Manusia adalah mahluk ciptaan tebaik tuhan, dalam perjalanan kehidupan manusia telah banyak memberikan pelajaran dan nilai-nilai kehidupan dalam porsi sebagai sesama manusia. Menjalani kehidupan di dunia yang penuh dengan gesekan dan pergolakan telah banyak menjadikan manusia lupa diri sehingga mendewakan sifat kehewanan dalam menuntaskan masalah yang ada. Namun sayang sekali jalan yang dianggap sebagai solusi itu tidak lain malah akan menghasilkan kerugian yang semakin besar. Tuhan sebagai pengatur jagat raya ini telah memberikan manusia satu instrument indah sebagai bekal dalam menjalani kehidupan yang lebih berwarna, instrument indah tersebut adalah cinta.
Dalam menjalani hidup ini, tentu sangat berat sekali jika semua diterjang dengan tanpa membawa rasa cinta didalamnya, jika rasa cinta tidak ada, nampaknya hidup terasa hampa, hambar, pudar dan tanpa warna, bagaikan pelangi tanpa keindahan warna-warnanya. Cinta membuat dunia lebih berwarna, cinta membuat hari-hari lebih berharga dan karena cinta pula membuat luka menjadi senyum bahagia, dalam menemani kesepian serta keramaian sudah tidak terhitung lagi senandung-senandung menguraikan rasa cinta. Cinta menjadi instrument penting dari sejak awal penciptaan manusia yakni antara Adam dan Hawa, Cinta hadir sebagai pengikat diantara keduanya.
"Cinta Merupakan pembicaraan yang selalu bersifat kontroversial, inspiratif dan aktual. Persoalan cinta sepertinya bilik-bilik rumah, gang-gang sempit pernah membicarakannya. Dapat disimpulkan bahwa definisi atau pengertian tentang cinta itu merupakan suatu emosi yang ada di dalam diri manusia sehingga timbulnya rasa sayang atau belas kasih"¹. Namun sayang sekali keberadaan cinta ditengah-tengah manusia tidak terlepas dari problem yang berakibat kepada kejahatan seperti pembunuhan, pencurian, perampokan dan berbagai macam jenis kejahatan lainnya yang merugikan banyak pihak.
Cinta merupakan anugrah yang tidak terhingga, bahkan anugrah tersebut dapat dirasakan mulai dari sejak kecil, dan akan terus berkembang dengan seiring waktu berlalu. Dengan itu sering kita dengar istilah cinta diri sendiri, cinta Ibu, cinta Alam, cinta sesama atau seperti dokterin agama untuk mencinta Tuhan-Nya. Manusia mana yang tidak mengenal Cinta, berapa manusia yang sudah lalai dibuat-Nya dan begitu banyak tulisan baik berbentuk novel, puisi ataupun karya ilmiyah yang mana alasan hadir-Nya karya tersebut tiada lain karena termotivasi realitas manusia yang selalu hadir dengan kisah-kisah cinta-Nya. Karena, "Cinta adalah sebentuk emosi yang mengandung ketertarikan, hasrat seksual, dan perhatian pada seseorang. Cinta membut seseorang ingin memiliki hubungan khusus dengan orang lain melalui cara-cara tertentu yang khsusus pula"².Â
Namun ada satu pase yang akan dirasakan oleh para pecinta yaitu rasa sakit hati. Rasa itu akan dirasakan ketika perasaan cinta sudah tidak sejalan dengan rasa cinta yang dimiliki oleh orang yang dia cinta ataupun karena penghianatan salah satu dari mereka. Rasa sakit yang disebabkan oleh cinta memiliki efek yang sangat serius. Karena cenderung orang yang diselingkuhi ataupun dihianati memiliki sumbu pendek dalam berpikir sehingga akan mendatangkan kemudaratan, baik pada diri-Nya, kekasih-Nya ataupun orang lain. Seperti dalam berita Kompas.com. anak muda berusia 22 tahun tewas gantung diri di Pasar minggu, Jakarta Selatan, diduga melakukan aksi nekat karena putus cinta. dan masih banyak lagi berita-berita yag sama diberbagai media sosial. Kecewa, putus asa, hilang semangat hidup bukan jalan terbaik. Silahkan kecewa, putus asa, hilang semangat hidup namun dengan takaran secukup-Nya, bangun kejar kesuksesan dan tatap masa depan yang cerah untuk menuju kesuksesan dimasa mendatang.
Sebagai manusia yang berakal, manusia harus bisa menimbang dan menakar diposisi dan kadaan apa dia sekarang. Manusia telah dipersiapkan tuhan dengan berbagai bekal agar dia dapat menentukan posisi-Nya di alam semesta ini. "Di antara perbekalan berharga yang diberikan tuhan kepada manusia adalah akal-Nya. Akal pulalah yang membedakan manusia dengan mahkluk-mahkluk tuhan lainnya. Dengan akal manusia dapat terangkat ke drajat yang setinggi-tinggi-Nya, tetapi dengan menggunakan akalnya juga manusia dapat jatuh ke tingkat yang serendah-rendahnya"³. Jangan jadikan cinta sebagai alasan untuk merendahkan diri, namun sebaliknya. Serta usahakan taruh cinta ditempat yang tepat.
___
Referensi
¹ Jonsi Hunadar, Heni Rumiatun, (Jakarta, Rumah Literasi Publishing, 2023).
² Achmanto Mandatu, (Psikoeduku, 2010).