Pandanganku terpaku
Pada gadis periang lugu
Berkacamata serta hijab coklat tua
Duduk manja menatap cakrawala
Bias pelangi di bola mata
Membius sendi-sendi atma
Murah senyum manis memikat
Menjadi penawar hati yang tersayat
Seketika raga pun mematung
Berdegup kencang detak jantung
Lidah kelu bagai bisu
Bibir seakan terbungkam kaku
Siapa gerangan dirinya
Di benakku seribu tanya
Rasa ingin segera menyapa
Mengantongi sebuah nama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!