Kucing Imut Sialan
Oleh: Fauzi Zee
Â
Klung! Nada handphone berbunyi. Mesej BBM entah dari siapa. "Diakah?" Aku menduga-duga. "Ah, masa iya?" Aku mulai bimbang. Namun, ternyata memang Dia. "Ah...firasatku tepat. Aku memang jenius!"
"Meonggg...miawww...rgrgr." Kucing imut bernama Isabela yang mengajakku makan siang mengeong. Aku tak faham dengan tingkahnya. Namun sepertinya Si Isabela tengah berkontradiksi dengan firasatku, "Sejak kapan Kau jenius? bukankah Kau hanya sering chating dengannya saja? wajar jika Kau berfirasat begitu!"
"Meonggg...miawww...rgrgr...rgrgr!" Si Isabela mengeong lagi. Kali ini sambil melempar cucuk ikan asin yang kusuguhkan sebab sepertinya Dia masih lapar. Namun sepertinya Dia tak terima. Masa cucuk dikasih cucuk?
"Meonggg...miawww...rgrgr...rgrgr...rgrgr!!!" Si Isabela mengeong sekali lagi. Ia mendekat seraya bertingkah manja. Melenyapkan persepsiku sebelumnya. Ah, masa bodoh! Aku tak faham sama sekali dengan tingkahnya. Tak bisakah Dia berbicara?
Kubalas mesej BBM yang sempat terabaikan itu, "Lagi di rumah. Kenapa?"
Kutaruh handphone-ku di atas meja. Sambil menunggu balasan, Aku menuju kasir untuk membayar makan siangku dengan Si Isabela. Dia yang mengajakku, seharusnya dia pula yang membayar. Ah, dasar betina! Selang kemudian, dengan galaknya kasir itu melempar uang kembalian kearah wajahku. Dengan perasaan kalut, Aku pun kembali menghampiri Si Isabela. Namun sepertinya Dia cuek-cuek saja melihat perlakuan kasir itu terhadapku. Malahan dengan santai Dia membacakan mesej BBM yang baru saja masuk, "Kita putus!"
Â
http://catatan-sizee.blogspot.co.id/2016/01/ceritasingkat-cersing-kucing-imut-sialan.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H