Mohon tunggu...
Lutfiana Fauziyah
Lutfiana Fauziyah Mohon Tunggu... -

Seorang pelajar yang menantikan saat di mana ia memenuhi mimpinya. Membanggakan pertiwi tercinta.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kunci Jawaban UN Bocor, Siapa Yang Salah?

23 April 2012   03:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:15 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

UN, ya berbicara tentang UN banyak kontroversi yang ditimbulkan dari hal ini. Mulai dari diadakannya UN sebagai penentu kelulusan bagi setiap siswa akhir di setiap jenjang pendidikan yang sampai saat ini masih diperdebatkan.Banyak hal lain yang mengikuti kontroversi diadakannya UN misalnya UN yang mengganggu psikologis siswa, standar kelulusan yang terus meningkat, bocornya kunci jawaban UN, dan banyaknya siswa yang tidak lulus UN.

Dari berbagai aspek kontroversial dari pelaksanaan UN, kebocoran kunci jawaban ataupun soal UN sangatlah memprihatinkan. Hal ini menyita perhatian masyarakat, betapa tidak pelaksanaan UN  yang menurut pemerintah digunakan sebagai standarisasi pendidikan di Indonesia ternyata banyak hal negatif yang mengiktui pelaksanaannya. Kebocoran soal dan kunci jawaban menjadi pertanyaan oleh sebagian masyarakat kita kepada para penggagas dan pelaksana UN. Sekarang bila kita liihat bagaimana kinerja pelaksana UN itu sendiri, memang yang terlihat kinerja mereka cukup bagus akan tetapi kenapa hasilnya sama sekali belum sesuai harapan? Mungkin kekurang tegasan dan kekurang siapan pelaksana UN menjadi faktor yang sangat jelas terlihat. Selain itu adanya pihak yang memanfaatkan UN sebagai ajang mencari keuntungan. Nah oknum inilah yang patut menjadi perhatian karena ulahnyalah pelaksanaan UN bisa dianggap gagal. Padahal menurut mereka yang menjadi pelaksana UN, pelaksanaan UN yang tiap tahunnya mengalami perubahan itu sudah dipersiapkan secara maksimal.

Kebocoran soal dan kunci jawaban UN ini merupakan tamparan yang hebat bagi pelaksana UN, betapa tidak semua kalangan mencecar pertanggungjawaban kinerja mereka. Padahal bila ditelusur lagi kebocoran soal dan kunci jawaban itu bisa terjadi ketika soal sedang dalam pencetakan ataupun saat pendistribusian soal. Oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan untuk mencuri soal yang sangat rahasia itu kemudian dijualnya dengan harga yang sangat mahal. Padahal kita tahu selama soal dimasukkan ke percetakan maupun saat pendistribusiannya pihak pelaksana memberikan pengamanan yang ketat bahkan pihak kepolisian pun juga ikut mengamankannya. Tetapi kenapa kebocoran itu tetap bisa terjadi? Nah pertanyaan inilah yang terngiang di benak  kita. Ternyata setelah sejenak kita berfikir, kebocoran soal dan kunci jawaban itu kemungkinan besar dapat terjadi karena ada oknum dari pihak dalam (pelaksana UN) dan okum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Mereka berkomplot untuk mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya dari pelaksanaan UN ini. Bahkan  banyak mafia pendidikan dengan sengaja menjual kunci UN palsu.

Sebenarnya kebocoran soal ataupun kunci jawaban ini bisa dihindari dengan lebih memperketat proses pencetakan serta pendistribusian soal UN oleh pelaksana. Pelaksana hendaknya membentuk tim khusus yang mengawasi jalannya UN dari pembuatan soal hingga hasil akhir UN. Selain itu, perlu adanya sanksi tegas bagi pihak-pihak yang melakukan pelanggaran. Pelaksana hendaknya juga mengkaji ulang sistem yang ada, karena selama ini sistem yang dilakukan rentan sekali pelanggaran entah itu dari oknum pelaksana sendiri, pihak percetakan, para pengecer soal ilegal, kepala sekolah, orang tua, sampai siswa itu sendiri. Pelanggaran-pelanggaran yang ada sebenarnya disebabkan karena tuntutan standar yang harus dipenuhi oleh para peserta UN yang terkadang membuat orang-orang terdekat menghalalkan segala cara untuk memenuhi standar tersebut. Akan tetapi semuanya itu tidak mutlak kesalahan pelaksana UN melainkan semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan UN itu sendiri. Penanaman nilai moral dalam diri setiap warga negara masih dipertanyakan.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun