Mohon tunggu...
Fauzul Mutmainah
Fauzul Mutmainah Mohon Tunggu... -

pshycology student UIN Maliki Malang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kalap (Kesurupan)

10 September 2014   16:27 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:07 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Apabila kita berbicara sejarah abnormalitas , maka teringat dibenak saya ketika melihat seorang yang kemasukan ruh (kalap dalam Bahasa jawa ), orang kalap biasanya menyerupai apa yang merasukinya menurut keterangan orang jawa yang faham hal tersebut. Tidak mudah menemui orang kalap, hanya pada budaya seni kudalumping yang setiap pemainnya di beri ritual-ritual tertentu sehingga dimasuki ruh , Memang ketika beberapa kali saya melihat orang kalap ada yang berlaku menyerupai kucing, harimau, bahkan ada pula yang membuat saya amat heran ada seorang laki-laki yang kemasukan roh perempuan sehingga berlagak seperti banci.

Orang yang kalap dikuasai ruh yang masuk pada dirinya, bahkan melakukan hal-hal berbahaya seperti makan pecahan gelas, makan arang panas atau memecahkan kelapa dengan mulut pun mampu dilakukan oleh orang yang kalap. Hal ini dikarenakan kekuatan ruh yang ada pada diri individu yang sedang kalap, meskipun demikian luka yang diderita akan dirasakan individu tersebut ketika telah tersadar.

Dalam sejarah abnormalitas hal-hal seperti kalap (kesurupan) serta penyembuhan oleh ahli pengusir ruh merupakan demologi awal yang memulai adanya abnormalitas, yang selanjutnya ada pemisahan antara ilmu kedokteran, dari agama, sihir maupun tahayul. Entah masuk dalam ranah yang mana fenomena kalap tersebut, yang jelas bila di lihat dengan cermat hal tersebut sangatlah tahayul bagi orang modern sekarang.

Dapat dikatakan pula orang-orang yang kalap pada saa mengikuti kesenian kudalumping termasuk golongan orang yang abnormal karena mengundang secara sadar ruh para pendahulu serta merelakan dirinya untuk dijalankan oleh suatu ruh. Tentunya hal ini merupakan hasil ekspektasi kami orang yang masi sangat dasar dalam mempelajari abnormal psikologi. Namun di ranah budaya kesenian ini merupakan bagian dari seperangkat kesenian yang diminati oleh khalayak dan diakui dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun