Mohon tunggu...
Fauzi Umar
Fauzi Umar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Sosiologi UNJ

Mahasiswa Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Hantu Pengangguran dan Dilema Kepemudaan Saat Pandemi Covid-19

2 Mei 2020   06:52 Diperbarui: 2 Mei 2020   07:06 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dilema Kepemudaan

Undang -- Undang Nomor 40 Tahun 2009 telah menjelaskan bahwa kepemudaan merupakan proses pembangunan bangsa, didalamnya terdiri atas para pemuda yang menjadi kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan. Pemuda menurut Undang -- Undang ini adalah seseorang berumur 16 hingga 30 tahun yang memiliki kewajiban untuk mengembangkan potensi, kapasitas, aktualisasi diri, dan cita -- cita dalam memperkokoh kepemudaannya. 

Apabila itu gagal pasti akan menjadi dilema dalam diri pemuda. Untuk mengatasi hal tersebut serta mengembangkan potensi kepemudaannya, pemerintah telah mengeluarkan malaikat kecil bernama Kartu Prakerja untuk melawan potensi kesurupan hantu pengangguran ditengah -- tengah pandemi ini dan setelah pandemi ini. Kartu Prakerja terdiri dari pelatihan -- pelatihan, seperti pelatihan memasak ataubahkan yang bersifat kekinian yaitu menjadi Youtuber. 

Rupanya pemerintah ingin memberikan pancingan beserta umpannya daripada memberikan ikannya lansung. Sebuah langkah bijak untuk menanggulangi permasalahan secara perlahan -- lahan. Apakah itu efektif saat sekarang? Dapat dikatakan "iya" bila dilihat dari keadaan sekarang saat terjadi pandemi dan tidak dapat beraktivitas diluar rumah untuk mencari pekerjaan. Pemuda dapat memanfaatkan waktu luangnya dengan bijak untuk mengembangkan kepemudaannya tersebut, melalui pelatihan -- pelatihan yang menggunakan media online atau bersifat Elearning. 

Dilema yang memiliki konotasi negatif akan menjadi buah Delima dengan kandungan antioksidan untuk kesehatan. Walaupun begitu dilema akan terus berlanjut apabila pemerintah hanya memberikan umpan dan pancing untuk menjerat ikan, karena ikan akan habis jika tidak dikembang biakan dengan benar. 

Maka dari itu pemerintah harus melihat dari segi pemancingnya dan ikannya serta lingkungannya agar keberlangsungan fungsionalnya terus berlanjut. Pemerintah dapat membuka lapangan pekerjaan seluas -- luasnya dari segi mikro hingga makro dalam proses mengembangbiakan ikan dan menciptakan iklim politik serta ekonomi untuk mewujudkan lingkungan yang baik bagi si ikan. Hal tentu dengan satu tujuan, yaitu untuk membunuh hantu pengangguran sekarang dan setelah pandemi ini selesai.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun