Baru-baru ini Universitas Al-Azhar Indonesia (UA) membuka program magister (S2) jurusan Pengembangan Sumber Daya Alam. Launching program tersebut ditandai dengan disenggelarakanya International Scientific & Seminar Nasional Penelitian, Pemberdayaan Masyarakat (Sendamas) tahun 2023. Acara tersebut dilaksanakan dalam 2 hari acara, 14 dan 15 November 2023, tepatnya di ruang Amphiteater 317 A dan B UAI. Seminar tersebut disenggelarakan secara luring.
Adapun dibukanya program magister dimaksudkan untuk mengelola sumber daya alam untuk ketahanan pangan dan juga dalam upaya sumber daya yang berkelanjutan untuk menghadapi tantangan yang berupa fenomena perubahan iklim. Latar belakang tersebut seirama dengan seminar hari pertama yang mengusung tema "Biotechnology Sustainable Development". Untuk seminar tersebut diisi oleh berbagai pembicara yang merupakan para akademisi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, Jepang dan Latvia.
UAI sendiri memeiliki tagline yang dipakai untuk menawarkan program S2 PSDA kepada khalayak. Tagline tersebut bertajuk "Ahklaqul Karimah". Senada dengan lingkungan universitas yang bersifat Islamis, UAI ingin menghadirkan lulusan-lulusan akademis yang tidak hanya memilki ilmu yang berguna bagi sekitar, tetapi juga memilki moral, sopan santun dan kebaikan bagi seluruh alam semesta.
Lebih lanjut program S2 ini diajarkan oleh akademisi-akademisi yang berkompeten di bidangnya, seperti Prof. Dr. Dewi Elfidasari, S.Si. (Animal Bioscience), M.Si., Ir. Hidayat Yorianta Sasaerila, M.Sc., Ph.D. ( Entomologist and Agroforestry), Dr. rer. nat. Yunus Efendi, M.Si., M.Sc. (Plant Biotechnology) dan masih banyak lagi. Adapun program ini menawarkan peluang karir di bidang penelitian, birokrat, pengusaha, dosen, konselor dll.
S2 PSDA UAI juga memiliki kolaborasi penelitian & pengabdian masyarakat dengan universitas, pemerintahan hingga swasta, seperti : Asia University Taiwan, Institut Teknologi Bandung, Â Universitas Sunan Kalijaga, Universitas Pancasila, Universitas Pakuan, Pusat Riset Teknologi Industri Proses dan Manufaktur BRIN, PT. Bio Farma (Persero), BATAN, Pemerintahan Provinsi Bengkulu, Pemerintahan Jawa Barat, Kota Cianjur.
