Mohon tunggu...
FAUZUL IKFANINDIKA
FAUZUL IKFANINDIKA Mohon Tunggu... Guru - Redaktur

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Muda Bahagia Tua Kaya Raya Mati Masuk Surga

9 September 2023   06:04 Diperbarui: 9 September 2023   09:20 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Kita seringkali salah kaprah soal bahagia. Kita berpikir untuk bahagia maka kita perlu sukses dulu. Kenyataan justru sebaliknya, kita perlu bahagia dulu untuk sukses.

Halo semuanya, kali ini saya akan membahas buku The Happiness Advantage: The Seven Principles of Positive Psychology That Fuel Success and Performance at Work karya Shawn Achor. Buku ini membahas kalau orang yang bahagia hidupnya akan lebih sukses.

Kebahagiaan itu bukan soal kepercayaan kalau kita tidak perlu berubah, justru itu merupakan sebuah kesadaran kalau kita bisa berubah. Pemahaman umum soal kebahagiaan seringkali tidak tepat. Kita seringkali menganggap ketika kita sukses, maka kita akan bahagia. Ketika kita mendapatkan pekerjaan yang kita impikan, mendapatkan promosi jabatan, turun berat badan 5kg, maka kebahagiaan akan mengikuti.

Tapi ilmu pengetahuan justru membuktikan sebaliknya. Kebahagiaan yang menciptakan kesuksesan, bukan sebaliknya. Riset menunjukkan karyawan yang bahagia merupakan karyawan yang lebih produktif, lebih kreatif dan lebih baik dalam menyelesaikan masalah daripada rekannya yang tidak bahagia.

Orang yang positif secara signifikan lebih sehat, memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan menikmati hubungan sosial yang lebih dalam. Saya merangkumnya menjadi 3 hal penting dari buku ini.

Pertama, miskonsepsi soal kebahagiaan.

Pernah enggak kamu dengar ini ketika kecil, "Belajar yang rajin ya, lulus sekolah atau kuliah, lanjut kerja keras agar sukses, lalu bahagia".

Ini boleh dibilang formula yang kacau, seakan-akan kebahagiaan hanya bisa diraih ketika kita sukses. Oke, apa sih kebahagiaan? Secara formal kita mendefinisikan kebahagiaan sebagai sebuah pengalaman dari perasaan yang positif. Tapi kenyataannya kebahagiaan itu sangat subjektif, relatif kepada individu yang mengalaminya.

Psikologi positif menunjukkan ketika kita merasa senang dan punya mindset positif, maka kita cenderung lebih cerdas, lebih termotivasi dan pada akhirnya menikmati banyak kesuksesan. Sebaliknya, perasaan negatif justru menghambat keahlian kita dalam berpikir dan bertindak.

Mungkin saja kamu pernah mengalami hal ini, di mana kamu merasa sedang down sampai kamu tidak ingin keluar rumah. Ketika kita mengalami perasaan positif otak kita dibanjiri dopamin dan serotonin, reaksi kimia yang membuat kita merasa senang dan mendorong bagian otak yang berhubungan dengan pembelajaran, dengan cara menyusun informasi baru, menyimpannya, dan lebih mudah untuk mengingatnya di lain waktu. Sederhananya, ketika kamu berada dalam mood yang baik, kamu akan punya nilai matematika yang lebih tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun