Bandung - Intensitas curah hujan yang tinggi pada akhir-akhir ini membuat beberapa daerah di bandung menjadi banjir salah satunya adalah Kawasan Gedebage sehingga hal tersebut juga berpengaruh terhadap akses jalan  yang digunakan oleh para pengendara kendaraan bermotor, baik roda dua dan empat jadit terhambat. Saluran draines yang dipenuhi oleh sampah menjadi penyebab terjadinya banjir dan luapan air ke jalan raya.
 Meski sudah terdapat kolam retensi Gedebage yang dibuat sebagai sarana pencegahan banjir yang terjadi di Gedebage belum bisa maksimal dalam mengatasi banjir tersebut. Kolam retensi tersebut tetap berfungsi namun ada saluran draines yang tersumbat. Akibatnya air pun meluap ke jalan Soekarno-Hatta.
 Wilayah sekitar Gedebage mengalami banjir, hal tersebut disebabkan oleh intensitas curah hujan yang cukup tinggi, air dari arah hulu maupun dari dalam pasar Gedebage itu sendiri yang tidak dapat tertampung oleh kolam retensi. Air dari arah pasar membawa sampan yang sangat banyak, adapula bangunan-bangunan liar diatas tempat pembuangan maupun sungai. Hal tersebut membuat volume air naik sehingga terjadilah banjir.
 Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung pada  Rabu (13/12/22), lakukan upaya untuk mengatasi banjir yang terjadi. Penggerukan saluran air di samping di samping pasar, penyedotan menggunakan rumah pompa, pembersihan tali-tali air yang tersumbat. Hal tersebut dikoordinasikan dengan setiap kelurahan sekitar kota Bandung ini.Â
 Ada sekitar 68 titik genangan di Kota Bandung diatasi dengan menggunakan 9 kolam retensi yang telah pemerintah sediakan, salah satu kolam retensi terletak di kelurahan Cisurupan. Ada sekitar 14 rumah pompa  dan 647 sumur resapan, itu adalah beberpa upaya yang dilakukan. Kesadaran diri masing-masing akan menjaga lingkungan sekitar sangat diperlukan, mencegah banjir bisa dimulai dari diri sendiri. Jagalah lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan hal itu setidaknya dapat mengurangi terjadinya banjir.
Fauziyyah Suci Nur'bayyinÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H