Mohon tunggu...
Fauzi Rasyid
Fauzi Rasyid Mohon Tunggu... Musisi - Penulis Artikel

Musisi dan penulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alasan SDM Masyarakat Indonesia Tergolong Rendah, Berikut Faktor-faktor Penyebabnya

25 Maret 2023   22:56 Diperbarui: 25 Maret 2023   23:05 60440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu faktor penting dalam pembangunan suatu negara. SDM yang berkualitas mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dan kemajuan suatu negara. Namun, di Indonesia, SDM masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Berbagai faktor menjadi penyebab rendahnya kualitas SDM di Indonesia, mulai dari kurangnya akses pendidikan, rendahnya tingkat kesehatan, hingga minimnya peluang kerja. Dalam artikel ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas SDM di Indonesia.

Faktor-faktor yang Menyebabkan Rendahnya Kualitas SDM di Indonesia : 

1. Kurangnya akses pendidikan 

Salah satu faktor yang menjadi penyebab rendahnya kualitas SDM di Indonesia adalah kurangnya akses pendidikan. Menurut data dari UNESCO pada tahun 2018, angka partisipasi sekolah di Indonesia hanya mencapai 67,7 persen untuk pendidikan dasar dan 50,2 persen untuk pendidikan menengah. Selain itu, kualitas pendidikan di Indonesia juga masih rendah, terlihat dari rendahnya peringkat Indonesia dalam ujian PISA (Programme for International Student Assessment) yang diadakan oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development).

Kurangnya akses pendidikan di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, seperti minimnya infrastruktur pendidikan, keterbatasan dana untuk pendidikan, dan minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Kurangnya infrastruktur pendidikan membuat akses pendidikan menjadi sulit, terutama di daerah terpencil. Selain itu, minimnya dana untuk pendidikan membuat biaya pendidikan menjadi tinggi, sehingga banyak anak yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Terakhir, minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan membuat banyak orang yang tidak menganggap pendidikan sebagai prioritas dalam hidup mereka.

2. Rendahnya tingkat kesehatan

Rendahnya tingkat kesehatan juga menjadi faktor penyebab rendahnya kualitas SDM di Indonesia. Data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2017 menunjukkan bahwa Indonesia memiliki angka kematian ibu yang cukup tinggi, yaitu sekitar 126 per 100.000 kelahiran hidup. Selain itu, Indonesia juga masih memiliki tingkat stunting (kerdil) yang cukup tinggi, yaitu sekitar 30,8 persen pada tahun 2020.

Rendahnya tingkat kesehatan di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, seperti minimnya akses kesehatan, minimnya ketersediaan air bersih dan sanitasi yang memadai, serta minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Minimnya akses kesehatan membuat banyak orang sulit untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang baik, terutama di daerah terpencil.

3. Minimnya peluang kerja 

Minimnya peluang kerja juga menjadi faktor penyebab rendahnya kualitas SDM di Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2021, angka pengangguran di Indonesia mencapai 7,1 persen atau sekitar 9,77 juta orang. Selain itu, banyak pekerja di Indonesia yang bekerja di sektor informal dan memiliki upah yang rendah serta tidak memiliki jaminan sosial.

Minimnya peluang kerja di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, seperti minimnya investasi, rendahnya produktivitas, dan minimnya keterampilan yang dimiliki oleh pekerja. Minimnya investasi membuat lapangan kerja sulit untuk dibuka, terutama di daerah-daerah yang kurang berkembang. Selain itu, rendahnya produktivitas membuat banyak perusahaan enggan membuka lapangan kerja baru. Terakhir, minimnya keterampilan yang dimiliki oleh pekerja membuat mereka sulit bersaing di pasar tenaga kerja, sehingga banyak pekerja yang mengalami pengangguran atau bekerja di sektor informal dengan upah yang rendah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun