Perang Isrel dan Palestina menjadikan tidak adanya air bersih dan tidak adanya ruang sanitasi membuat para perempuan di Palestina harus meminum pil norethisterone yang biasanya diberikan kepada perempuan yang memiliki endometriosis untuk menunda menstruasi, memang pil ini bisa menjadi solusi sementara ditengah perang karena kurangnya akses air.Â
Tetapi pil norethisterone mempunyai efek samping seperti : pendarahan pada vagina yang tidak teratur, mual, terganggunya siklus menstruasi, pusing, hingga mood swing.Â
Bahkan beberapa perempuan di Palestina terpaksa mencuci kembali pembalut yang sudah pernah digunakan karena minimnya akses pada produk sanitasi seperti pembalut dan tampon.
Ini sangat mengerikan karena yang paling terkena dampaknya saat perang yaitu perempuan dan anak anak, karena perempuan mempunyai pengalaman biologis seperti menstruasi atau nifas.
Mari kita suarakan hal ini karena ini bukan hanya tentang agama tetapi ini masalah kemanusiaan. Ayo kita bantu Palestina dengan cara bersuara ataupun bisa dengan tidak mendukung produk atau negara yang beraliansi dengan Israel dan bisa dengan mengirim donasi kepada Palestina yang bisa berupa produk sanitasi seperti pembalut dan tampon.
Apapun yang kita lakukan meski kecil semoga akan berdampak jika dilakukan secara kolektif.
Sumber : Indonesiafeminis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H