ASEAN, atau Association of Southeast Asian Nations, merupakan kawasan di Asia Tenggara yang terdiri dari sepuluh negara anggota. Dalam upaya meningkatkan kerjasama dan integrasi di antara negara-negara tersebut, bahasa resmi ASEAN telah menjadi bagian penting dari dialog dan komunikasi. Salah satu bahasa resmi yang berperan sentral dalam konteks ini adalah Bahasa Indonesia.
Sejarah Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Resmi ASEAN: Bahasa Indonesia telah memainkan peran kunci sejak pembentukan ASEAN pada tahun 1967. Sebagai negara pendiri, Indonesia berperan aktif dalam mendukung kerjasama regional dan mempromosikan Bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa resmi. Keputusan ini mencerminkan komitmen untuk membangun identitas regional yang kuat dan memfasilitasi komunikasi di antara negara-negara anggota yang memiliki beragam bahasa dan budaya.
Keuntungan Bahasa Indonesia sebagai Pilihan Resmi:
1.Keragaman Bahasa: Bahasa Indonesia memiliki keunggulan sebagai bahasa yang relatif netral dan dapat diterima oleh berbagai kelompok etnis di ASEAN. Penggunaan Bahasa Indonesia membantu mengatasi hambatan bahasa di antara negara-negara dengan latar belakang budaya yang berbeda.
2.Kepemimpinan Indonesia: Pemilihan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi juga mencerminkan peran kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN. Negara ini, sebagai salah satu ekonomi terbesar di kawasan, memiliki tanggung jawab untuk memimpin upaya integrasi dan kerjasama di antara negara-negara anggota.
3.Fasilitasi Diplomasi dan Bisnis: Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi memudahkan diplomasi dan transaksi bisnis di tingkat regional. Hal ini menguntungkan perusahaan, pemerintah, dan masyarakat umum dalam menjalin hubungan yang lebih erat dan memperkuat ikatan di antara negara-negara ASEAN.
Tantangan dan Upaya Peningkatan: Meskipun Bahasa Indonesia telah berhasil diakui sebagai salah satu bahasa resmi ASEAN, masih terdapat tantangan dalam implementasinya. Upaya perlu terus dilakukan untuk memastikan bahwa Bahasa Indonesia dapat digunakan secara efektif di semua lapisan masyarakat ASEAN. Pelatihan bahasa, pengembangan sumber daya manusia, dan peningkatan aksesibilitas sumber daya pendukung bahasa perlu menjadi fokus.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ASEAN bukan hanya simbol identitas regional tetapi juga alat penting dalam memperkuat integrasi dan kerjasama di antara negara-negara anggota. Dengan memperhatikan keuntungan dan tantangan, ASEAN dapat terus membangun fondasi yang kuat untuk memastikan Bahasa Indonesia tetap menjadi sarana efektif untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dalam menghadapi tantangan global.
Penulis:
Fauzul Khasanah (2023015031), Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI