Kebijakan luar negeri saat ini berkembang dari aktor pemerintah ke masyarakat sipil dan organisasi non-pemerintah. Pemanfaatan aset hard power seperti politik, keamanan dan ekonomi juga semakin penting untuk dimanfaatkan, tetapi juga aset soft power seperti budaya, nilai bersama, dan citra bangsa.
Menyesuaikan dengan iklim diplomatik saat ini, Kementerian Luar Negeri (MOFA) telah bergerak melampaui bidang diplomasi yang berorientasi pada pemerintahan tradisional dengan meningkatkan fokusnya pada diplomasi publik, yang mencakup menjangkau publik asing melalui seni, berbagi pengetahuan, media , bahasa, dan bantuan.Â
"Kementerian Luar Negeri Korea Selatan telah bekerja keras untuk membangun diplomasi publik sebagai pilar ketiga kebijakan luar negeri bersama dengan urusan politik dan ekonomi"
MOFA mencoba mengesahkan UU Diplomasi Publik dengan tujuan untuk membangun landasan diplomasi publik yang terintegrasi dan sistematis dalam dimensi pemerintah dan pan-nasional.Â
Pada akhir November 2015, undang-undang tersebut disahkan di Komite Urusan Luar Negeri dan Unifikasi Majelis Nasional. Selain itu, Kemenlu telah melakukan upaya peningkatan anggaran untuk memperluas kemampuan diplomasi publiknya sejak pemerintahan saat ini menjabat pada tahun 2013.
Beragam acara yang tujuan utamanya memperkenalkan Korea kepada masyarakat asing, diprakarsai dan dilaksanakan oleh misi diplomatik Korea di luar negeri.
Misalnya, beberapa kontes di Korea diadakan: kontestan asing berkompetisi tentang pengetahuan mereka tentang Korea dan menunjukkan bakat mereka dalam makanan Korea, tari, lagu, dll.Â
Selain itu, yang disebut 'Korea Corner' dibangun di universitas asing atau balai kota, yang bertujuan untuk memberikan informasi yang komprehensif, akurat dan mendalam tentang Korea.
MOFA berhasil memasukkan sejarah perkembangan Korea yang sukses ke dalam buku teks asing dan mencoba merevisi citra terdistorsi Korea yang dijelaskan di media atau buku teks asing.Â
Selain itu, beberapa program diplomasi publik partisipatif dilaksanakan: 'the Youth/Senior Public Diplomatic Corps', 'Every Citizen is a Foreign Service Officer', 'Dream Project' and 'public diplomacy interns at foreign missions'.Â