Mohon tunggu...
FAUZUL IKFANINDIKA
FAUZUL IKFANINDIKA Mohon Tunggu... Guru - Redaktur

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menemukan Solusi Baru dengan Berpikir Lateral

28 September 2023   05:03 Diperbarui: 28 September 2023   05:25 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, belajar lateral thinking.

Beberapa orang mungkin secara alamiah terbiasa untuk berpikir secara lateral, namun sebagian lainnya ini merupakan cara pikir yang baru dan seringkali melawan pemahaman yang sudah ada. Ada orang yang bilang dirinya terbuka pada ide baru dan bersedia mengeksplorasi alternatif lain. Tapi sayangnya, kenyataan tidak begitu. Wajar saja, ada resisten dalam diri seseorang ketika berhadapan dengan sesuatu yang tidak familiar. Walaupun begitu, setiap orang bisa kok mendapatkan manfaat dari lateral thinking dengan usaha dan waktu.

Mungkin kita perlu memahami kalau lateral itu artinya bergerak ke samping daripada melihat ke depan. Lateral thinking adalah proses untuk mencari alternatif lain dengan tujuan untuk mendisrupsi pola yang sudah ada. Jadi entah kamu bisa menciptakan pola yang baru, atau memperbarui yang lama.

Mungkin kamu bisa melatih diri kamu dengan quota. Misalnya kamu berlatih untuk menuliskan 5 ide bisnis baru setiap harinya ketika kamu ingin mulai berbisnis. Mungkin awalnya kamu tidak tahu mau bisnis apa, tapi ketika kamu melakukan latihan ini terus menerus, kamu mulai memaksa otak kamu untuk berpikir dengan cara yang berbeda. Berusaha mencari alternatif lain dari apa yang kamu jalani sekarang. Alhasil, semakin sering kamu melakukannya, maka kamu jadi semakin ahli untuk berpikir kreatif.

Poin lain yang penting yaitu jangan buru buru menghakimi ide seseorang tidak berguna atau ide yang buruk sebelum berdiskusi dengan orang tersebut. Kamu harus percaya kalau ada alasan dibalik ide tersebut. Dan mungkin saja memang benar kalau ide yang disampaikan itu tidak bisa dipakai. Tapi alasan di baliknya mungkin bisa membantu kamu untuk menemukan jawaban yang baru.

Ketiga, latihan berpikir lateral thinking.

Jika ditanya apakah kamu orang yang kreatif, mungkin sebagian orang merasa tidak. Nah, apa sih yang membuat seseorang sulit berpikir kreatif? Mungkin karena mereka punya kecenderungan untuk ingin selalu benar. Mereka ingin jadi orang yang efektif dan efisien. Alhasil mereka sulit membiarkan diri mereka untuk salah.

Kesempurnaan menjadi musuh dirinya sendiri untuk bertumbuh. Perlu dipahami, ketika kita bisa menghasilkan banyak solusi potensial, maka kita sedang meningkatkan probabilitas kita untuk benar di masa depan. Secara umum tidak ada ide yang salah dalam lateral thinking. Faktanya, ide yang terlihat buruk di awal seringkali menjadi katalis bagi kreativitas.

Misalnya, setelah mempermainkan konsep yang salah bahwa gelombang radio akan mengikuti lengkungan bumi, Guglielmo Marconi berhasil mengirimkan sinyal nirkabel melintasi lautan. Hingga akhirnya Marconi dikenal sebagai seorang yang menciptakan fondasi untuk telegrafi nirkabel dan radio.

Inilah alasan kenapa sesi lateral thinking perlu bebas dari penghakiman karena kamu tidak tahu ide mana yang akhirnya malah jadi sebuah terobosan. Kreativitas seringkali berhubungan dengan keluar dari pola yang lama untuk melihat sesuatu dengan cara yang berbeda. Bagaimana bila kamu melihat semua masalah bukan dari titik awal, tapi dari titik akhir.

Coba bayangkan sebuah buku anak anak dengan gambar puzzle. Ada 3 nelayan yang duduk di perahu terjerat dalam 3 tali pancingnya. Seekor ikan terperangkap di salah satu kait di bagian bawah. Pertanyaannya, siapakah nelayan yang menangkap ikan tersebut?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun