungguh mengesankan. Bagaimana tidak? Kurang dari satu hari, saya dapat merasakan suasana berbeda dari setiap zona yang ada. Museum Angkut membuat saya seperti menembus ruang dan waktu. Saya pun tidak ragu merekomendasikan Museum Angkut sebagai pilihan destinasi wisata. Ya, paling tidak anda bisa berkunjung kesana sekali dalam seumur hidup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun