Mohon tunggu...
Fauzul Azmi
Fauzul Azmi Mohon Tunggu... -

Saya hanya Hmba Allah yg selalu mengabdi kpadanya...\r\nAceh adalah tanah nenek moyang saya dan sampai saat ini saya masih tetap berada diAceh,, dari kecil sejak SD sampai kuliah .. pendidikan saya di Aceh, manusia kelahiran 4 juni 1987 bergolongan darah "O" mo tau karakter orang golongan o tanya aj ama Mr.Google. tp gak sama persis juga sih,,, namun itu yg penting gua ni orang nya suka berkawan, mencari, iya mencari apa aj yg belum tau.. memang semua orang seperti itu jawaban nya, kalau itu pertanyaan nya...\r\nlain dgn gw... gw sejak kecil dilatih sama orang tua saya untuk mencari... mencari sesuatu, sesuatu yg belum tau , sesuatu yg gw butuh,. Dan Alhamdulillah gw bisa hidup didunia ini dnngn penuh tantangan dalam kehidupan, kegembiraan dan kesenangan seslalu gw dapat. tergadang itu pahit bagi gw, tpi gw sadar Tuhan pasti memberi yang terbaik bagi hambanya.... itu pegangan saya...\r\n\r\ndalam dunia pendidikan gw,.. gw lagi menjalani kuliah di Teknik Arsitektur UNSYIAH,,, (mudah2an selesai)...kehidupan kuliah luar biasa...\r\nberuntunglah orang2 yg ada kuliah... Knpa? untuk menjunjung tri darma perguruan tinggi tidak mudah emang, dari petama masuk, lingkungan yg kita hadapi, karakter manusia yg berbeda2.. pokok nya keluar kata gw...\r\n"Luar biasa jadi seorang Mahasiswa"\r\nmemang kemana pun kita pergi, dimana pun menuntut Ilmu tentunya kita punya Aqidah. Agama yg gw anut Islam,,, ...\r\nngomong2 Islam lebih dahsyatnya manusia2 yg beragama islam. gak memuji , tp emang itu kenyataan....\r\n\r\npesan dari aku buat kamu2 semua, aku khususnya: "bacalah kalian apa yg ada di bumi ini"\r\nsebenarnya itu sih bkan pesan dari gw sih, tp itu penting...\r\npenting bgt,, untuk kamu bisa hidup.... tq...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kuliah, Karier, dan Nikah

27 September 2010   04:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:56 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan memang sangat berperan dalam kehidupan seseorang yang akan
datang. Bagaimana dia berpikir dan menyikapi sebuah masalah yang akan
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita undang dan dia datang
sendiri. Dalam masa-masa kuliah yang saya alami, banyak sekali
kejadian-kejadian yang dapat kita rasakan yang bisa kita jadikan sejarah
dalam hidup kita.

Kuliah dilaksanakan ketika seseorang telah berhasil lulus dari
sekolah tingkat menengah/atas/kejuruan. Seseorang yang telah masuk di
dunia Universitas atau sekolah tinggi, pasti dia tidak akan lepas dari
tujuan dan misi untuk mencapai kehidupan yang sejahtera dalam
menjalankan hidup di masyarakat. Masa-masa kuliah adalah masa yang mana
kita bergaul dan bertatap muka serta bertemu dengan orang yang sangat
banyak terutama lawan jenis.

Tidak dipungkiri lagi bahwa yang namanya masa perkuliahan, tidak
lepas dari ajang untuk mencari jodoh/pacar/bahkan selingkuhan? Ketika
mahasiswa dalam masa perkuliahannya dia hanya untuk bersenang-senang
dengan pasangannya maka apa yang dia dapat pasti tidak akan jauh dari
apa yang dia lakukan selama masa perkuliahan. Ya ujung-ujungnya menikah.

Kalau kita tengok ke belakang bahwa apa tujuan kita kuliah adalah
bukan untuk mencari atau ajang mencari jodoh. Tapi lebih untuk menuntut
ilmu dan belajar untuk mempersiapkan kita dalam kehidupan bermasyarakat.
Baru setelah bisa lulus dari perkuliahan ini kita pasti akan mencari
pekerjaan. Jadi ketika sudah mendapatkan lulusan S1 bagi yang sudah siap
untuk nikah, ya silahkan nikah. Jika ada yang ingin mengembangkan
karierya dan setelah mempunyai pekerjaan yang tetap baru ia nikah.

Maka dari itu dapat saya simpulkan bahwa ketika memang kita mampu
melaksanakan secara seimbang dan berurutan yaitu dari Kuliah setelah
kuliah baru mengembangkan kemampuan/skill kita untuk mengembangkan
kariernya dan akhirnya ketika sudah mantab dan matang baru untuk
memikirkan Menikah. Cerita ini berawal dari kisah nyata saya yang saya
tuliskan disini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun